~8~

31 5 0
                                    

Hijau lingkungan kini terhampar luas dihadapan sang manik ammer dan shappire. Bagikan padang rumput yang luas,dan halus.

Sejauh mata memandang,hanya terlihat pemandangan yang asri,sama sekali tidak tercemar apapun,blaze siang ini menghiraukan kegiatannya pada siang hari ini. Apalagi kalau bukan tidur siang..

"Dimana temanmu itu..lama sekali..ck.." gerutu taufan yang sedang menunggu bersama blaze.

"Sabarrr..."

"Enak hanya bicara,kau tak mengamalkannya lah!" ketus Taufan yang kesal kepada blaze.

Hening kembali menyapa,mengisi suasana yang sama sekali tidak disukai oleh blaze ataupun taufan.

Hingga,suara langkahan kaki terdengar berirama,pelan dan anggun,disertai sosok gadis dewasa yang sedang menuntun sosok anak kecil muncul.

Sinar mentari membuat penglihatan taufan kurang jelas,hingga akhirnya sebuah kalimat sapaan terlontar dari bibirnya yang menggoda.

"Hai,sudah menunggu lama ya.."

Taufan termanggu menatap penuh kekaguman kepada gadis yang lebih pendek darinya itu.

"Ah,iya..tidak terlalu lama juga sebenarnya.." taufan menjawabnya dengan gugup sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Gadis itu duduk disebelah taufan,sementara bocah yang dimaksud blaze 'angin' segera menghambur memeluk satu sama lain,lalu bermain bersama.

"Siapa namamu?" taufan bertanya ketika hening menyapa "hm,namaku beliung..aku lima bersaudara.." jelas beliung.

"Namaku taufan,aku hanya berdua bersama dengan blaze.." ucap taufan memperkenalkan diri. "Siapa nama saudaramu?" tanya taufan,sebenarnya ini hanya pertanyaan semata agar tidak terjadi keheningan.

"Panglima Aveolous,voltra ardielangga.." ucap beliung,taufan tertegun. "Dia kakak petamaku.." ucapnya disertai senyuman yang hangat.

Taufan pernah mendengar tentang organisasi ini dari teman SMAnya,kalau tidak salah namanya halilintar..namun..halilintar sudah pindah dari sekolah.

Parahnya taufan tidak sempat menanyakan marga halilintar apa benar,kalau marga halilintar itu  a̷r̷d̷i̷e̷l̷a̷n̷g̷g̷a̷..

"Dan aku...saudara kedua, Kapten Aveolous, Beliung ardielangga,saudara ketiga kapten Aveolous,Crystal ardielangga..."

"Ah...aku melupakan angin..dia adalah adikku..Angin Ardielangga.." ucapnya kemudian.

"Kakakku, Panglima Aveolous satriantar ardielangga ikut bergabung di organisasi aveolous pada tahun 1877,aku tidak tahu apa sebab dia bergabung dengan organisasi itu,tapi..sedikit bocoran dari adikku..kapten Aveolous crystal ardielangga, jika kakakku bergabung dengan organisasi itu karna..."

Terlihat beliung menghela nafas panjang,menundukkan kepalanya,lalu mengangkatnya lagi.

"Di dalam organisasi itu,ada seorang pemimpin besar,yang disebut dengan panglima raja merah, dan raja merah itu..adalah...

Ayah..dari kami berlima.."

***

Taufan merebahkan tubuhnya disofa ruang depan,dirinya begitu lelah saat ini,belum lagi mendengar cerita dari beliung..gadis atau kakak dari angin.

Dimana blaze,manik taufan sedari tadi tidak menangkap kemana bocah itu pergi.

"Kak!!blaze makan mi ya!!"

Baru saja dibicarakan, "Tidak!!" jawab taufan.
Wajah cemberut blaze muncul dari arah dapur,"kok gituuu..."gerutunya dengan wajah memelas "aku tidak akan tertipu penampilanmu lagi..." ucap taufan.

"Ayolah kak~aku ingin memakannya......" terdengar keluhan blaze tentang kenapa dirinya dilarang atau apalah,yang penting taufan tetap dalam pendiriannya.

"Ihhh!!kak ufan emang gk asik!" kesal blaze sembari berjalan menuju kamarnya. "Silahkan marah padaku kalau kau tidak mau ikut kepasar malam nanti.." ucap taufan menggoda.

Berhasil,tawa jahat taufan sedikit keluar,nampak wajah blaze memerah seperti menahan sesuatu..taufan tidak tahan melihatnya.

"Kak ufan mah gitu!!!!"

"Hahahahahahaha!!"

"JANGAN KETAWA!!!"

ṠḲḭṖ

Taufan memotong selada dengan cekatan,lalu menghamburkannya keatas hidangan yang baru saja selesai dimasaknya,bibirnya menyungging senyum lembut.

"Blaze!!makanan mu sudah siap!!" ucap taufan berteriak. Tak perlu berlama lama, anak itu pun sudah duduk anteng dihadapan makanan miliknya.

"Makan dengan perlahan blaze." nasihat taufan ketika melihat blaze makan. Kepalanya dianggukkan isyarat untuk blaze mematuhinya.


"Kau sudah mandi bukan?" tanya taufan setelah mengahabiskan makanan nya.
"Huum.." blaze hanya mampu berdehem untuk menjawab pertanyaan kakaknya.

"Makanan ini lebih penting untuk perut ku.." pikir blaze,matahari makin merangkak ketimur,menandakan hari akan mulai malam.

Peran sang surya pun digantikan sang rembulan,yang dengan sinarnya yang sama sama menerangi seluruh jagad raya.

Tbc.

Maaf pendek..
Maaf gk dijawab dosa lo ges..
Jangan lupa votmen yao(^▽^)o

♡^▽^♡

~Pahlawan api kakak~Où les histoires vivent. Découvrez maintenant