C3

288 19 2
                                    

" hai "

" Jadi l-lo yang bakalan dijodohin sama gw?"

" Yap"

" Jadi Lo udah tau? "

" Tau "

" Kenapa Lo ga bilang gw tentang hal ini?"

" kejutan "

" Gila Lo mana ada kejutan emang Lo mau nikah sama gw ini ? "

" Kenapa engga ?" Ucap parawat mendekatan tubuhnya ke tubuh lenzo

" Dasar manusia aneh "

" Mari menikah " ucap parawat di telinga lenzo membuatnya melebarkan kedua bola matanya

" Lo ga bercanda kan? "

" Ga "

" G-gw ga cinta sama Lo "

" Gw ga peduli " parawat pun menggendong lenzo di dekapannya menuju kamar lenzo berada

Selama perjalanan menuju kamarnya lenzo hanya terdiam memandang wajah pria yg saat ini wajahnya berada di hadapannya,menggendongnya
Entah takjub atau bimbang ia menatap wajah pria itu yang jelas ia pun tak tau perasaan apa yg saat ini ia rasa

Sampai di kamar parawat langsung meniduri tubuh lenzo di atas kasurnya , dengan penuh kelembutan parawat mulai membelai lenzo dengan gairah yang tak tergambarkan di wajahnya.

Tanpa aba aba parawat langsung melumat bibir lenzo dengan keras hingga membuat lenzo terhentak kebelakang

" Let's do new chapter " bisik parawat yang langsung membuka seluruh pakaian lenzo tanpa menyisakan sehelai pun ,lalu bergantian, dirinya mulai membuka seluruh pakaiannya dan langsung menargetkan rudal miliknya ke dalam lubang hole milik lenzo 

" Aah " desahan kesakitan dan kenikmatan menjadi satu membuat lenzo mabuk kepayang

Perlahan lahan parawat mulai memaju mundurkan miliknya yang sudah sepenuhnya masuk ke dalam namun sangat sempit

" Arghh kenapa begitu sempit ini bisa buat gilaaa "

" L-lakukan dengan benarr dasar gilaaa "  teriak lenzo meremas rambutnya parawat

" Apakah ini enak? "

" Tentu gilaaa "

" Baiklah mari membuat banyak anak bersamaku tuan muda " ucap pawat yang langsung bergerak secara berutal membuat lenzo berdesah tak karuan

" Ini e-enak gilaa "

" Saya hampir mencapai pelepasan aah"

" L-lakukan j-jauh di dalam "

" Baik "

Gerakan semakin menjadi jadi hingga akhirnya

Crottt ....

" Aah perutku penuhh " ucap lenzo menatap parawat yang memasang wajah datar

Tanpa berucap apapun, parawat langsung berbaring di samping lenzo yang masih mengatur nafasnya

" Tidurlah nanti saya yang akan bereskan semuanya " ucapnya membalikkan badan membelakangi lenzo

" Ni anak kenapa jadi beda gini " batin lenzo menatap belakang tubuhnya parawat

Pancaran cahaya matahari menembus masuk ke dalam kamar membuat lenzo terbangun dan mendapati parawat tidak ada di sampingnya .

Pertanyaan demi pertanyaan muncul di fikirannya , kemana anak itu dan kenapa ia tidak menunggu sampai dirinya bangun ...

DON'T SAY GOODBYE Where stories live. Discover now