Bab 5

298 29 4
                                    

Kalo ada yang typo atau ada kata kata yang ambigu komen ya guys!!

Happy Reading!!!

Deru kendaraan memenuhi jalanan pagi ini, hari senin dimama hari semua orang mulai keluar rumah untuk bekerja ataupun sekolah setelah libur dihari minggu.

Revan sekarang berkendara menuju markas geng yang baru saja ia masuki, tak lama dia sampai di halaman markas, disana sudah ada anggota-anggota geng termasuk anggota inti.

" Van!" sapa putra dibalas anggukan oleh revan.

" Udah pada ngumpul kan nih?" tanya iki dan dijawab oleh billy,

" udah ki! yok cabut!"
.
.
.

Saat mereka tiba di parkiran sekolah, para siswi yang berada di halaman sekolah bersorak melihat kedatangan geng Death Blood, mereka tidak menyadari kehadiran revan diantara para anggota geng.

Tapi itu hanya sesaat, setelah revan membuka helm full face nya para siswi yang ada disana terpekik kaget saat menyadari sesosok pemuda tampan yang tidak familiar dimata mereka ada diantara para anggota Death Blood, bukan hanya siswi, bahkan siswa yang berada disana ikutan pangling melihat revan.

" Wanjir! itu murid baru?!"

"Anggota Death Blood kayak nya tuh."

" Gans bet cok!"

" Most wanted new ini mah!"

Mendengar itu revan hanya menatap sekeliling tanpa memperdulikan sekitar nya, sampai mata nya menangkap sesosok gadis yang juga menatap kearahnya. Gadis itu tersenyum kearah revan, tanpa sadar sang empu ikit tersenyum tipis saat melihat senyuman manis yang tertuju kearahnya.

" Woy van! ayo kekelas," ajak iki. Revan sudah diberitahu melalui SMS dari pihak sekolah tentang dikelas mana nanti yang akan dia tempati dan kebetulan sekelas dengan iki.

Disepanjang lorong perhatian orang-orang hanya tertuju kepada sang murid baru, banyak yang berdecak kagum dengan ketampanannya.

Sesampainya dikelas revan duduk dimeja kosong paling belakang sendirian, didepannya ada iki yang duduk berdampingan dengan seorang pemuda yang sekarang tengah berbalik menatap nya.

" Gue Sean," ucap pemuda itu memperkenalkan diri sembari menjulurkan tangannya berniat untuk berjabat tangan.

" Revan," balasnya tanpa melirik uluran tangan sean. Sean yang sudah terbiasa hanya tersenyum lalu berucap kembali,

" Lo anggota death blood yang baru?"

" Pake nanya, udah tau dia berangkat bareng geng gue tadi," jawab iki ketus.

" Ye! emang apa salahnya kalo gue nanya? gue kan cuman mau kenalan lebih dekat gitu," sahut sean sinis, tangannya diletakkan di pinggang dengan dagu terangkat.

" Kenal lebih dekat! kenal lebih dekat! emang dia mao dekat sama lo?!" kata iki.

" Suka suka gue si! kenapa lo yang sewot."

Revan tidak menanggapi perdebatan yang terus berlanjut itu, mata nya melirik keseisi kelas namun lagi-lagi mata nya menangkap sesosok gadis yang sedang tertawa bersenda gurau dengan temannya.

Revan larut dalam tawa gadis itu, di telinganya suara tawa itu sangat merdu membuat fokusnya hanya tertuju kepada pemilik tawa, sampai guru masuk membuat fokusnya pecah.

Transmigrasi RevanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang