-one-

53 13 11
                                    

Syair-syair indah dilantunkan dan petikan dawai mengiringi indahnya melodi yang disenandungkan. Risa tersenyum menatap potret dirinya dan Keola yang dia panjang sebagai salah satu hiasan dinding di kamar tidurnya.

Ia baru akan beranjak tidur, padahal tengah malam sudah terlewati. Sesampainya di rumah beberapa jam lalu, dia menyempatkan diri untuk mandi dan menghubungi Keola untuk mengabarkan jika ia sudah sampai di rumah dengan selamat.

"Keola baik banget, dia masih mau nerima aku walaupun aku banyak kurang."

Perempuan itu duduk di atas ranjang, membuka lembaran buku usang yang dia beli saat kunjungan industri di Jogja beberapa tahun silam. Buku dengan sampul hijau yang sudah lusuh itu punya kisah yang apik dan menarik. Itu alasan Risa membeli buku seharga Rp5.000,- itu.

Drrt!

Getaran gawainya membuat lagu yang sedang diputar terhenti sesaat. Risa meraih ponselnya dengan keingintahuan, senyumnya mengembang disaat membaca nama kontak Keola di depan matanya.

Beloved🫶
Lg ngapain?

Belum sempat Risa membalas pesan Keola, panggilan video dari cowok itu masuk.

Beloved🫶
Angkt

Perempuan itu segera menggeser tombol biru itu ke atas. Hatinya berbunga-bunga karena Keola mengajaknya video call an sebelum tidur.

Tapi bukannya wajah Keola yang terpampang di sana melainkan gelap yang ia temui. Risa mencoba bersuara, "Keo?"

"Ssh, gue lagi c***. Desah cepet!"

Mendengar suara geraman laki-laki itu Risa terkaget-kaget. Dia gemetaran, antara takut dan gelisah. Haruskah ia melakukan apa yang diminta oleh laki-laki itu?

"Lo nolak? Oke, gue bisa cari cewek lain yang lebih nurut dari elo."

"Engga, Keola! Jangan.." cegah Risa panik.

"Buruan, gue ga suka nunggu!"

Risa menggegat bibir bawahnya, ia berusaha melakukan apa yang diminta oleh Keola. Tenggorokannya tercekat setiap kali ia mencoba mengeluarkan suara aneh itu.

"Ah, suara Lo kurang kenceng. Desah yang bener! Lama-lama Lo gue jadiin ja**** juga, suruh gitu doang ga becus!"

Mendengar bentakan keras Keola, Risa tertegun. Pelupuk matanya memanas, ia melirik. Berusaha menggumamkan kata maaf yang dibalas kata-kata kasar oleh sosok di seberang sana.

"Aku ga bisa desah, Keo. Maaf," lirihnya.

"Apa sih yang Lo bisa? Muasin cowok sendiri aja ga bisa, buru lepas baju Lo!"

"Keo, nggak lucu. Kamu becanda kan?"

"Jangan jadi cewek sok suci Lo!"

"Aku enggak bilang aku sok suci, Keola."

"Lo milih buka baju atau kita putus?"

Kelopak mata sang gadis terbuka lebar, dia menggeleng kuat. Putus dengan Keola adalah hal terakhir yang ingin ia lakukan selama hidupnya.

"Aku enggak mau putus."

"Lo bacot banget! Buka cepetan!"

Dengan terpaksa, Risa menarik turun lace gaun tidurnya. Kebiasaannya yang tidak memakai bra saat tidur membuat dadanya langsung bersentuhan dengan dinginnya malam. Wajahnya merah padam, Risa menutupi ujungnya dengan selimut.

Tanpa ia tau, Keola tengah menyeringai lebar di sana. Laki-laki itu mulai menggerakkan tangannya lagi, sambil mengeluarkan sumpah serapah, ia terus mengejar kenikmatan duniawi. Hingga akhirnya pelepasannya tiba dan cairannya mengenai kameranya.

"Shit, Lo enak banget."

Setelah itu Keola mendadak melembut, ia memuji bagaimana moleknya tubuh Risa. Dan tak jarang lelaki dengan rahang tegas itu meminta foto nxde padanya. Risa yang sebenarnya risau kadang bimbang, tetapi demi hubungan mereka, ia tetap memberikannya.

"Pinter banget cewek gue," puji Keola saat melihat Risa yang pergi ke kamar mandi kampus untuk memotret tubuhnya.

Siang itu Risa mengunjunginya dengan membawa bekal yang dibuatnya khusus untuk Keola, katanya. Tapi Keola enggan menyentuh kotak makan itu dan memilih membuang isinya ke tempat sampah. Ia berpura-pura sudah makan dan meneguk minuman kaleng yang tinggal setengah isinya.

"Udah, Keo. Ini.."

Risa kembali dari kamar mandi dan menyerahkan ponsel Keola kembali ke sang pemilik. "Aku engga buka-buka kok. Tapi tadi ada chat masuk, maaf ngga sengaja ke baca. Tulisannya dari Nesya. Katanya dia minta kamu jemput."

Alis Keola naik, dia langsung merebut benda persegi panjang itu dari Risa dan membuka aplikasi perpesanan yang dia miliki. Setelah mengetikkan sesuatu di layar ponselnya, Keola berdiri.

"Gue cabut."

Tbc.

Du har nått slutet av publicerade delar.

⏰ Senast uppdaterad: Apr 09 ⏰

Lägg till den här berättelsen i ditt bibliotek för att få aviseringar om nya delar!

The Way I Loved You Där berättelser lever. Upptäck nu