Chapter 7 : kecelakaan

782 88 12
                                    

Pembunuhan adalah perilaku
yang keji dan orang yang membunuh tidak akan tenang hidup di dunia.

~~o0o~~

Jangan lupa vote dan komen!!

********

Pagi ini rombongan siswa dan siswi SMA Syelendra akan kembali ke sekolah, karna setelah mereka kehilangan tiga orang yang bisa di sebut teman dan kepsek mereka,perkemahan di tunda jadi semua siswa dan siswi di pulangkan ke rumah masing-masing

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi ini rombongan siswa dan siswi SMA Syelendra akan kembali ke sekolah, karna setelah mereka kehilangan tiga orang yang bisa di sebut teman dan kepsek mereka,perkemahan di tunda jadi semua siswa dan siswi di pulangkan ke rumah masing-masing.

Mereka akan pulang dengan bis sekolah,lalu jasad Dodo dan Toni di bawa menggunakan ambulans yang sudah datang tadi pagi.

Sheila sudah siap dengan tas ransel ditangannya, dia masuk ke bis bersama Fia dan duduk berdua di dalam bis.

"Shel,Lo ngerasa ga sih. ada yang aneh dengan kematian mereka?" tanya Fia dengan suara sedikit kecil.

"Gue ngerasa juga gitu" ucap Sheila sambil mengetuk-ngetuk kursi bis dengan jarinya.

"Ga usah di pikirin deh, kayak nya emang kebetulan"ujar Fia.

Sheila mengangguk mendengar perkataan Fia, meski masih merasa curiga dengan kematian mereka, Sheila menguap dia sangat ngantuk, karna tadi malam Gadis itu memikirkan Lucas hingga tidak bisa tidur.

Mata Sheila hendak menutup tapi tangan Sheila seperti ada yang menggenggam,tangan kekar menggegam tangan mungil gadis itu.

Tangan seseorang mengelus lembut lengan Sheila, lalu dia pun membuka mata dan melihat ke arah tempat duduk Fia ternyata sahabatnya tertidur dengan melipat tangan.

"Aneh kenapa tangan gue ada yang genggam ya"ucap Sheila dengan suara sedikit kecil.

Sheila mengambil earphone dari saku celana dan memasang di telinganya,memutar lagu agar dia dapat tertidur dan tanpa sadar perlahan Sheila tertidur.

20 menit kemudian

Bis rombongan kelas Sheila melewati jalanan yang berada di atas tebing dan di sebelah nya pantai, tetapi rem bis tidak dapat di gunakan,membuat siswa dan siswi terbangun mereka berteriak hingga bis yang di tumpangi mereka jatuh ke bawah.

Ada beberapa siswa dan siswi menabrak kursi dan ada yang terkena kaca bis hingga keluar dari bis.

Sheila sangat ketakutan dan kepala sheila menghantam kaca hingga membuat nya keluar dari bis, tiba-tiba bis berhenti semuanya seperti membeku dan tidak bergerak.

Sheila merasakan tangan melingkar di pinggang nya, perasaan yang sama seperti waktu itu apakah Lucas menyelamatkan nya.

"Lucas" rintih Sheila.

"Aku akan menyelamatkan mu"

Bis yang tadinya terdiam, lalu bergerak ke atas tebing di ikuti siswa dan siswi yang terjatuh kembali masuk ke dalam bis, mereka sekarang berada di jalanan lagi.

Lucas masih memeluk Sheila membawa nya ke atas, kepala gadis itu sangat pusing dan dia pun pingsan.

-------------------------
Bau rumah sakit masuk ke dalam hidung Sheila yang sedang terbaring di atas ranjang.

Dia memegang kepala nya yang terbentuk kaca, tidak ada bekas luka, aneh dan badan nya tidak terasa sakit.

Perlahan matanya terbuka dan sekarang dia berada di rumah sakit, Sheila lalu duduk dan menatap sekelilingnya, bentar mengapa ada orang di kamarnya.

