Chapter Satu : Planet Superlunary

118 9 2
                                    

✧————————✧————————✧

3rd pov

Hari itu merupakan hari yang cerah di station TAPOPS, semua orang melakukan pekerjaan mereka.

Ya...

Kecuali Boboiboy dan squadnya. Telah berlalu dua bulan semenjak Boboiboy berhasil mengalahkan kapten Vargoba. Komander Kokoci dan laksamana Tarung memberi mereka waktu istirahat, mengingat betapa melelahkannya pertarungan mereka melawan kapten Vargoba.

Tapi, istirahat selama dua bulan? bukankah itu terlalu lama?

Sebenarnya mereka senang awalnya, namun rasa senang itu tidak bertahan lama dan berubah menjadi rasa bosan karena tidak ada banyak hal yang bisa dilakukan. Gopal juga tidak suka bagaimana mereka harus bersekolah selama beristirahat dari TAPOPS.

Yaya dan Ying? Mereka berdua tentu saja senang karena mereka dapat kembali ke sekolah meski hanya sebulan.

Boboiboy? Dia tidak terlalu memikirkannya dan hanya menikmati waktu-waktu yang dapat ia habiskan dengan teman-temannya (meski ada saat dia merasa bosan). Dia juga cukup senang karena ia berhasil membuka kembali kuasa tahap dua elemen-elemen yang ia miliki di saat yang bersamaan saat latihan.

Saat ini Boboiboy dan Gopal sedang berjalan ke ruang meeting karena komander Kokoci yang memanggil squad Boboiboy ke sana, mengatakan bahwa sang komander memiliki pengumuman untuk squadnya.

"Boboiboy, apa yang kira-kira komander nak cakap ya?" tanya sang molecule manipulator kepada sang element manipulator di sebelahnya.

"Entah, misi mungkin? Dah lepas dua bulan sejak kite orang kalahkan kapten Vargoba, dan kita belum ada misi lagi semenjak tu." Boboiboy menjawab pencinta makanan itu sambil mengangkat bahu.

"Aku harap pun. Bosan sangat lah tak ada misi satu pun.. Terus mesti pergi sekolah pula tu." Gopal mengehela nafas dengan dramatik membuat sang topi oranye menaikkan alisnya, "ish kau ni, dramatik betul, bukanya kita sekolah lama sangat pun." sang hero elemental menyenggol bahu sahabatnya itu.

Saat kedua superhero tersebut melewati sebuah kamar, kamar tersebut terbuka, menampilkan wajah yang tak asing bagi mereka, "oh! hi Boboiboy! hi Gopal!" Yaya, sang gravity manipulator menyapa mereka dengan penuh semangat.

"Oh, hi Yaya." Gopal menjawab dengan malas sementara Boboiboy membalas diiringi dengan lambaian.

"Ey? Apasal dengan kau ni Gopal?" Ying menaikkan alisnya melihat tingkah laku sang molecule manipulator.

"Entah tu, tak sopan betul." Yaya mengerutkan keningnya pada tingkah laku temannya itu.

"Dey, jangan salahkan aku lah. Aku dah bosan sangat sebab takde misi selama dua bulan, terus kena pergi sekolah pula, dah tu ditambah lagi tugas yang kite orang dapat kat sekola.. tak senang lah." Gopal mengeluh dengan dramatik sembari berakting mengelap keringatnya.

"Tapi kau komplain juga saat kita pergi bermisi tau?" Ying melipat tangannya, tidak asing dengan tingkah lakunya. Sementara Gopal hanya tertawa gugup dengan perkataan Ying.

"Dah lah tu, baik kita pergi sekarang, laksamana dan komander mesti tunggu kite orang sekarang." Yaya menyela sembari lanjut berjalan menuju ruang meeting dan yang lain pun mengangguk sebelum mengikuti di belakangnya.

Sampainya di ruang meeting, mereka bertemu dengan laksamana Tarung yang telihat marah, "kenapa korang lama sangat hah?!" amuk laksamana Tarung mebuat mereka meneguk ludah.

"U-uh maaf laksamana! tadi kite orang jumpa masalah dalam perjalanan ke mari," Boboiboy berusaha menjelaskan dengan panik sambil melambaikan tangannya ke sembarang arah dan mengisyaratkan Gopal untuk menolongnya.

Fate [Boboiboy x Reader] [B. Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang