Bab 8 : Nebeng

141 6 0
                                    

==================

°HAPPY READING GUYS°

=================

Sepulang sekolah, Michelle pun mengambil motornya di warung sebelah sekolah nya.

"Mak! Makasih ya mak! Duitnya Michelle taro di atas etalase bawah asbak rokok mak!" Kata Michelle dengan teriakan.

Setelah mengatakan itu, Michelle pun menggas motornya meninggalkan warung.

Ketika Michelle melewati gerbang sekolah, ia melihat Gema yang sedang berdiri di pinggir jalan.

"Tumben belom balik tuh om om" Gumam Michelle.

Michelle pun memutar motornya dan berhenti di depan Gema lalu turun dari motornya.

"Pak, kok belom pulang?" Tanya nya.

"Nunggu ojek online saya" Jawabnya dengan singkat.

"Lah kagak naik motor pak?" Tanya nya lagi.

"Motor saya lagi di service" Jawabnya.

"Bareng saya lah pak, timbang buang duit, lagian juga se arah" Tawar Michelle dengan santainya.

Gema pun menaikkan satu alisnya, sedikit heran sebenarnya karena dimana pun jika ada seseorang yang kita kenal belum pulang padahal rumahnya searah dengan kita dan kita menawari tumpangan yang paling normal adalah laki laki yang menawari tumpangan pada sang perempuan. Tapi, ini berbanding terbalik. Justru perempuan yang menawari tebengan untuk laki laki.

"Oke lah" Kata Gema menyetujuinya.

"Tapi saya yang nyetir pak" Kata Michelle.

Gema sedikit terkejut. Tapi, dia ingin merasakan rasanya di bonceng oleh gadis di depannya ini.

"Okey"

Setelah itu pun Michelle naik ke atas motor CB 150 R nya.

"Yok pak, naik. Bisakan naiknya?" Tanya Michelle dengan nada menggoda.

"Kamu kira saya cowok apaan!" Sinis Gema lalu naik ke atas jok belakang motor Michelle. Sementara Michelle ia tertawa mendengar perkataan sinis Gema.

Setelah Gema naik dan duduk dengan baik barulah Michelle menjalankan motornya.

"Pak jalan jalan dulu ya, gak papa?" Tanya Michelle dengan sedikit keras agar Gema mendengar perkataan nya.

"Hah!" Gema ternyata tidak mendengarnya kawan kawan.

"Kita jalan jalan dulu, gak papa kan?!" Kata Michelle lebih keras lagi.

"Oh gak papa!" Balas Gema.

Okey, dengan ini kita menyatakan jika Gema yang akan menjadi FL dan Michelle menjadi ML.

Becanda hehehehe

Michelle pun melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, ia menyalip motor dan beberapa mobil di jalan raya dan setelah beberapa saat mengendarai motor dengan kebut kejutan, mereka berdua pun sampai di taman yang banyak pengunjung serta banyak penjual makanan.

"Pak turun dulu" Kata Michelle.

Gema pun turun dari motor Michelle dan setelah itu barulah sang pemilik motor yang turun.

Mereka pun berjalan berdampingan dengan Michelle yang memakai atasan seragam sekolah dan celana jeans nya, dan Gema yang memakai baju batik dengan celana kain warna hitam.

"Bentar pak, saya mau beli itu dulu" Kata Michelle sambil menunjuk gerobak cilung.

Gema pun menganggukkan kepalanya.

Setelah itu pun Michelle membeli cilung dan setelah selesai ia pun kembali ke tempat Gema menunggunya.

Mereka pun berkeliling hingga pukul 5 sore dan setelah itu mereka pun pulang kerumah dengan Gema yang masih di bonceng Michelle.

Sesampainya di rumah, Michelle pun memberhentikan motornya di depan rumah dan Gema pun turun dari Motor Michelle.

"Terimakasih" Ucap Gema

"Sama sama pak" Balas Michelle lalu memasukkan motornya ke dalam garasi.

Ketika akan masuk ke dalam rumah ia melihat Areska berdiri di kusen pintu dengan bersendekap dada.

"Ngapain abang berdiri disitu udah kek patung selamat datang aja" Kata Michelle dengan heran.

"Mampir ke mana?" Tanya nya.

"Ke Taman Kasih sayang, beli jajan" Jawab Michelle lalu melewati Areska.

"Gak ngajak ngajak anjer! Gue kan juga mau kesana!" Kata Regan yang baru datang dengan tiba tiba.

"Pan kapan kesana lah" Kata Michelle dengan entengnya.

"Males kalo sendiri" Jawab Regan.

"Cari cewek sono, biar kao kemana mana ada temen nya" Kata Michelle.

"Ogah, cewek merepotkan" Celetuk Regan.

Michelle pun memandang Regan dengan pandangan permusuhan "jadi, gue juga merepotkan? " Kata Michelle dengan penekanan di akhir kata.

Regan gelagapan mencari jawaban "a-anu bukan kek g-gitu" Katanya dengan panik. "Maksud gue cewek yang gak gue kenal sama sekali kan kudu memahami sifat doi dulu baru setelah itu baru bisa berjalan dengan lancar. Lo kan beda, gue udah kenal lo dari orok. Jadi, ya gue udah lumayan paham lah sifat lo cil" Lanjutnya.

Michelle pun ber oh ria dengan beberapa kali menganggukkan kepala.

Setelah itu ia pun masuk ke dalam. Kamarnya untuk beristirahat. Sedangkan Regan, ia bernafas lega saat melihat Michelle sudah masuk ke kamarnya.

"Hahahahaha mampus" Tawa keras Revan terdengar menyebalkan di telinga Regan.

"FAK BUAT LO REV!"

-o0o-

Sidoarjo, 5 Januari 2024

Tbc.

Michelle | End Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang