Chapter 1

485 28 4
                                    


Translator : cashew__nuts

Proofreader : Translator_Bebal

* * * * *

@ Kamar Tidur

Aku akhirnya harus membawa mobil miliki Him karena dia tidak mengizinkanku naik angkutan umum untuk kembali, ditambah lagi aku tidak membiarkan dia mengantarku, jadi berakhir seperti itu.

Him cukup berani membiarkan orang seperti ku menggunakan mobilnya.

Tapi menurutku kalimat sialan itu "Tidak terlalu sulit untuk mencarimu..., Neil." tentu saja itu bukan merupakan sebuah omong kosong. Kalau tidak, dia tidak akan membiarkanku menggunakan mobil seperti ini. Dia akan menemukanku.

Jika aku melakukan sesuatu seburuk yang ku katakan (menjual mobil dan melarikan diri), maka bersiaplah.

Setelah memarkir mobil di asrama, aku memasuki gedung. Aku bahkan belum menyentuh kartu kunci untuk memasuki pintu, dan suara familiar terdengar di dekatku, memaksaku untuk berbalik.

"Siapa yang mengantarmu?"

Itu adalah suara Jay. Mantan pacarku yang gila, yang telah mencampakkan ku kemarin. Sosok jangkung dan pemarah itu mendekat sambil menatapku dengan hati-hati dari ujung kepala hingga ujung kaki.

"Kenapa kau ada di sini?" aku tidak menjawab pertanyaan itu, dan aku berlalu tanpa perduli.

Aku tidak ingin melihatnya. Meskipun aku bertingkah seolah aku tidak merasakan apa-apa, tapi jauh di lubuk hatiku itu sangat menyakitkan. Banyak sekali pertanyaan di benakku tentang alasan kenapa dia selingkuh. Kenapa dia harus melakukannya?

Kenapa kau tidak berpikir sebelum melakukannya? kenapa, kenapa dan kenapa?

Aku tidak tahu kapan dia kehilangan rasa cinta.

Aku tidak tahu apakah aku melakukan kesalahan atau tidak, sehingga menyebabkan dia berubah pikiran untuk memiliki cinta yang baru.

Tapi tidak peduli berapa banyak pertanyaan yang kumiliki, aku hanya menguburnya jauh di dalam lubuk hatiku dan bertindak seolah semuanya baik-baik saja.

Aku bertingkah seolah aku tidak terlalu peduli saat melihat wajahnya.

"Jam tangan ku ada padamu. Kenapa kau tidak datang dan mengembalikannya?"

Ya, Jay dan aku sudah berpacaran selama hampir setahun. Terkadang aku pergi ke kamarnya untuk tidur. Kami cukup sering hidup bersama. Oleh karena itu, tidaklah aneh jika barang-barangnya ada di kamar ku atau barang-barang ku ada di kamarnya.

"Tunggu di sini, aku akan mengambilkannya." Aku mengatakan itu dan hendak memasuki gedung. Namun ...

SRAATTT!!!

Sebuah tangan kasar meraih pergelangan tanganku sebelum dia bisa menarik diri sesuai keinginannya.

"Kemeja siapa yang kau pakai?" nadanya terdengar lebih keras saat dia bertanya. Mata tajam menatap untuk mencari jawaban.

Aku tidak tahu tanggapan seperti apa yang ku harapkan. Aku hanya tahu bahwa aku tidak perlu menanggapi pertanyaannya sama sekali.

"Tidak perlu mencampuri urusanku".

Kemeja yang ku pakai berukuran besar sekali, mirip kemeja miliknya. Hanya saja, saat ini aku terjabah karena aku tidak dalam keadaan baik-bak saja dengannya dan Jay tahu dengan jelas jika baju ini bukan miliknya.

DIAWhere stories live. Discover now