9;misi

40 4 0
                                    

Haiii! So to the story lahhh! Sebab author lagi demam! To the point aj, author tulis ini masa tengah demam tau! Sudah mau membaik allhamdulilah(author bukan islam sebenarnya tapi Kristen, tapi gak salah kan? Lagian kan dosa semakin berkurang, jadi author selalu gunakan perkataan islam nie sebab author nak akrad ngan semua orang! Islam ke, cina ke, ingland ke tak kesah! Yang penting rapat oh oh :0 so to the story, BTW Ada dua cerita author post dalam sama cuma beda beberapa minit (?)
─────────ೋღ 🌺 ღೋ─────────

"Beli saja buat pameran meja atau tv." seseorang berkata dari belakang.

Lantas mereka melihat siapa, ternyata gempa yang sedang melangkah ke mereka... Pemuda bermata emerald lalu tersenyum gembira... Ahhh sudah Lama tidak melihat senyuman manisnha itu... Batin pemuda bermata ruby itu.. Sungguh sudah berbulan-bulan lamanya iya tidak melihat mata adiknya... Iya rindukan tawa manis sang empunya senyuman.. Gempa yang melihat reaksi pemuda bermata ruby itu pun hanya senyum, namun ntah semacam senyuman sedih Je... Lantas gempa mendekati hali...

"Thorn, gem mau bercakap bersama hali jangan kemana-mana tau!" Gempa berkata sambil menyuruh hali mengikutinya menjauh dari sana.

Ditempat hali & gempa

Terlihat dua pemuda berbaju merah hitam Dan seorangnya berbaju coklat muda.

"Ada apa?" Pemuda berbaju merah hitam itu membuka mulut..

"Hali, gem minta supaya hali maafkan Thorn, meskipun itu bukan salah Thorn.. Jujur saja aku mendengar dari solar bahwa video tentang Thorn membunuh gadis tersebut bukan menunjukkan sebenarnya yang terjadi... Meskipun itu benar Thorn yang bunuh...." Kata gempa membuat hali tertunduk sebentar...

"Bagaimana? Thorn sudah sangat benci pada Ku..." Hali menatap Thorn yang tengah melihat bunga-bunga dengan mata berbinar-binar...

"Hmm,." Gempa hanya mendehem. Jujur,gempa begitu marah akan perkataan hali berapa hari lalu tapi hubungan adik abang tidak bisa diputuskan.

"Tapi gem tahu, hali takut kehilangan thorn karna harapan terakhir mama hali adalah mengharapkan hali untuk menjaga thorn..." Gempa menyambung... Sungguh benar...

Ditempat thorn.

Kini thorn sedang melihat-lihat bunga palsu tersebut karna hali dan gempa sedang berbincang. Sungguh fokus hingga ada panggilan penting masuk. Hali Dan gempa yang menerima panggilan yang sama pun berlari ke arah thorn.. Ternyata ochobot yang panggil.

"Ade ape ochobot?" Kata hali. Thorn kemudian membuka mulut.

"Tolong! Adudu kembali mengacau kedai Tok aba! Dia nak hancurkan kedai tok aba!" Ochobot berkata kemudian.

"Hey! Kau jangan cuba nak minta tolong! Tangkap ochobot tu probe!" Yap memang adudu.. Kini mereka bertiga berlari keluar dari mall tersebut dan mengunakan kekuatan masing-masing untuk ke kedai tok aba.

Sekarang semuanya Ada disana. Yaya, Ying, gopal, fang, taufan, solar, ice, dan blaze.

"Ish! Selalu Je kau kacau kerja Aku!" Sambil tunjuk ke arah kokotiam geng.

"Probe! Tembak mereka!" Kata probe sambil tunjuk ke arah kokotiam geng. Probe yang mendengar itu menggangguk dan mengeluarkan senjata apinya. Ditargetnya tempat para kokotiam geng itu berdiri.

"Rasakan! Tembakkan meriam api!" Kata probe, robot berbadan purple. Sebuah tembakkan api dilepaskan melalui meriam api tersebut Dan hampir mengenai para kokotiam geng..

"Pelindung tikar berduri!" Suara tersebut Menjerit sembari mengeluarkan tikar berduri yang melindungi mereka dari terkena tembakkan berapi tersebut.

"Ish! Pengacau! Probe tembakkan budak berbaju hijau itu!" Kata adudu sambil menunjukkan ke arah thorn. Pelindung tikar berduri tersebut di hilang kan oleh thorn. Karna adudu Dan probe leka, duri menjalar milik thorn tersebut menyampai ke arah ochobot Dan tok aba lalu menjauhkan mereka daripada adudu dan probe. Thorn sekarang sedang leka menyelamatkan ochobot dan tok aba sehingga tidak tahu bahwa dirinya menjadi sasaran adudu Dan probe. Yang tengah fokus menolong orang sekitar yang juga diserang karna dihari minggu merupakan hari dimana kokotiam banyak pelangan. Begitu banyak pelangan yang terkena serangan itu harus diselamatkan karna terkena efek dari serangan meriam probe. Sedangkan thorn menolong tok aba dan ochobot dan beberapa pelangan yang duduk dimeja counter.

"Ha'ah, semuanya yang tercedera ada disini, ying, yaya, gempa Dan fang tolong ubatkan mereka! Biar aku, solar, Dan taufan melawan adudu Dan probe! Sementara itu blaze dan ice selamat kan tok aba Dan yang ada disana.

"Thor-" hali terkejut karna adiknya tidak bersama mereka, alangkah terkejutnya hali melihat adiknya, thorn yang sedang menjadi sasaran adudu Dan probe, manakala thorn sedang menolong yang tercedera ke tempat selamat. Hali yang melihat itu seketika pucat.

Adudu Dan probe sedang memastikan sasaran mereka yaitu, thorn. Namun adudu geram karna thorn yang bergerak-gerak menjalarkan durinya ke sana sini. Adudu yang geram pun mengambil senapang khasnya, yaitu senapang yang menyuruh badan mangsanya lumpuh ketika ditembak ubat bius itu, tentu saja ubat itu tidak mematikan hanya melumpuhkan otot badan dalam masa beberapa jam saja.

"Biar Aku tembak dia pakai ubat bius untuk melumpuhkan tangan dia biar tidak bisa bergerak-gerak. Sikit lagi dan....." Adudu mengantung ucapannya dan menembak tangan thorn, seketika tangan thorn terasa lelah.

".... Kena!" Adudu menyambung katanya, thorn merasa tangannya melemah menghentikan kegiatannya Dan menahan tangannya yang kini tiada gerakan atau lumpuh sementara, iya melihat bahwa adudulah yang menembaknya, thorn undur beberapa langkah namun ditembak lagi menggunakan bius di kaki. Hah kuasa penyembuhannya tidak dapat berfungsi karna efek dari ubat bius dibadannya, karna ubat bius dianggap racun berbahaya bagi kuasa penyembuhannya. Makanya tidak bisa menggunakannya. Kini adudu mengarahkan meriam apinya ke arah thorn. Thorn hanya pasrah saja.

Hali yang berada jauh darinya hanya pucat seketika sadar karna melihat thorn yang hampir ditembak adudu.

"Thorn!" Hali memanggil nama adiknya, dan menggunakan kuasa halilintar miliknya, namun semuanya terlambat karna thorn sudah terlempar beberapa meter ke belakang hampir dekat ke tempat yaya Dan yang lain mengubati yang tercedera, badan thorn juga terlempar terkena pokok besar menyebabkan thorn meringis kesakitan, setelah terlempar beberapa meter hingga terlempar ke pokok, thorn batuk darah, darah segar jatuh ketika thorn batuk kuat. Tetapi itu membuat yang lain semakin pelik karna, sejauh Mana thorn terlempar tidak akan pernah sampai batuk darah karna ada kuasa penyembuhannya. Tapi kali ini berbeda, thorn yang melihat darah dari mulutnya memegang dadanya yang sakit dikarna hal itu iya jatuh pengsan. Hali yang melihat adiknya cedera didepan mata memandang dengan tidak percaya dan menatap diam kearah thorn.

"Oi! Aku disini bukan disana, ditepi adikmu!" Kata adudu sambil ketawa sekuat-kuatnya, hali yang mendengar adudu ketawa sekuat-kuatnya menjadi semakin marah Dan menyerang adudu tanpa memberinya peluang untuk menyerang balik. Sehingga adudu dan probe tergeletak ditanah dengan bekas diseluruh badan mereka(adudu Aku tak tau macam Mana dia boleh tercedera, logic kot kini hali melihat adudu Dan probe yang sudah cedera parah.

"Heh, rasakan." Kata hali dengan nada dinginnya, dengan pantas iya ke tempat thorn pengsan Dan membawanya ke rumah sakit. Selang beberapa menit kemudian, gempa Dan yang lain ke rumah sakit karna hali memberitahu tempatnya.

Mereka semua sudah menunggu doktor yang memeriksa keadaan thorn. Setelahnya pintu terbuka, terlihat doktor keluar Langsung menyapa mereka.

"Dengan keluarganya adik thorn?" Doktor tersebut berkata, hali yang mendengar nama adiknya lalu kedepan diikuti gempa.

"Saya abang dia, manakala disebelah saya, abang sepupunya kami. Bagaimana keadaan adik saya doktor!?" Hali menperkenalkan dirinya lalu menanyakan keadaan thorn.
"Ermmm, begini... Keadaan adik thorn kelihatannya sangat parah karna dia bukan saja luka bahagian luar namun juga luka bahagian dalam membuat dianya lemah Dan mudah cedera.... Namun kecederaan dalaman dek thorn sangat lah parah membuat dirinya memuntahkan darah segar. Jika hal ini berterusan mungkin saja dek thorn akan kehilangan nyawa, karna kau sudah membawa pasien tepat waktu kami bisa menyelamatkannya... Tapi kami tidak pasti dia bisa sembuh itu saja sekian terima kasih."

─────────ೋღ 🌺 ღೋ─────────
Maaf kan author kalau ceritanya ku rang jadi.. Ok author tukar, chapter seterusnya akan up beberapa jam lagi. Author hanya perlukan idea.. Maafkan cerita gaje inib, author lagi gak ada ide:p heheh. Gabut doang..

Penyesalan[END](REVISI)Where stories live. Discover now