Ada 4 lelaki berada di kamar rumah sakit, ada yang sedang tidur, memakan cemilan,mengelap jam emas dan barang lainnya dan ada yang sedang membaca buku.

"Ka-kalian si-siapa?"tanya Sheila.

Mereka langsung melihat ke arah Sheila tenyata gadis itu sudah bangun.

Saat mereka menatap Sheila, dia melihat mengapa wajah mereka berempat sangat familiar sekali.

"Kami iblis" ucap seorang yang sedang membaca buku.

Sheila sontak terkejut mengapa mereka ada di sini, dia pun beranjak turun dari kasur dan berjalan ke arah pintu namun tidak bisa di buka.

"Pintu nya di kunci oleh raja iblis"

"T-tolong" teriak Sheila.

"Percuma teriak, rumah sakit ini bukan di dunia melain kan di kota Bravegas"

"Kota Bravegas?"

"Tempat ini adalah kota para iblis"

Sheila melihat kaca di pintu yang mengarah keluar, orang yang lewat seperti manusia dai tidak akan percaya.

"GUE MAU PULANG " teriak Sheila.

"Mereka manusia bukan iblis" ucap Sheila menunjuk keluar.

"Semua orang Yanga ada di sini bukan manusia melainkan jelmaan iblis" ucap seseorang yang sedang memakan cemilan.

Sheila tampak gelisah dan sangat bingung, tempat apa ini, dia lalu mengacak rambut nya.

"tunggu raja iblis datang baru boleh keluar"
ucap seseorang yang berbaring di sofa ternyata Dia terbangun, karna suara Sheila.

Sheila berbalik badan mengarah ke mereka dia akan bertanya siapa yang membunuh kepsek,nyonya Sri,Dodo dan Toni.

"Kalian membunuh mereka?"
tanya Sheila kepada mereka berempat.

Seseorang yang mengelap jam emas berkata" kami bukan membunuh tapi menempati tubuh mereka" ucap seseorang itu.

"Maksud kalian apa?"

Seseorang yang sedang membaca buku menutup buku nya dan berjalan ke arah Sheila.

"Mereka semua sudah meninggal dan kami menempati tubuh mereka"

" Jadi sebenarnya mereka semua sudah meninggal"

Mereka berempat mengganggukakn kepala mereka, tiba-tiba pintu kamar terbuka menampilkan seorang, badan kekar hidung mancung sangat tampan.

" Kenapa berdiri?" tanya Lucas pada Sheila.

Belum sempat Sheila menjawab Lucas menggendong nya ala bridal style,dan merebah kan tubuh Sheila di ranjang rumah sakit.

Lucas menatap keempat iblis yang lain tenyata mereka sudah berjejer di hadapan Lucas.

" Kenapa kalian tidak menjaga nya dengan baik"

"Kami sudah menjaganya dengan baik" ucap mereka bersamaan.

Lengan Lucas mengeluarkan api dan hendak mengarah kan nya ke pada mereka tapi terdengar Isak tangis seseorang.

"Plis, gue mau pulang hiks.. hiks..."

Lucas langsung berhenti dan berbalik badan menatap Sheila dan berkata
"Tunggu hingga pulih Sheila, aku tidak mau kamu sakit" ucap Lucas menyeka air mata Sheila

" Tapi gue mau pulang, gue juga ga tau kalian siapa, tiba-tiba gue disini ketemu sama kalian"

Hiks....hiks.....hiks....

Lucas memeluk Sheila dengan hangat, tangan Lucas mengelus pundak Sheila ia tidak bisa melihat wanitanya menangis.

"Kita akan bertemu besok" ucap Lucas lalu menjentikkan tangan nya

Sheila akhirnya kembali ke kamarnya,dia melihat jam menunjukkan pukul 8 malam, berarti dia sudah di kota itu dari pagi hingga malam.

Entah lah dia senang karna dapat kembali lagi, Sheila menarik selimutnya dan tidur mengingat besok masuk sekolah.


To be continue


THE DEVIL BOYFRIEND Where stories live. Discover now