Sudah terbit!!
Tersedia di toko buku online (Shopee)
Beberapa bab telah dihapus. Versi lengkapnya tersedia di versi buku
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa .
Budidayakan vote dan komen
Apakah seorang Gus harus menikah dengan s...
Sebelum membaca awalli dengan Bismillahirrahmanirrahim
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Kini Ziva dan temanya tengah duduk mendengarkan kajian, yang diberikan oleh anak pemilik pondok pesantren, yang biasa disapa Gus Agam. Kajian itu sendiri, dimulai setelah shalat ashar.
"Iyaaa, bukan berarti tidak punya pacar tidak gaul yaa!! Karena di pintu surga itu tidak ada yang namanya surga milik mereka yang berpacaran. Namun neraka milik mereka yang pa?"
"Pacaran," sambung semuanya, yang dibalas anggukan kecil dari Gus Agam.
"Sebenarnya pacaran itu ada untungnya atau tidak?" tanya Gus Agam seraya menaikan satu alisnya.
"Iyaaa!!" pekik Ziva sangat nyaring, mengalahkan suara puluhan santriwan maupun Wati didalam masjid.
"Siapa itu?" jelas sekali jawaban Ziva menarik perhatian Gus Agam. " Mana orangnya?" selesai Gus Agam bertanya, Ziva lekas mengangkat tangannya setinggi mungkin.
" Coba berdiri," ujar Gus Agam. Ziva pun mengangguk lalu berdiri ditempat membuat semua mata tertuju padanya.
" Tolong berikan dia mic!" pintah Gus Agam dengan nada dinginnya. Mas-mas ndalem yang mendengar pun Segera memberikan mic kepada Ziva.
"Coba testing, ada gak suaranya!" pintah mas-mas ndalem.
" Cek, halo halo. Satu dua tiga. Okeh ada suaranya," ujar Ziva. Mas-mas ndalem pun tersenyum lalu melangkah pergi.
" Ehem. Jadi siapa nama kamu?" tanya Gus Agam dengan nada dinginnya.
"Loh, bukan kah Gus Agam tau sendiri nama Ziva siapa?" balas Ziva
Semua terlihat riuh setelah mendengar pernyataan Ziva. Namun dengan sigapnya Gus Agam memperingati dengan nada kesalnya. "Sudah-sudah, jangan ribut. Siapa nama kamu!!"
"Okeh perkenalkan ya semuanya. Gue Aziva shani Zulfan, sapa aja Ziva, asal dari Jakarta. Terus hobi Ziva itu balapan, makan, melukis, ba-"
" Saya cuma bertanya nama bukan biodata," sinis Gus Agam, memotong perkataan Ziva. Sedangkan Ziva yang mendengar pernyataan tersebut hanya bisa mendengus kesal.
