19. motor gede

1.2K 60 3
                                    

Assalamualaikum helow heloww apa kabar? Semoga sehat selalu yaa, untuk novel lainnya lgi masa revisi dan penambahan, jadii kalo penasaran sama revisinya, tunggu yaa, soalnya chapter nya banyak, gak bisa semua langsung kerevisi, dan ada sedikit perubahan, nanti di cerita Gus Abyan juga ada revisi,

Tandai typo

Happy reading 🌷

Pagi itu, setelah kejadian semalam dimana ia bertemu ustadzah berbisa itu, zarah nampak lebih pendiam, tak bisa dibendung, air mata itu kembali menetes mengingat perkataan Amiyah, apa benar orang tua nya sama sekali tidak menyayangi nya, dan hanya ekting semata?

Jadi, sikap hangat yang didapatkan zarah dari orang tuanya bukan tulus dari hati mereka, zarah mengendarai motornya tanpa tujuan arah, ia dengan diam diam pulang kerumah membawa motor peninggalan sang Abang, ah,saat menggunakan motor itu membuat ia merasa ada ghafi disekitarnya, walau bukan raga.

Ia menangis, terus menangis, motor itu ia pelankan, ia sedikit trauma ketika mendengar suara keras dari motor yang melaju cepat, namun dengan itu ia merasa tenang, gadis itu terus mencaci dirinya sendiri, bahkan. Disaat ia merasa bahagia ketika orang tuanya memberikan kebahagiaan, ternyata itu bukanlah kebahagiaan sebenarnya.

Bisa ia lihat, wajah Amiyah sangat serius saat mengatakan itu, tidak ada kebohongan sama sekali, ingin sekali zarah bertanya langsung kepada orang tuanya, namun menatap wajah kedua orang tuanya itu saja zarah sudah merasa sakit. Ada Sirat sakit yang ia takuti menjadi dendam, tangan itu memerah karna memegangi stang motor begitu kuat,

Persetan dengan kata trauma akan kecepatan tinggi, ia menancap gas begitu tinggi, bahkan, ia mendapatkan teguran dari orang sekitar karna terlalu cepat membawa motor, bagai tuli, ia biarkan teguran pengendara lain! Tak perduli! Jika ia mati kecelakaan pun tidak mengapa! Ia akan menerima lapang dada!

"Woii bocil kampret!! Sok ngebut lu! Jatuh nangis!! Pelanin gak motor lu! Abis ku didatangi ghafi malam nanti entar!"pekik seseorang menyetarakan kecepatan motornya dengan motor yang dikendarai zarah, gadis itu menoleh sekilas lalu semakin mempercepat motor itu agar segara jauh dari orang itu.

"Syafa!! Lu kalo gak nurut gw kasih tau Mak bapak Lo yaa!!"ancamannya mengejar

"Kamprett lu!! Ada urusan apa lu sama gue? Sokab!! So asik! Sana!"usir zarah memekik

Lelaki itu memutar bola matanya malas, sombong sekali anak ini, siapa coba yang mengajarinya? Mana santriwati lagi, ada ada aja, zarah menggunakan celana kulot oversize dan jaket kulit, gimana konsepnya? Keren tapi tetep sesuai syariat Islam ya?

"Gobl*k!! Susah dibilangin, keras kepala banget!! Gw totok juga kepala lu ya!"kesal lelaki itu mengimpit motor zarah agar menepi.

Gadis itu mendengus kesal, ia turun dari motor dengan tangan mengepal hendak menonjok lelaki didepannya, jika kalau lelaki itu tak menghindar mungkin ia akan bonyok ditangan seorang fatuzarah.

"Lu ngapa sih! Ganggu aja!" Kesalnya menginjak kaki lelaki itu

"Setan!!! Sakit tol*l!! Lu pikir kaki gw keset kaki apa? Main injek aja, sepatu mahal ini!! Emang mau lu gantinya ga? Bocil sok sok an bawa motor gede huh!"cibir nya mengejek zarah yang hanya sebatas pundaknya

Gus Abyan [ON GOING] Where stories live. Discover now