05 - TEMAN BARU

44.3K 2.1K 3
                                        

Assalamu'alaikum

Jangan lupa follow ig author:@wp.gulajawa
Gus Agam : agamganteng_12

Sebelum membaca awalli dengan
Bismillahirrahmanirrahim

Sebelum membaca awalli denganBismillahirrahmanirrahim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***


Saat ini semua orang termasuk Ziva sudah berkumpul kembali diruangan tamu rumah Kyai Akbar.

" Jadi ini anak kamu Man?" sorot mata Kyai Akbar memperhatikan Ziva dari ujung kepala hingga ujung kaki.

" Nuhun pak Kyai. Iya ini anak tunggal saya, baru kelas 1 Sma. Saya mau memondokan disini karena, beberapa hari lagi kami akan jarang dirumah. Kami takut Ziva akan merasa sedih apa bila ditinggal dirumah," jelas papah Arman yang sangat bertolak belaka dengan cerita aslinya.

'Padahal juga Ziva sering dirumah sendiri sama art. Gak ngeluh. Alesan aja,' batin Ziva seraya melirik kearah ayahnya.

" Ya sudah. Pastinya Ziva letih kan, sebaiknya sekarang mengistirahatkan diri di asrama," usul wanita payuh baya disamping Kyai Akbar, yang merupakan istrinya.

" Iya Ziva. Mamah tau kamu pasti letih , oh iya besok selepas shalat subuh mamah bakalan pergi dari sini, karena mamah sama papah ada kerjaan," jelas sang ibu.

Ziva yang mendengar pernyataan dari sang ibu hanya bisa mendengus kesal seraya memutar bola mata malasnya itu.

" Ya sudah yuk Ziva. Umi antar," wanita paruh baya bernama umi Aisyah pun lekas bangkit dari duduknya, dan menghampiri Ziva.

Ziva memperhatikan sekeliling yang melihatnya, terkecuali pria yang disapa dengan sebutan Gus itu.

" Assalamu'alaikum," ujar umi Asiyah dan juga Ziva.

"Wa'alaikumsalam," balas mereka yang berada diruangan.

Semuanya memperhatikan kepergian dari umi Asiyah dan juga Ziva. Berat hati Ziva untuk menyetujui tinggal di pondok pesantren. Namun mau bagaimana lagi.

***

Setelah beberapa menit diperjalanan, akhirnya Ziva dan umi Aisyah tiba di asrama. Mereka melewati setiap lorong kamar tidur dari para santriwati. Terdengar dengan jelas setiap kamar sedang mengaji Al Qur'an.

Entah kemana arah tujuannya. Sepanjang perjalanan tidak ada topik pembicaraan, Ziva hanya bungkam mendengarkan lantunan ayat suci Al-Quran. Namun , tak berselang lama akhirnya umi Asiyah pun memulai mencairkan suasana. " Ziva. Umi harap kamu betah disini. Karena temannya banyak loh."

Mendengar itu, Ziva lekas menoleh kearah umi Aisyah, dirinya mengangguk dan tersenyum. " Ya semoga Ziva betah . Kalau nggak betah tinggal kabur," balas Ziva yang membuat umi Aisyah terkekeh geli akan pernyataan jujurnya.

Istri Mungilnya Gus Agam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang