🐼🐨🐰 : Sakit

335 32 0
                                    

"Panas banget, Ji. Bawa ke dokter aja lah." ucap Juna cemas. Sedari tadi dia nggak berhenti ngompres keningnya Dean biar panasnya turun.

Iya, Dean sakit. Padahal semalam cuman ngadu kalau dia sakit tenggorokan aja makanya Jio dan Juna nggak terlalu khawatir. Tapi pas tadi pagi badannya malah tiba-tiba demam. Mana batuk-batuk mulu anaknya.

"Abang?" tanya Dean bingung. Dia mengedipkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk. Lalu meraba ke sekitar kening saat dia merasakan ada benda berat disana. Dia juga agak merasa kalau badannya kurang enak pagi ini.

"Yan, lo buka aja deh. Nih cepet minum." paksa Jio, duduk disebelah ranjang Dean yang satunya.

Jio baru akan menyodorkan gelas tapi keburu ditepis sama Dean. "Ih apaan, nggak mau!" tolak Dean keras. Masa Abang nyuruh Dean buat batalin puasa sih?!" sambung Dean, mana pas ngomong suaranya serak lagi.

"Ya kenapa emang? 'kan elo lagi sakit?" jawab Jio.

"Yan, buka aja udah!" titah Juna.

"Nggak mau, Bang!" Dean beralih ke Juna, dia tetap menolak dengan keras untuk membatalkan puasanya.

"Elo 'kan nanti harus ke dokter, Dobleh! Harus diminum obatnya!" geram Juna. "Susah banget sih dikasih taunya?!"

"Ke dokternya malem aja kalau gitu, 'kan bisa? Jadi nggak harus tuh Dean batalin puasanya Dean." jawab Dean kekeuh. Dean itu nggak mau aja kalau nanti harus punya utang qodoan puasa walau cuman satu hari.

"Cuman satu hari doang elah, buat hari ini doang! Kalau nggak cepet-cepet ke dokter, nanti sakit elo nambah parah. Makin lama lagi sembuhnya. Kalau udah gitu, elo mau qodoan puasa elo nanti makin banyak??" kata Jio menasehati. "Apa susahnya cuman batalin satu hari doang, Yan?"

"Lagian lo tiba-tiba sakit tenggorokan gitu tuh makan apa? Seblak? Kalau seblak harusnya yang sakit perut lo dong? Kok ini malah tenggorokan?" tanya Juna.

"Bisa lah! Seblak 'kan pedes. Lo sih beliin adek lo seblak tapi pedes banget!" sindir Jio yang sempat jadi saksi waktu Dean lagi makan seblak yang dibeliin sama Juna kemarin. Kuahnya merah banget gitu, bibir Dean aja sampe dower. Jio bergidik, apa nggak mencret tuh udahnya?

Juna mendelik, tak terima karena disalahkan. Gimana ya? Kalau Juna melarang atau bahkan rikues sekalipun sama penjualnya untuk dibikin nggak pedas, kalau orang yang pada dasarnya suka makanan pedas pasti nyari cara apapun buat makanan itu sesuai sama lidahnya. Entah itu menambahkan bubuk cabai lah atau sambal yang dibeli secara terpisah dari warung lain. Nah yang Juna mau seharusnya Jio ini mengerti, orang Dean maniak pedas gitu kok.

Oh iya, soal sakit tenggorokan dan sakit perut itu, sakit tenggorokan karena kebanyakan makan pedas sih bisa-bisa aja. Tapi lebih pas kalau larinya ke sakit perut nggak sih? Kayak makan pedas terlalu banyak itu bisa menyebabkan asam lambung naik lah, diare lah dan macam-macam. Karena seblak yang Dean makan sebelum dibuang kembali 'kan ditaruhnya diperut bukan ditenggorokan?

"Dean lagi sakit, tapi, Abang kenapa ribut melulu sih?" keluh Dean lemas sembari memegangi kepalanya yang keleyengan.

"Ya makanya itu! Ayo ke dokter, biar lo cepet sembuh!"

"Terus kalau nanti Dean sembuh abang mau lanjut adu mulut lagi, gitu?"

"Ya soal itu mana bisa kita hindari sih? Jio, tuh! Semua orang aja dia ajakin ribut. Nggak sekalian kingkong ragunan lo ajak duel?!"

"Di ragunan mana ada kingkong?!"

"Ada! Sotoy lu!"

"Nggak ada tuh!"

"Ada!"

"Berisik! Mau ada atau nggak ada, terserah tukang kebun binatangnya lah! Mending Abang berdua pada keluar sana! Dean pusing!" teriak Dean memegangi kepalanya sambil sesekali meringis bilang sakit.

Siblings | Treasure's TripletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang