Now

26 1 0
                                    

"Kamu darimana saja, Parta?", pertanyaan yang pertama kali muncul setelah melihat Parta pulang saat jam menunjukkan pukul tengah malam.
Parta yang di cerca pertanyaan seperti itu ketika baru saja pulang dari tempat favoritnya itu hanya diam saja.
"Parta, apakah kamu tidak mendengarkan ku, Parta?"
"Berisik sekali kau ini, urusanmu apa terserah aku mau pergi dengan kemana dengan siapa itu urusanku bukan urusanmu!" bentak Parta kepada istrinya itu,
"Tentu saja itu urusan ku, kamu adalah suamiku Parta aku berhak tahu kamu pergi kemana dengan siapa, aku berhak tahu karena aku disini khawatir kamu kenapa-kenapa Parta", Balas Clarissa
"Aku tidak menyuruhmu untuk mengkhawatirkan diriku, aku bisa menjaga diri sendiri, aku bukan anak kecil lagi", balas Parta sambil berlalu pergi
"Apakah kau pergi menemuinya lagi?, Parta sudah ku katakan beribu-ribu kali bahwa dia sudah bahagia dengan hidup nya yang baru, kamu juga harus bahagia Parta jangan terlalu berharap bahwa dia akan kembali kepadamu"
"Sudah berapa ribu kali juga aku mengatakannya padamu bahwa aku akan tetap menunggunya masalah datang atau tidak biar itu jadi urusan ku kau jangan ikut campur," balas Parta dingin dan pergi tanpa melihat wajah istrinya yang memerah menahan tangis.
(Ayah aku sudah tidak kuat, mau seberapa kuat aku berusaha agar ia mencintaiku itu tidak akan pernah berhasil, dia masih mencintai Parsha dan sampai kapanpun aku tidak akan pernah menggantikan posisi itu) Batin Clarissa

Setelah pertengkaran itu Parta pergi ke kamar nya, Yah Parta selama ini pisah ranjang dengan istrinya itu, ia tidak mau menyakiti hati istri nya itu lebih dalam karena dia yang masih saja menangisi akhir cerita indahnya dengan Parsha.
(Bagaimana bisa aku memulai hidup baru saat hidup ku saja sudah hancur lebur bersamaan dengan kau pergi Parsha, aku tidak bisa mencintai orang lain, aku sudah menghabiskan seluruh cintaku hanya untukmu).
Lagi dan lagi Clarissa melihat suaminya menangis setiap malam atau bahkan setiap hari ketika teringat tentang kenangan nya dan Parsha, Clarissa yakin bahwa Parta tidak berniat untuk menghapus kenangan itu dari ingatan nya, disini bukan hanya Parta yang terluka tetapi dia juga.

 Lagi dan lagi Clarissa melihat suaminya menangis setiap malam atau bahkan setiap hari ketika teringat tentang kenangan nya dan Parsha, Clarissa yakin bahwa Parta tidak berniat untuk menghapus kenangan itu dari ingatan nya, disini bukan hanya Part...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RESTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang