action

317 77 4
                                    

dan disinilah mereka berada.

di sebuah van yang didalamnya berisi sebuah komputer canggih yang dikeluarkan  oleh jeno  di bagian belakang. di depan ada  seulgi yang menyetir dengan jaehyun di sampingnya.

"mbak, ac nya nyalain dong paling dingin. panas banget buset" yeji yang tengah memakai lipstick nya protes kepada seulgi.  seulgi mendengus, menganggukan kepala kemudian menyetel pendingin ruangan dengan suhu paling rendah.

"disana, parkiran paling ujung ngga  ada cctv nya, mbak" jeno menunjuk sebuah parkiran  di salah satu mall ternama. begitu mobil sudah terparkir sempurna dengan mesin yang menyala, taeyong kemudian mengambil alih pembicaraan.

"jadi, tugas kita cari tau rumah dia" taeyong menunjukkan komputer milik jeno yang tengah menunjukkan gambar seorang wanita cantik berusai di akhir tiga puluh tahunan. wanita itu nampak terlihat kaya raya dengan berbagai perhiasan yang ada di tangan dan lehernya.

"wow, kalau gue mau itu gelangnya boleh ga?" yeji menurunkan kacamata miliknya ketika tergiur dengan gelang mahal yang ada di tangan target mereka.

"boleh" jeno langsung setuju. lagipula kalau yeji mendapatkan gelang itu kalau dijual lumayan kan?

taeyong yang berada di sebelah yeji menatap istri sepupunya itu dengan remeh. "lo yakin?"

jeno tertawa pelan. "coba lo liat jam tangan lo deh, bang" ujarnya sambil menujuk pergelangan tangan taeyong dengan dagunya. taeyong yang sebelumnya memang memakai jam tangan khusus miliknya mengangkat tangan dan benar saja! tidak ada jam tangan nya disana!

yeji mengangkat tangannya yang sebelumnya tersembunyi di balik saku. "lain kali hati-hati sama orang-orang di sekitar lo"

"as expected, pencuri nomor satu" jaehyun bersuara sambil tertawa sementara yeji tertawa congkak.

"jadi untuk rencana kita, yaitu yeji lo coba deketin cewe itu. kabarnya mereka bakal open house karena dia model. gali informasi apapun dari dia sebisa mungkin. mark udah ada di sana, lagi mengamankan kondisi kalau target kita ngga bakal keluar dari radar. gue sama jaehyun bakal back up lo sementara jeno dan seulgi bakal ada disini" yeji menganggukan kepala. ia mengambil ikat rambut di sakunya, mengikat rambutnya tinggi tinggi dengan kencang sehingga rambut berwarna oranye menyala itu terangkat tinggi-tinggi.

"hati-hati, lo lagi hamil yeji" seulgi memperingatkan yeji yang sekarang memakai kacamaata hitam yang sudah dimodifikasi oleh jeno. ia mengelus  perutnya. "santai, dia tau kok kalau mama papa nya  lagi kerja. buktinya aja gue kaga mual hari ini" jawabnya  santai sambil memasang earpiece yang transparan. 

"oke semuanya? move"

yang pertama kali turun adalah yeji. dengan memakai kaus berwarna putih dan celana longgar berwarna hitam dibalut denga ropi hitam dengn kedua sak di tangannya serta sebuah tas selempang kecil untuk  menyimpan dompetnya. ia melangkah dengan santai menyusuri mall.

"dia ada di lantai empat" jeno bersuara. yeji kemudian melangkah menuju eskalator, melihat sekitarnya seolah dia tengah melihat barang-barang yang tertarik untuk  dibeli. ia berbelok menuju salah satu stand minuman yang berada tidak jauh dari posisi target mereka. ia bisa melihat mark tengah duduk tidak jauh dari dirinya. pria itu asik bermain ponsel dengan kacamata hitamnya padahal matanya tengah melihat ke arah sekitar.

yeji juga bisa melihat jaehyun berada di lantai lima sementara taeyong ada di lantai satu untuk memberikan pertahanan ekstra bagi  dirinya yang tengah hamil padahal menurutnya hamil bukanlah syarat yang bisa membuatnya harus  menahan pgerakannya apalagi bayinya ini mengerti kalau mereka tengah bekerja.

"mau yang choco hazelnut no topping ya" yeji memesan. ia kemudian berdiri sambil menunggu pesanannya dibuat. kakinya mengetuk ngetuk lantai.  melihat sekeliling di balik kacamata hitamnya.

Loving Living Where stories live. Discover now