Ian -25-

936 172 14
                                    

Call Me Mpiw!
Harusnya mpiw up tadi jam 7an tapi kelupaan huhuuu🤧
Ada yg nunggu ga nii? hehe



















Sorak Sorai penuh kegembiraan itu seiring berjalannya waktu sirna, terganti dengan  penonton yang mendesah kecewa akibat perform sang bintang utama telah usai, diatas panggung sana grup band 327 baru saja mengucap salam perpisahan karena perform mereka telah berakhir beberapa menit lalu. Jadi saat ini acara ulang tahun dari mall pusat kota yang mengundang band 327 sebagai bintang utama acara tengah berlangsung, tepatnya bagian perform band 327 telah berakhir.

Pun dengan Marvin dan Elisha yang menghadiri acara tersebut turut mendesah kan kekecewaannya.

"Yah elah, lima lagu doang mana kerasa, harusnya bawain semua lagunya ya gak El biar kita semua puas." Ucap Marvin seraya melirik Elisha yang ada di sampingnya.

Elisha mengangguk setuju, tapi ia menyangkal, "Tapi kasian cowo gue kalo banyak banyak nyanyinya."

Marvin mendengus, "Ck, bulol, dah ah cabut sekarang aja gimana? Kita samperin si Ian, mumpung penontonnya lagi sibuk nontonin dangdutan." Ajak Marvin.

Benar, setelah perform 327, yang mengisi acara selanjutnya adalah salah satu penyanyi dangdut ibu kota, penyanyi dangdut terkenal, tapi sayangnya baik Elisha maupun Marvin sama sama kurang menyukai lagu dangdut. Makanya tak heran jika Marvin mengajak Elisha untuk undur diri dari barisan penonton disana.

"Yaudah, yuk sekarang aja." Elisha menyetujuinya.

Kemudian sepasang sepupu itu pun keluar dari barisan dengan perlahan, saat sudah berhasil keluar mereka langsung menuju Backstage. Dan kali ini kedatangan mereka ke Backstage cukup dipermudah karena Marvin mengenali panitia acaranya. Alasan kedatangan mereka ke backstage juga tak luput dari ajakan Rianka.

Saat hendak menuju ruang tunggu milik band 327, Marvin yang berjalan di depan Elisha tiba tiba berhenti, membuat Elisha turut menghentikan langkahnya.

"Kenapa Vin?" Tanya Elisha.

Marvin menengok ke arah Elisha, kemudian menunjukkan senyum konyolnya.

"El, tunggu bentar disini ya? Gue pengen pipis." Ujarnya.

Elisha berdecak, tapi kemudian ia mengangguk, mau melarang pun rasanya tak mungkin karena itu mendesak.

"Yaudah sana, jangan lama lama, kalo lama gue tinggal!"

"Dih kaya berani aja Lo, lagian di ruang tunggu anak band kalo abis manggung gini biasanya suka penuh sama temen temennya yang diundang masuk juga dari luar." Ucap Marvin.

Elisha menaikkan salah satu alisnya, tapi kemudian ia teringat ketika pertama kali diundang ke Backstage oleh Rianka dulu, saat itu ada beberapa teman Rianka yang turut hadir ke Backstage untuk berkumpul bersama, entah apa tujuannya yang jelas mereka (dari luar anggota 327) turut berkumpul bersama.

"Ck, ngomong Mulu, cepetan gih." Ucap Elisha.

Marvin merotasikan bola matanya dengan malas, lalu ia pun bergegas mencari keberadaan toilet, meninggalkan Elisha di tempatnya berdiri saat ini, begitu saja.

Sambil menunggu Marvin yang pergi ke toilet, Elisha memilih menyibukkan diri dengan ponsel miliknya, mungkin bertukar pesan dengan Rianka bisa mengalihkan rasa bosan yang kapan saja bisa hinggap padanya.

Tetapi, baru saja Elisha hendak mengirim pesan pada Rianka, tiba tiba suara berat dari seseorang membuatnya mengurungkan niat.

"Kita ketemu lagi."

Elisha tersentak. Lalu dengan cepat ia berbalik, keterkejutannya semakin menjadi ketika melihat siapa sosok yang baru saja berbicara padanya itu.

Adrian, pemuda itu tampak tersenyum misterius pada Elisha. Dan Elisha segera membuang mukanya, ia terang terangan menunjukkan ketidaksukaanya terhadap mantan idolanya tersebut, tentu saja alasannya adalah berkat ulah Adrian yang mengirim dirinya pesan yang membuat ia merasa tak nyaman.

"IAN" [LK] ✓Where stories live. Discover now