sakit

4.6K 388 29
                                    

Gadis cantik terbaring manis di atas kasur dengan wajah pucat,dan sebuah infus seakan menghias di tangan putih nya,tak lama ada pergerakan kecil di jari cantik itu bersama mata terbuka secara perlahan.

Eenghhu

Lenguhan dari sang gadis membuat seseorang yg sedari tadi menunggu,kini menatap seakan khawatir namun di tutupi dengan wajah datar nya.

"Kak Khanza? Kakak ngapain di sini?" Tanya gadis itu lemah,ia berusaha bangkit namun tenaga nya sangat-sangat terkuras.

"Menurut Lo gue ngapain disini?" Tanya nya balik tak lupa wajah datar nya.

Kiana menggeleng lemah karna ia tidak tau kenapa khanza bisa di kamar nya,mengingat hubungan mereka kurang baik tidak mungkin Khanza datang secara suka rela.

"Kenapa gak bilang kalo Lo sakit??"

"Aku gak sakit, aku cuma meriang aja" bantah kiana pelan.

"Tidur selamat 2 hari Lo pikir itu meriang??"

Mata kiana membelalak kaget bukan nya dia hanya tidur saja,kenapa bisa sampai 2 hari...

"2 hari?"

Benar nona anda tidak sadarkan diri selama 2 hari luka anda terlambat di tangani jadi mengalami infeksi,untung nya kakak anda datang melihat keadaan anda.

"Lo bego ya,kenapa luka Segede itu Lo biarin malah di obati asal-asalan,harusnya Lo kerumah sakit ditangani oleh dokter,,, meski Lo gak berguna setidak nya Lo gak nyusahin" ucap Khanza tajam dan itu sukses membuat hati kiana sakit.

Anisa tidak pernah mendapatkan hinaan seperti itu,meski tubuh ini bukan milik nya tapi tetap saja hati nya sakit,yang terluka dia tapi kenapa tetap dia yg di salahkan,kenapa seakan dirinya yg selalu bermasalah..

"Kalo bukan gue Dateng kesini mungkin Lo udah mati" lanjutnya.

"Kenapa gak kakak biarin aja!!" Ucap kiana pelan,ia menunduk menahan sakit dihatinya.

"Apa??"

"KENAPA GAK DI BIARIN AJA?? GAK USAH KAMU PEDULIIN,BUKANNYA KEMATIAN KU JUGA KEINGINAN KAMU???" Jerit kiana keras mata jernih itu menatap Khanza dengan berlinang,rasa sakit,kecewa dan terluka tersirat jelas di mata hitam itu.

"kakak bilang seperti itu seakan aku mempunyai hak untuk bersuara di rumah ini,gak kak,meski aku bilang sakit apa ada yang peduli?? Apa ada yang memanggil dokter untuk ku??"

"Toh aku bukan siapa-siapa di keluarga ini,,, kematian ku juga gak ada pengaruh nya di keluarga kalian,,,  dengan kakak gak mempedulikan keberadaan ku aja itu udah beruntung bagi ku"

"A-aku-

"Aku gak nyuruh kakak kesini aku juga gak berharap kakak datang,jika Kakak kesini hanya merasa bertanggung jawab atas luka ku ini,itu gak perlu karna luka ini adalah keinginan ku sendiri"

"......."

"Keluar lah kak" ucap kiana membuang muka kesamping.

Sebelum membuka pintu Khanza melirik kiana sejenak lalu keluar,ia berdiri diam di depan pintu kamar kiana dengan perasaan kacau,ia menutup wajah suram nya seraya mengingat ekspresi kiana, ekspresi yang tidak pernah dia lihat selama ini,kiana adalah gadis yang merepotkan bagi nya gadis yg terus mengejar sahabat kecil nya,berdandan menor dan bertingkah tidak tau malu hingga membully orang,tapi beberapa hari ini sangat jelas jika gadis itu berubah, bukan segi penampilan saja namun dari sikap, cara bicara benar-benar berubah.

"Dia semakin..... Menarik" gumam Khanza berwajah merah.

Selepas kepergian Khanza terdengar isakan pilu,kiana menangis sesegukan hatinya sakit dan sesak baru berapa hari saja di sini dia sudah merasa lelah,waktu menjadi Anisa dia memang bukan orang baik atau menurut,tapi dia tidak pernah di salahkan atas kesalahan orang lain ia memang tidak di sayang orang tua nya atau keluarga sendiri,tapi mereka tidak pernah mengabaikan nya seperti keluarga kiana...

Love Kiana❤️❤️❤️Where stories live. Discover now