Chapter Dua : Pencarian

77 8 0
                                    

✧——————✧——————✧

[y/n] pov

"Di mana ni..?" gumam ku sembari membuka mata. Aku mengusap mata ku pelan sambil melihat sekitar, hanya mendapati ruang kosong yang gelap gulita.

'Ugh..' aku mengusap pelan kepala ku yang terasa sakit mendengung. Aku memegang lututku sembari berusaha untuk berdiri lalu me mbersihkan rokku.

Aku melihat sekitar sekali lagi, "serius.. Ini di mana.." gerutu ku bingung.

"Kau benar-benar ingin tau ini di mana~?" aku mendengar suara yang feminim berbicara, langsung membuat ku memutar kepala ke arah suara itu berasal.

"Siapa di sana?" aku bertanya dengan tenang sembari melihat sekitar, bersiap-sedia jika ada serangan.

Tiba-tiba aku mendengar suara itu mulai tertawa, membuatku memiringkan kepala dengan bingung tanpa aku sadari. Cahaya tiba-tiba muncul, memperlihatkan bayangan sosok dengan tubuh feminim, duduk di sebuah singgasana.

"Siapa aku itu tidak penting," sosok tersebut menompang dagunya pada lengannya, "aku lebih tertarik pada mu, [y/n] Alunasteria."

'eh?' mataku membulat kaget, "bagaimana kau-" dia memotong perkataanku,

"Bagaimana aku tau nama kau? heh~ Cukup simpel sebenarnya.. Sangat simpel jadi tak penting~!" ucapnya dengan riang sembari menggerakkan telunjuknya tangan yang satunya.

Aku merasakan perempatan muncul di dahiku, 'ni orang buat ku kesal je..'

"Oh ya, aku bisa dengar apa yang kau pikir tau nona~" ucap sosok itu lagi yang diiringi tawa renyah. Sepertinya reaksiku adalah lelucon baginya..

"Dah lah tu~ Nona [y/n] Alunasteria, macam mana bila kau boleh punya kuasa sendiri~?" Tanya sosok itu sambil menyilang kakinya. Entah bagaimana, tapi aku bisa membayangkan ekspresi yang ia miliki saat ini.. Kejap..

'eh?'

"Kuasa? Ape yang kau maksud?" Aku menatap sosok itu dengan bingung namun tertarik disaat bersamaan.

"Iya~ Kuasa yang boleh kau gunakan tuk mengakhiri penyebab hancurnya kerajaan kau nona [y/n], mungkin juga tuk balaskan dendam sikit~?" jelasnya sambil memainkan kukunya.

Kuasa yang boleh tolong aku kalahkan dalang yang hancurkan kerajaan ku..?

'Jika itu berarti takde tempat lain yang kena alami kehancuran macam kerajaan aku.. Dan membalas apa yang mereka dah buat pada kerajaanku.. Kepada ayah dan Michael..'

"Boleh je aku dapat kuasa tu- Tak... Aku nak kuasa tu! Bagi tau aku, macam mana aku boleh dapatkan kuasa tu?" teriakku sembari meletakkan tangan di depan dada, menatap sosok itu dengan tekad yang membara.

Ah.. Perasaan ini.. Dah lama aku tak rasakan ni, rasa keinginan hati yang membara..?

"Ahh~ Itu lah yang aku nak lihat~" sosok itu tertawa dan membenarkan posisi duduknya, "aku boleh beri kau kuasa tu nona [y/n], tentu dengan satu syarat~" dia memberikan telunjuknya, membuat angka satu. 

'Cuman satu je?' pikirku, lupa dengan fakta dia bisa membaca isi pikiranku.

"Apa syarat tu..?" Aku tanya dengan ragu,

"Tunjukkan bahwa kau layak tuk kuasa tu, [y/n] Alunasteria."

"Haah!" aku bangun dengan tersentak kaget, langsung melihat ke sekitarku, pandangan ku bertemu dengan dinding tenda abu ku.

Fate [Boboiboy x Reader] [B. Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang