C h r i s t m a s

737 43 2
                                    

~The Joker And The Queen~

Ed Sheeran, Taylor Swift

*

-When I folded, you saw the best in me-

*

Karena suasana di atas bukit semakin dingin, Apollo dan Priscilla memutuskan untuk turun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Karena suasana di atas bukit semakin dingin, Apollo dan Priscilla memutuskan untuk turun. Suasana kota Barcelona masih terasa ramai walau sudah larut. Banyak orang-orang yang berlalu lalang atau sekedar pergi ke kedai kopi, bahkan tak sedikit dari mereka yang pergi menuju club malam.

"Katakan kepadaku satu kalimat dalam bahasa Spanyol, Apollo," pinta Priscilla. Kedua tangannya terus memeluk lengan Apollo. Kepalanya menoleh dan sedikit mendengak untuk melihat wajah tampan pria itu.

"Apa yang harus aku katakan, huh?" tanya Apollo.

"Apa pun."

Apollo berpikir sejenak. Di mata Priscilla raut berpikir Apollo tampak mengagumkan. "Las cicatrices de amar y no saber soltar," ujar Apollo dengan aksen Spanyol yang kental. Priscilla suka mendengar aksen itu. Terdengar sangat seksi di telinganya.

"Apa artinya?" tanya Priscilla.

"The scars of loving and not knowing how to let it go," jawab Apollo. Priscilla terdiam mendengar jawaban tersebut. Bagi Priscilla, ucapan itu seperti memberitahunya kalau Apollo tidak tahu bagaimana cara untuk melepaskan Thena. Tapi cukup. Sudah cukup membawa Thena ke dalam momen mereka. Priscilla tidak mau bertanya lebih kepada Apollo. Ia takut akan membuat suasana menjadi kacau.

Kerumunan orang-orang membuat Apollo dan Priscilla berhenti melangkah. Di sebrang sana banyak orang sedang menyaksikan live music. Tertarik, Apollo dan Priscilla melangkahkan kaki mereka menghampiri kerumunan.

Priscilla memperhatikan sekitar dengan raut berseri. Lantunan musik berbahasa Spanyol terasa mengasiykan. Apollo yang merasa suasana cukup mendukung dengan lantunan musik yang terdengar indah pun mengulurkan tangannya-meminta Priscilla untuk menari bersamanya.

Priscilla tersenyum lebar dan langsung menerima uluran tangan Apollo. Di bawah butiran salju yang terus turun, Apollo dan Priscilla menari. Keduanya tidak memperdulikan tatapan mata orang-orang yang mengarah ke arah mereka. Apollo dan Priscilla hanya ingin menikmati suasana malam hari yang menganggumkan ini.

Apollo dan Priscilla saling berpegangan, lalu memutarkan tubuh mereka cukup kencang. Mereka berputar seperti memutari lingkaran. Priscilla tertawa lepas karena merasa senang. Dan lagi, waktu terasa melambat, bahkan hampir berhenti ketika sepasang mata hijau Apollo melihat tawa manis Priscilla. Hatinya menghangat di saat butiran halus salju turun, dan itu karena tawa Priscilla.

Apollo mendekatkan tubuhnya ke tubuh Priscilla, lalu mengangkat tangannya ke atas dan membiarkan Priscilla berputar cantik. Apollo tidak tahu harus menggambarkan perasaannya seperti apa. Priscillanya bagai bidadari.....

YOUR fool's Gold | ENDWhere stories live. Discover now