#1

44 8 0
                                    

"T-tuannn...tuannn.."


lari salah satu karyawan yang melihat kejadian tersebut dan mengagetkan Vegas yang sedang mengerjakan pekerjaannya

" Ada apa! berbicara dengan jelas!"

" Tuan Vegas..tu- er nyonya tuan...d-dia diculik oleh 3 orang entah dari mana asalnya" kata karyawan tersebut dengan terbata bata. Vegas yang mendengarnya dari wajahnya yang tenang kemudian berubah menjadi khawatir dan marah. "Cepat telusuri masalah ini! Jangan sampai Istriku celaka! CEPAT!" Teriaknya membuat karyawan tersebut segera berlari dan meninggalkan ruangan. Karyawan tersebut segera mengatakan hal itu kepada pimpinan keamanan dan segera mengerahkan semuanya untuk mencari Pete.

tuut...tutt..tutt...

"TAWAN!!..."

" Oh hai sayang, apakah kau merindukanku"

" BERHENTI MENGANGGUKU!! KEMBALIAKN PETE PADAKU!!"

" Oh kau sudah tau.. Kalau begitu pergilah ke gudang belakang kantorku jika ingin istrimu itu selamat..Ohh iya jangan sampai kau membawa Polisi atau kepala istrimu akan ku ledakkan.."

mendengar hal itu tubuh Vegas seketika lemas dan segera mematikan telfonnya. Dia berlari tanpa memerdulikan Macau yang ternyata sudah berada di lobi akan menghampirinya. Bergegas Vegas mengambil mobilnya dan mengendarainnya ke tempat tersebut.

Sementara itu Macau yang melihat kakaknya berlari seperti itu segera menghampiri salah satu Karyawan yang berada di depan lobi. "kenapa kakak berlarian seperti itu?" tanyanya dan langsung membuat karyawan tersebut menjawab dengan perasaan takut "T-tuan Macau.. Nyonya Pete..d-dia diculik oleh anak buah Tawan"

raut wajah marah Macau tidak berbeda dengan Vegas yang langsung membuatnya bergegas menyusul kakaknya.

"TAWAN!! KAU DIMANAA!!" Teriak Vegas sambil menyusuri seluruh ruangan

Tak lama kemudian dari belakangnya ada seseorang yang dengan cepat menutup wajahnya dan menyeretnya kesebuah tempat.

"Ahh ahkirnya kau datang, sayang... aku sudah menunggumu, sayang sekali kita bertemu ditempat yang kotor seperti ini padahal kita bisa bertemu dikamar yang lebih nyaman jika kau mau" Goda Tawan sambil membuka petutup wajah dan mengikatnya disebuah kursi. 

Setelah terbuka penutup matanya, Vegas langsung mengarahkan matanya kedepan dan melihat betapa terkejutnya dengan siapa yang berada didepannya. Hatinya serasa tersayat dan tak menghiraukan Tawan yang berusaha menggodanya. "...P-pete.." lirihnya membuat Tawan langsung menamparnya.

" VEGAS!! Apa yang kamu lihat dari dia sih? aku lebih baik dari dia!!" Marah Tawan yang membuat Vegas tersadar dan memberontak.

"TAWAN!! LEPASKAN!!" Benar benar emosinya meledak. Melihat Istrinya yang berada didepannya dalam keadaan tak sadarkan diri membuatnya sangat ingin membangunkannya. Tapi apalah daya dirinya juga tengah di ikat dikursi membuatnya tak bisa berbuat apa apa

"Melepaskanmu?? tentu sayang... tapi bisakah kau berjanji akan menjadi simpananku? Aku benar benar tak bisa hidup tanpamu Vegas. Duniaku hancur" pinta Tawan dengan sedikit rengekan. Membuat telinga Vegas menjadi panas.

"Baiklah aku bersedia. Tapi Lepaskan juga dia"

Vegas yang menyetujuinya pun segera dengan Cepat Tawan mengangguk. Dalam pikiran nya sekarang Vegas adalah segalanya untuknya. Dia segera menyuruh orang untuk melepaskan ikatan Vegas. Tawan tak mempersilahkan orang untuk melepaskan Pete. Alih alih mendekat untuk melepaskan Pete tapi ia mendekat untuk menampar wajah Pete yang masih tak kunjung sadar.

plakk 

"Oh malangnya dirimu, Lihatlah suamimu- maksudku Pacarku ini lebih memilihku. Kamu tidak pantas mendapatkannya"

Vegas yang melihat itupun segera berlari mendekati Pete. Namun 1 tembakan meluncur mengenai kakinya.

Ya! Tentu saja Tawan tidak akan mudah percaya pada Vegas. Ia tau jika Vegas pasti akan menghampiri Pete. Ia meluncurkan tembakan agar membuat langkah Vegas terhenti.

ARGHHHHH

Benar benar kejam! Itu yang ada dipikiran Vegas. Namun saat ia mencoba untuk berdiri Tawan mengancamnya agar tidak melangkah lebih dekat. "Hentikan langkahmu atau akan ku tembak kepalnya!"

Matanya kini menampakkan rasa khawatir, marah, sedih, dengan air matanya yang mulai menetes.  "Tawan... tolong lepaskan dia" pintanya sambil meneteskan air mata. Benar benar hancur dia saat ini melihat Pete yang entah kenapa bisa tak sadarkan diri begitu lama.

"Melepaskannya? tentu saja. Tapi.. bagimana jika dia sudah tidak ada bahkan sebelum kau datang?" Terkejut! benar benar terkejut. Pernyataan yang membuatnya semakin meratapi Dirinya yang tak bisa menjadi pasangan yang baik untuk Pete. Itulah yang ada dikepalanya saat ini. " P-pete... bangunlah.." rintihnya dalam jarak yang tinggal 3 jangkah, namun tak bisa meraihnya karena keadaan kakinya yang telah terkena peluru. Tiba tiba...

DORR DORR

satu tembakkan segera mengenai salah satu pesuruh Tawan dan satu lagi mengenai kaki Tawan. melihat kejadian itu seluruhnya yang berada ditempat itu segera keluar dan mulai panik karena ternyata Macau muncul dengan pengawalnya dan beberapa polisi. "TIDAK AKAN KUBIARKAN KAU MENYENTUH KAKAK IPARKUUU!" Marahnya membuat Vegas yang awalnya merasa takut Pete akan di siksa Tawan merasda lebih lega. Namun...

"PERGI DARIKU ATAU AKU AKAN MENEMBAKNYA" Tawan kembali menodongkan pistolnya ke Pete. Dengan cepat Macau mengarahkan pistolnya dan segera mengenai pistol Tawan yang terlempar kebelakang.

Macau tak bermaksud melukai Tawan tetapi ia terpaksa karena benar benar marah dengannya karena sudah melukai kakanya dan kakak iparnya. "syukurlah...kau datang.." kata Vegas sebelum ia tak sadarkan diri akibat terlalu lama menahan sakitnya terkena peluru dan mengeluarkan banyak darah.

************************************************************************************

ciahh lumayan banyak lah walaupun masih agak ngangong juga. Mau ngelanjutin tp dahlah nunggu mood dulu. Thanks buat yang udh baca


oh yah gimana kalo ini dibuat Pete empreg?? apakah kaian setuju??

With You (VegasPete)Where stories live. Discover now