Part 9. Rapat

234 18 1
                                    

Anak-anak osis kini tengah sibuk berkutat dengan laptop dan buku mereka masing-masing. Dari yang hanya membicarakan hal-hal ringan, hingga berakhir membuat lipatan diarea dahi mereka karna memaksakan otaknya untuk berkerja.

Dan hal itu dilakukan secara berulang-ulang, sampai rasanya tenaga mereka pun sudah terkuras habis karna memikirkan satu hal, yaitu; Pentas Sekolah.

Sekolah mereka tak lama lagi akan mengadakan acara itu. Dan osis, selaku panitia utama yang menjadi penggerak agar acara tersebut berlangsung dengan aman dan baik, dibikin khawatir akan ekspektasi satu sekolah kepada mereka.

Mereka orang yang dipercaya, orang yang menumpu banyak sekali harapan manusia yang bersekolah di gedung berlantai 4 ini. Tentu saja merekapun tak mau membuat kepercayaan itu hilang begitu saja karna membuat acara yang tidak sesuai dengan ekspektasi orang-orang.

"Kayaknya buat tema itu untuk di jaman sekarang udah agak ketinggalan gak sih? Pasti anak-anak pada bosen. Gue takut acaranya malah jadi down gak sesuai ekspektasi kita." Kritik Jasmine, osis bagian Dokumentasi.

"Gue setuju sama Jasmine. Kalau kita pakai tema yang dibilang sama Anna, tema cinta sekolah itu kayaknya udah tau alurnya sih. Anak-anak pasti udah ketebak alur acaranya kayak gimana, dan gue takutnya mereka bosen, terus acaranya jadi gak meriah karna mereka gak excited selama acara berlangsung." Jelas Fanesa-osis bagian Kebersihan, menyetujui ucapan Jasmine.

"Gimana kalau kita pakai tema Memories? Jadi di tema ini kita akan menangkap momen-momen semasa kita waktu SMA, momen yang akan diinget terus, dan gak akan pernah terlupakan." Ucap Ratna, selaku anggota osis dari bagian Ketertiban.

Anggota lain yang mendengar penjelasan Ratna mengangguk setuju.

"Boleh tuh. Jadi untuk menciptakan 'Kenangan' itu sendiri kita harus ngapain atau berbuat apa? Kan gak mungkin kita cuma ngadain nyanyi sambil joget-joget doang, kan?." Tanya Aji, ketua bagian Kebersihan yang menekan kata kenangan.

"Karna acara ini adalah acara Pentas, dan pasti ada unsur seninya juga. Acara unjuk bakat buat siswa agar mereka mendapatkan afeksi dari orang lain, kayak 'gue jago atau bisa ini lho.' jadi kita harus bisa bikin acara yang selain membuat Memories, tapi juga bisa Menunjukkan bakat, dan acara inilah waktunya mereka bersinar." Timpal Lydia, anggota osis dari bagian Kebersihan.

Gibran yang sedari tadi diam memperhatikan anggotanya saling memberikan kritik dan saran, memajukan badannya dan mengetuk meja yang membuat semua orang terdiam dan melihat ke arahnya.

"Untuk tema acara kita kali ini jadinya setuju pakai yang dibilang Ratna ya, tema Memories. Ada tambahan lagi? Atau ada yang mau kasih saran yang lebih baik dari ini?." Hening, semuanya menggelengkan kepalanya. "Oke, gue rasa semuanya berarti setuju, ya?," Pertanyaan Gibran dijawab anggukan anggotanya.

"Baik, untuk rapat hari ini cukup sampai di sini aja. Gue tau kalian udah pada pusing mikirin ini, jadi gue gak mau maksa otak kalian buat terus mikir. Buat kalian, ketika acara nanti berlangsung, gue gak akan bosan buat ngingetin kinerja kalian ditiap bagian.-

-Bagian Kebersihan, tolong sebelum acara tiap sudut acara ditaruh tong sampah seperti biasa, supaya gak ada anak nakal yang buang sampah sembarangan. Jadi ketika acara sudah selesai, kalian gak perlu ngeluarin tenaga banyak buat bersihin sampah sisa acara." Osis bagian Kebersihan mengangguk mengerti.

"Buat bagian Ketertiban, tolong perketat keamanan dibagian belakang sekolah yang biasa jadi tempat anak-anak bolos sekolah. Lalu nanti gue minta sediakan 1 ruang kosong untuk anak yang bakalan tampil, jadi mereka bisa siap-siap di ruang itu." Aji mengacungkan ibu jarinya tanda siap melaksanakan tugasnya.

"Bagian Dokumentasi, memori masih ada ruang kan? Atau udah penuh? Kalau udah penuh, bilang ke gue ya, biar gue ganti yang baru. Tripod masih bagus, kan? Kalau rusak, bilang aja ke gue gak usah malu buat minta yang baru."

"Aman, kita tiap mau ada acara pasti simpen ke drive biar memori gak penuh-penuh amat." Jawab Bagas, Osis bagian Dokumentasi.

Gibran menganggukkan kepalanya, "Sip dah. Oke, udah cukup gitu aja sih yang mau gue sampaikan, kita bakalan ketemu lagi minggu depan, jadi gue gak mau panjang lebar ngomong karna kita bakalan ketemu lagi buat rapat dan ngomongin hal yang sama. Gue harap kalian ada saran baru lagi buat keberlangsungan acara ini di rapat selanjutnya. Gue amat sangat membutuhkan pendapat kalian tentang acara ini, kalau bukan kalian, gue mau minta tolong ke siapa lagi ya, kan? Dimohon juga kerja samanya, ya. Dah, sekarang boleh bubar."

Dan semua osis pun pergi meninggalkan ruang yang tadi mereka gunakan untuk rapat itu, begitupun dengan Gibran.

〜〜〜

Part selanjutnya ada adegan gulalinya sedikit. Ditunggu yaaa, hehe :3

ASMARALOKAWhere stories live. Discover now