13. Tamu Tak Terduga

936 66 0
                                    


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
JANGAN LUPA VOTE 🙂
RAMAIKAN KOLOM KOMENTAR JUGA
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.....

Capek itu yang terasa saat Jena mengerjapkan matanya,  meregangkan badan pun bunyi sendinya sangat nyaring. Acara pernikahan memang nonstop dari pagi sampai malam, belum masih njagongi kerabat yang masih bertamu. Pulang-pulang ke rumah sudah tengah malam, twins pun juga terlelap pulas saat pulang.

"Ma...." panggil Ardi yang sama-sama masih bergelung selimut bersama.

"Hmm?." deheman dari Jena.

"Jam berapa? Hari ini ada kerja bakti Ma." ucap Ardi

"Hah?! Udah jam 7, mau berangkat? Apa enggak capek kamu Pa?" tanya Jena

Seketika Jena teringat kalau ada jadwal kerja bakti komplek perumahannya. Walau tergolong perumahan elit tapi tetap ada kegiatan kerja bakti sebulan sekali. Kegiatan untuk mempererat hubungan dengan tetangga satu RT. Biasanya dilakukan di hari minggu, hari dimana semua libur dengan rutinitas kerjanya.

"Ya enggak enak to Ma, cuma sebulan sekali. Berbersih kebun dan lingkungan rumah, rumputnya udah pada tinggi." ucap Ardi

Kompleknya memang ada kebun bersama, memanfaatkan sisa tanah yang ada. Ditanami beberapa jenis sayur dan tanaman herbal. Kalau butuh tinggal ambil dan laporan di grub wa.

"Ya sudah segera bersiap, Mama mau menyiapkan bekal nanti yang dibawa." ucap Jena

Jena lalu bangun, membuka kulkas untuk melihat camilan apa yang sekiranya bisa dibawa Ardi nanti. Hanya ada kue yang dibawakan mertuanya semalam, Jena langsung eksekusi. Cuma dia potong sesuai ukuran yang pantas menurutnya, biar tinggal ambil.

"Aku berangkat dulu Ma." pamit Ardi

"Eh Mas, kok cepet? Enggak mandi dulu? Ini kuenya dibawa." ucap Jena

"Enggak, mau kotor-kotoran juga. Berangkat dulu ya Ma, Assalamualaikum." ucap Ardi terburu-buru.

"Waalaikumsalam, ontime men to Mas. Mau tanya sarapan apa sampai enggak keburu." ucap Jena, baru dijawab eh sudah tak terlihat badannya.

Akhirnya Jena memutuskan memasak soto, soto bening yang tidak terlalu berat untuk sarapan. Gerak cepat dia lakukan karena para pangerannya sudah bangun, takut kalau twins turun belum ada makanan. Kasian kalau masih harus menunggu.

"Maaa, Papa mana?" tanya Al. Ini turun-turun langsung yang ditanyakan Papanya, Mamanya terlupakan well.

"Papa lagi kerja bakti di kebun sayang. Sini duduk dulu, Mama masak soto loh. Bentar lagi matang, Mama racikan dulu." ucap Jena

"Ma, boleh Gam sama Al mau menyusul Papa?" tanya Gamma

"Boleh, tapi sarapan dulu." ucap Jena sambil meracikan soto untuk anaknya.

"Enggak." ucap Al, Jena mendapat gelengan dari anak-anaknya.

"Nanti bareng Papa, Ma." tambah Gamma

"Ya sudah, diminum susunya nanti Mama antar." ucap Jena

"Sudah habis Ma, kami berangkat berdua saja. Dadah Mama." pamit twins lalu buru-buru lari keluar rumah. Walau berangkat berdua tapi tetap Jena awasi dari depan rumah.

"Bapak anak plek ketiplek. Sama kalau soal buru-burunya." ucap Jena sambil melihat anaknya berjalan berdua.

Sekiranya twins sampai Jena lalu melanjutkan kegiatan memasaknya. Menambahkan beberapa lauk tambahan untuk melengkapi soto beningnya. Selesai masak Jena masih harus mencuci dan membersihkan diri, tidak mungkin menyambut suaminya nanti dengan keadaan belum mandi.

Life With YouWhere stories live. Discover now