01 : Wild Grass

7.1K 478 34
                                    

Cahaya mentari perlahan menyelinap masuk ke celah tirai berwarna abu-abu yang masih setia menutupi jendela di belakangnya. Tak jauh dari jendela, terdapat sepasang anak adam yang terlihat masih terlelap tanpa sehelai benang yang menutupi tubuh keduanya.

Feromon khas seorang alpha memenuhi setiap sudut ruangan tersebut dengan pakaian yang berserakan di lantai dan sofa. Sosok yang memiliki tubuh lebih kecil dari yang satunya pun mulai mengerang dan menggerakkan tubuhnya, membuat sosok yang masih terlelap dan setia memeluk pinggangnya pun terganggu.

"Jam berapa?" Tanya pemuda tersebut dengan suara seraknya pada pemuda yang masih setia terlelap di sampingnya.

"Aku tidak tau, tidur lagi saja." Jawab sang lawan bicara sembari mengeratkan pelukannya.

Baru saja keduanya akan kembali menyelami mimpi, namun harus tertunda saat getaran ponsel di atas nakas membuat keduanya mau tidak mau membuka mata mereka.

"Siapa juga yang menelfon pagi-pagi." Ujar pemuda yang memiliki tubuh lebih besar dan lebih atletis dari satunya sembari melepaskan pelukannya, membiarkan sang lawan bicara mengangkat panggilan telfonnya.

"Pagi kau bilang? Sekarang sudah jam satu siang Lee Jeno bodoh!" Ujar si yang lebih kecil sembari menendang pinggang pemuda bernama Lee Jeno yang masih setia menutup kedua matanya.

"Yak Huang Renjun! Kau kemana hah?!" Suara dari ponselnya terdengar sangat kencang bahkan membuat telinganya sedikit berdengung.

"Tidak usah teriak-teriak Na, telingaku sakit." Keluh Renjun sembari menempelkan kembali benda persegi tersebut ke telinganya.

"Ck, kau dimana?" Suara dari lawan bicaranya kembali terdengar dari ponsel yang berada di telinganya.

"Apartemenku, aku tidak masuk hari ini sshh..." Jawab Renjun yang kemudian beranjak dari atas kasurnya disusul dengan ringisan kecil saat merasakan sakit dibagian pinggang dan selatannya.

"Dengan Jeno?" Tanya Jaemin lagi dari sambungan telfonnya yang mengundang decakan malas Renjun.

"Ya siapa lagi?! Sudahlah aku mau mandi dulu." Emosi Renjun sembari memunguti pakaiannya dan pakaian Jeno kemudian menaruhnya di atas kasur.

"Makin lama kau makin emosian seperti omega kurang belaian." Jaemin kembali membuka suaranya yang membuat wajah Renjun seketika berubah menjadi datar.

"Katakan sekali lagi dan aku pastikan wajahmu babak belur Na Jaemin." Ancam Renjun dengan nada dinginnya yang membuat Jaemin mendengus disebrang sana.

"Kalau begitu aku matikan dulu, jangan lupa makan siang." Suara Jaemin kembali terdengar yang kemudian disusul dengan suara sambungan yang diputus, membuat Renjun hanya menatap datar layar ponselnya.

Tanpa membuka suaranya Renjun pun segera masuk ke dalam kamar mandi, meninggalkan Jeno yang masih terlelap dalam tidurnya. Sepertinya si pemuda Lee benar-benar kelelahan setelah bermain dengan Renjun semalam suntuk.

 Sepertinya si pemuda Lee benar-benar kelelahan setelah bermain dengan Renjun semalam suntuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Waves Of The OceanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang