Prolog

8.7K 497 8
                                    

Seorang pemuda berparas tampan, tapi lebih ke cantik dan imut sebenarnya. Ia berjalan dengan riangnya menyusuri jalan komplek perumahan Lianhuawu tempatnya tinggal bersama orang tua. Sifatnya yang ramah dan selalu murah senyum membuatnya terkenal di lingkungannya. Banyak gadis atau pemuda yang sering mendekatinya. Selain itu, para ibu-ibu komplek pun tak luput untuk mengejarnya. Mereka mengejarnya untuk dijodohkan dengan putra atau putri mereka. Namun, pemuda manis yang memiliki gigi kelinci itu selalu menolak mereka dengan senyum ramah yang selalu menempel di wajah imutnya.

"Maaf, Bi, Zhan masih ingin menikmati masa lajang sebelum bertanggung jawab sama keluarga sepenuhnya."

Tidak ada yang merasa sakit hati karena penolakan pemuda itu. Mari berkenalan terlebih dahulu. Namanya Xiao Zhan. Usianya 23 tahun. Berasal dari keluarga sederhana dengan orang tua yang harmonis. Ia bekerja di restoran WX sebagai seorang pramusaji. Ia tak pernah merasa malu karena pekerjaannya. Selama pekerjaan itu masih halal, ia akan melakukannya dengan senang hati. Ia juga tak pernah menuntut gaji tinggi. Mungkin karena kebiasaan di keluarganya yang mengajarkannya untuk hidup hemat dan selalu bersedekah. Jangan selalu mendongak ke atas, tapi tetap ingatlah untuk menengok ke bawah. Tetap menapak tanah meski sayapmu mampu membawamu terbang tinggi. Itulah nasihat kedua orang tuanya.

"Zhan Ge, mau pergi bekerja?" sapa seorang anak kecil yang Zhan ketahui adalah anak dari salah satu penghuni komplek Lianhuawu.

"Jia Li, benar Zhan Ge akan bekerja. Jia Li kenapa di sini? Di mana ibumu?" Zhan berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan gadis kecil itu.

"Ibu sedang membeli gula di sana." Jia Li menunjuk toko yang memang menjual bahan pokok di area kompleknya.

"Jia Li jangan main jauh-jauh ya! Nanti ibu khawatir kalo gak liat Jia Li." Zhan mengambil satu lolipop yang memang selalu tersedia di tas selempangnya dan memberikannya pada Jia Li.

Gadis kecil itu mengangguk dengan senyum manisnya. Ia mengambil lolipop pemberian Zhan dan berbalik untuk menghampiri ibunya.

Zhan memang suka dengan anak-anak. Karena itu hampir semua anak kecil di lingkungan Komplek perumahan Lianhuawu mengenalnya. Selain keramahan yang membuat mereka merasa nyaman berdekatan dengan Zhan, lolipop yang tak pernah absen itulah yang mereka nantikan. Namanya anak-anak.

Zhan melanjutkan perjalanannya yang tertunda. Ia berjalan dengan riang sambil bersenandung.

***BJYXSZD***

Di sebuah rumah mewah yang mungkin lebih pantas jika disebut istana, seorang anak kecil sedang duduk seorang diri di ruang tengah. Anak laki-laki berusia 5 tahun itu hanya menatap kosong televisi yang tengah menayangkan berita tentang orang yang biasa ia sebut 'Daddy'.

CEO muda, Wang Yibo kini kembali jadi perbincangan hangat di kalangan pebisnis. Di tengah berjayanya perusahaan yang ia jalankan, kisah percintaannya kembali mengalami pengkhianatan. Kali ini Shen Yue, artis yang juga anak dari pengusaha Shen dipergoki sedang bermesraan dengan Chen Zheyuan. Setelah diusut tuntas, ternyata keduanya sudah bertunangan beberapa bulan yang lalu.

A-Yuan, bocah 5 tahun itu menoleh saat menyadari kehadiran seseorang di sampingnya. Ia memiringkan kepalannya, menatap dengan tatapan polos khas seorang bocah.

"Daddy sudah berapa kali bilang sama A-Yuan jangan menonton berita seperti itu!" Dengan suara lembut namun tegas, pria dewasa yang duduk di samping A-Yuan menegurnya.

"Di sana ada Daddy," jawab bocah itu polos.

Lelaki yang lebih dewasa menarik yang lebih muda untuk di peluknya. Ia mengusap lembut surai hitam putranya dengan sayang.

"Daddy marah?" cicit bocah itu takut.

"Daddy tak marah, tapi daddy tidak suka A-Yuan menonton hal seperti itu. Berita yang ditayangkan di televisi terkadang bukanlah hal yang sebenarnya. Daddy tidak ingin putra daddy ini terpengaruh hal yang tidak baik." Tangan lelaki itu masih terus mengusap surai hitam putranya.

Mommy Or Papah?? (END)Where stories live. Discover now