49 - SIUMAN

25.6K 1.2K 17
                                        

Assalamu'alaikum

Jangan lupa follow ig author:@wp.gulajawa
Gus Agam : agamganteng_12

Sebelum membaca awali dengan
Bismillahirrahmanirrahim

REVISI BAB 49
Warning : maaf alur / judul bab sedikit berbeda. Selamat menikmati

***

Kini waktu menunjukan jam 03 sore, saat ini semuanya tengah berkumpul diruangan Ziva.

Gus Agam saat ini tengah duduk di samping tubuh sang istri yang terbaring lemas itu.

"Sudah 3 jam berlalu. Kenapa Ziva belum bangun juga umi," air mata keluar dengan mudahnya mengalir di pipi mulus milik Gus Agam.

"In syaa Allah Ziva sebentar lagi sadar. Agam banyak banyak berdoa aja ya," umi Aisyah lekas mengusap punggung putranya itu.

"Maafkan kami Agam, seharusnya kami bicara sedari awal, kalau Ziva menderita penyakit ini," kata papah Arman.

"Gapapa pah. Tapi Agam mohon, demi ziva dan Agam. Jangan ada yang memberitahukan Ziva tentang hal ini," ucap Gus Agam menoleh ke semua orang menatap dengan serius semuanya.

Semua faham dengan kekhawatiran Gus Agam. Pada akhirnya semua hanya bisa mengangguk faham kearahnya.

***

Waktu terus berlalu. Mata hari sudah terbenam, dan digantikan oleh bulan purnama yang begitu terang.

Ziva belum sadarkan diri juga. Hal ini semakin membuat Gus Agam terpuruk. Saat ini Gus Agam masih duduk disamping istrinya.

Tangan kekar milik Gus Agam terulur memegang tangan mungil sang istri.

"Hai princess ku. Kenapa kamu sangat suka memejamkan mata dari pada membukanya. Lebih bagus buka lah mata mu, lihatlah wajah tampan ini. Mas ga suka kamu pejamkan mata terus menerus," gumam Gus Agam seraya bermain jari jemari istrinya.

"Princess Mamas bener bener kuat. Tapi jangan pendam sendiri ya, mulai sekarang. Kalau sakit itu bilang. Jangan diem , apa lagi dipendam."

'Kamu harus tau Ziva. Hidup ini ga ada artinya kalau ga ada kamu. Mas rela ngelakuin apa aja agar kamu selalu bahagia bersama mas. Meski itu harus mengorbankan kan nyawa mas. Maaf Ziva , maaf mas baru tau kamu sakit ini. Dan maaf Mamas ga jujur kalau mamas punya riwayat paru-paru rusak,'batin Gus Agam.

"Princess, "dengan suara yang bergetar Gus Agam mencoba memanggil nya untuk kesekian ribu kalinya. "Princess bangun."

Air mata kian turun kembali. Entahlah, Gus Agam semakin cengeng Saja jika bersangkutan dengan istri nya.

"Bangun sayang."

Gus Agam menangis tersedu-sedu seraya mencium lembut telapak tangan sang istri.
Namun, beberapa detik ada suara yang mengangetkan dirinya.

"Mas. Mas kenapa nangis," suara itu bersumber dari Ziva. Suaranya sangat kecil, bahkan nyaris tak terdengar.

Mendengar hal tersebut, Gus Agam lekas menatap sang istri. "Zi-Ziva."

Istri Mungilnya Gus Agam Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz