Our Baby_29

41 9 2
                                    

Seorang gadis berwajah pucat membuka matanya. Gadis itu terkejut, melihat yang ada di sekelilingnya hanyalah warna putih, bahkan dia sendiri memakai pakaian polos berwarna putih, ada apa ini?

"Gue... Dimana?"
Tanya nya pelan pada dirinya sendiri, lalu tiba-tiba gadis itu mendengar suara samar-samar.

"Xue... Chu-Ling... Ini bunda... "

Gadis bernama Xue chu-Ling atau Xie Qing-Ai itu melihat ke sumber suara, lalu ia melihat almarhum ibunya yang sedang berdiri agak jauh darinya. Wajah ibunya cerah, senyumnya manis, dia memakai pakaian polos berwarna putih seperti Ai.

AI yang merasa gembira karena akhirnya ia bertemu dengan ibunya, Ai tersenyum bahagia, senyuman asli yang akhirnya ia pancarkan setelah 4 tahun silam, mata Ai berkaca-kaca, dia berlari kencang menuju ibunya, lalu memeluknya dan menangis.

Sang ibu yang mendapat serangan pelukan dari putrinya, dia tersenyum, membalas pelukan sang putri, dan mengusap surainya dengan lembut, sang ibu berkata
"Chu-Ling... Kamu anak yang hebat... Kamu kuat... Bunda bangga sama kamu... Kamu sanggup bertahan sampai sejauh ini... "

Seseorang yang dipuji hanya menangis sembari melepas rindu dengan ibunya, ibunya pun menghapus air mata yang mengalir di pipi Ai lalu mengatakan
"Kamu kuat... Anak bunda emang hebat, bunda Dateng mau jemput kamu, Anak bunda... Bunda udah nungguin kamu, ayo kita pergi, Kamu pasti capek yah?"

Ai mengangguk, lalu dia tersenyum, sang ibu mengulurkan tangannya pada Ai, lalu Ai memegang tangan ibunya dengan perasaan bahagia, akhirnya ia akan beristirahat dengan tenang bersama ibunya, sang ibu bertanya
"Mau istirahat sama bunda?"
Ai mengangguk antusias, dia tidak kuasa menahan senyumnya, namun tiba-tiba mereka berdua mendengar suara yang entah darimana datangnya.

"Buna.... "

"Haihai kangen... "

"Cepet bangun buna... "

"Haihai sayang buna... "

"Papa juga... "

"Suara siapa itu?"
Tanya ibunya pada Ai, sementara Ai masih terdiam mendengar suara itu. Itu... Suara Haihai. Bayi kecilnya yang menunggu nya untuk bangun, mata Ai kembali berkaca-kaca, ia menjawab
"Itu... Haihai... Cucunya bunda."

Air mata Ai menetes, dia tidak tahan mendengar anaknya dalam kesedihan, setelah beberapa detik hening ibunya pun berkata
"Chu-Ling... Kamu mau istirahat sama bunda, atau kembali pada anak kamu?"

Pertanyaan itu terdengar menyakitkan bagi Ai. Sejujurnya gadis itu ingin sekali beristirahat dengan tenang bersama ibunya, namun anak kecilnya sangat membutuhkannya, Ai merasa bingung dan sedih, dia tidak dapat menjawab, tiba-tiba mereka mendengar suara lagi

"Buna... "

"Cepet bangun buna... "

"Haihai takut buna ndak bangun-bangun... "

Ibunya Ai tersenyum mendengar itu, dia mengusap kepala Ai dengan lembut lalu mengatakan
"Cucu bunda membutuhkanmu... Bunda nggak bisa bawa kamu sekarang, Jagain cucu bunda, oke?"

Mata Ai masih berlinang air mata, Ai menggelengkan kepalanya, dia tidak ingin ibunya pergi meninggalkan nya, lagi. Dia ingin ikut bersama ibunya, ibunya hanya tersenyum, Ai mencekal tangan ibunya, dia ingin ikut bersama ibunya, namun sosok itu tiba-tiba menghilang, Ai merasa sedih dan terkejut, dan akhirnya membuka matanya.

Ah... Ai bangun dari koma, barusan dia seperti bermimpi. Ai bertemu ibunya, kemudian matanya mulai menetralkan penglihatannya, lalu ia melihat ruangan bernuansa putih, dan selang pernafasan yang terpasang di hidungnya.

Our Baby 2!!!Where stories live. Discover now