Chapter 4

534 90 10
                                    

Hai semuanya!!!!

Berjumpa lagi dengan author di cerita ini.

Hehe maaf karena author sudah menganggarkan cerita ini hampir sebulan😞

Jujur author kehabisan ide banget untuk kelanjutan cerita Sopan ini.

Maaf membuat kalian menunggu sedikit lama.

Apa masih ada yang menunggu cerita ini update, maaf ya author baru sempat lanjutin.

Ini sedikit author paksakan untuk tulis kalau enggak bakal kehilangan mood buat lanjutin chapter nya 🥲

Jadi maaf jika sedikit aneh, semoga kalian bisa terbayang dengan apa yang author tuliskan di sini hehe.

Oh ya author mau bilang kalau author udah mulai kuliah, itu artinya author udah gak bisa terlalu sering buat update.

Jadi mungkin di cerita ini kalian bakal nunggu agak lama, tapi kalau udah ada alur cerita author bisa kok update cepat hanya saja harus cari waktu dulu soalnya baru masuk kuliah jadi masih agak susah nyari waktu kosongnya kecuali di hari weekend.

Jadi author berharap kalian masih mau dan bersedia untuk menunggu cerita ini ya, author gak janji bakal update kapan tapi akan di usahakan semaksimal mungkin agar bisa di update secepatnya, doa doa semoga gak sampai mau satu bulan🥲

Segitu dulu dari author ya.

Jangan lupa vote dan komennya ya!!!

Happy reading all!!!

____________________________________
_________________
_____________________________________

Setelah sampai di sekolahnya, Sopan segera bergegas pergi ke kelasnya. Menaruh tas miliknya dan langsung menuju lapangan dimana sudah banyak murid yang berbaris dengan rapi di sana.

Upacara akan di laksanakan sedikit lagi, beruntung Sopan tidak telat, karena saat upacara di mulai maka pintu gerbang akan di tutup, membuat para murid-murid yang terlambat harus menunggu di luar sampai upacara selesai.

Barisan para murid di bedakan, mereka berbaris sesuai dengan setiap angkatan, jadi kelas satu sendiri, kelas dua juga begitu dan seterusnya.

Karena Sopan berada di kelas enam maka barisan kelas enam berada di ujung lapangan sisi kanan sedangkan anak kelas satu berada di ujung lapangan sisi kiri.

Upacara berjalan dengan lancar, kali ini giliran kelas IV B yang menjadi petugas upacara.

Walau semuanya sempat mengeluh ketika kepala sekolah memberikan amanat yang begitu panjang, tapi semuanya berjalan dengan lancar.

Semuanya langsung berjalan masuk ke kelas masing-masing, bel masuk sudah berbunyi usai tak lama mereka bubar dari barisan. Tinggal menunggu guru masuk agar pelajaran segera di mulai.

Sopan sendiri berada di kelas VI B, pembagian kelas mereka di tentukan dengan inisial nama depan mereka.

Misalnya kelas A di tempati oleh anak-anak yang nama depannya berinisial dari huruf A sampai K, sedangkan anak dengan inisial nama depan di mulai dari huruf L sampai Z berada di kelas B.

Sopan duduk tenang di bangku miliknya sambil menunggu wali kelas mereka datang, dia hanya duduk diam menatap bosan ke depan.

Sopan sesekali berdecak kesal, bagaimana tidak jika suasana kelasnya benar-benar terasa seperti pasar.

I Will Make This Life Better Than The Previous LifeWhere stories live. Discover now