PERTEMUAN KE-2

5 0 0
                                    

Hai teman-teman keluarga KBD apa kabar? Semoga selalu dalam lindunganNya Aamiin....

Pada pertemuan kali ini materi yang akan kita pelajari  adalah :
☞ Perbedaan antara sastra Fiksi dan non-Fiksi
☞ Unsur-unsur Sastra
☞ Analisis Puisi

══════════════════════════
Perbedaan antara Sastra Fiksi dan Non-Fiksi terletak pada jenis karya yang dihasilkan:

1. Sastra Fiksi
Sastra fiksi adalah jenis sastra yang berfokus pada imajinasi dan kreativitas penulis. Karya sastra fiksi menciptakan dunia dan karakter-karakter yang tidak nyata. Cerita, tokoh, dan peristiwa dalam sastra fiksi dapat diinventarisasi atau diromantisasi.
Contoh karya sastra fiksi adalah novel, cerpen, dan drama.

2. Sastra Non-Fiksi
Sastra non-fiksi adalah jenis sastra yang berfokus pada fakta dan realitas. Karya sastra non-fiksi didasarkan pada informasi yang faktual dan tujuannya adalah untuk menyampaikan pengetahuan atau informasi kepada pembaca.
Contoh karya sastra non-fiksi adalah buku-buku sejarah, biografi, esai, dan jurnal ilmiah.

Perbedaan ini terletak pada aspek imajinasi dan kreativitas dalam sastra fiksi, sementara sastra non-fiksi lebih berfokus pada fakta dan informasi yang faktual.

Unsur-unsur Sastra secara umum ditemukan dalam karya-karya sastra meliputi:

1. Tema
Tema adalah gagasan utama atau pesan yang ingin disampaikan oleh penulis melalui karyanya. Tema dapat berupa cinta, persahabatan, keadilan, kebebasan, dan lain sebagainya.

2. Alur
Alur adalah urutan peristiwa yang terjadi dalam karya sastra. Alur dapat berupa alur linear (berurutan) atau alur non-linear (tidak berurutan).

3. Karakter
Karakter adalah tokoh-tokoh yang ada dalam karya sastra. Karakter dapat memiliki berbagai sifat, kepribadian, dan peran dalam cerita.

4. Setting
Setting adalah tempat, waktu, dan latar belakang di mana cerita berlangsung. Setting dapat mencakup lokasi fisik, konteks sosial, dan periode waktu tertentu.

5. Gaya Bahasa
Gaya bahasa mencakup penggunaan kata-kata, frasa, dan gaya penulisan yang unik dalam karya sastra. Gaya bahasa dapat mencakup penggunaan metafora, simbol, perumpamaan, dan lain sebagainya.

6. Narasi
Narasi adalah cara cerita diceritakan, baik melalui sudut pandang orang pertama (naratif "aku"), sudut pandang orang kedua (naratif "kamu, engkau"), sudut pandang orang ketiga (naratif "mereka").

Catatan : Biasanya sudut pandang orang kedua jarang digunakan pada sastra. Pada umumnya penulis sastra lebih sering menggunakan sudut pandang pertama dan ketiga

7. Dialog
Dialog adalah percakapan antara karakter dalam karya sastra. Dialog dapat mengungkapkan karakter, mengembangkan plot, dan memperdalam tema cerita.

8. Deskripsi
Deskripsi adalah penggambaran rinci tentang orang, tempat, objek, atau suasana dalam karya sastra. Deskripsi membantu pembaca membayangkan dan merasakan apa yang digambarkan dalam cerita.

Unsur-unsur ini bekerja bersama-sama untuk menciptakan struktur dan pengalaman membaca yang khas dalam karya sastra. Penting untuk memahami unsur-unsur ini untuk menghargai dan menganalisis karya sastra dengan lebih baik.

Apresiasi Puisi
Apresiasi puisi merupakan proses memahami, menikmati, dan menghargai keindahan serta nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah puisi. Apresiasi puisi melibatkan penghayatan terhadap bahasa, gaya bahasa, struktur, dan makna yang terkandung dalam puisi.

Dalam apresiasi puisi, pembaca berusaha untuk merasakan dan memahami pengalaman yang ingin disampaikan oleh penyair melalui penggunaan kata-kata, imaji, ritme, dan gaya bahasa. Hal ini melibatkan pengamatan terhadap unsur-unsur puisi, seperti tema, suasana, perasaan, dan pesan yang ingin disampaikan.

Apresiasi puisi juga melibatkan interpretasi pribadi dan refleksi terhadap makna puisi. Pembaca dapat menghubungkan puisi dengan pengalaman pribadi, mempertimbangkan konteks sosial dan budaya, serta menafsirkan makna yang terkandung dalam puisi tersebut.

Tujuan dari apresiasi puisi adalah untuk mengembangkan pemahaman dan kepekaan terhadap puisi sebagai bentuk seni, serta merangsang pemikiran kritis dan refleksi tentang manusia dan dunia di sekitar kita.

Penting untuk dicatat bahwa apresiasi puisi bersifat subjektif, dan setiap pembaca dapat memiliki interpretasi dan respons yang berbeda terhadap puisi yang sama. Hal ini menunjukkan kekayaan dan keragaman dalam pengalaman membaca puisi.

Untuk menganalisis puisi, kamu dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Baca puisi dengan cermat
Bacalah puisi secara keseluruhan untuk memahami tema dan pesan yang ingin disampaikan. Perhatikan juga gaya bahasa, struktur, dan pemilihan kata-kata yang digunakan.

2. Identifikasi tema
Identifikasi tema utama atau pesan yang ingin disampaikan oleh penyair. Tema dapat berkaitan dengan cinta, alam, kehidupan, atau perasaan tertentu.

3. Perhatikan struktur puisi
Perhatikan struktur puisi, seperti jumlah baris atau stanza, pola rima, dan pola ritme. Struktur ini dapat memberikan petunjuk tentang bagaimana puisi disusun dan menggambarkan suasana atau perasaan yang ingin disampaikan.

4. Analisis gaya bahasa
Perhatikan penggunaan gaya bahasa dalam puisi, seperti metafora, simbol, personifikasi, atau perumpamaan. Analisis gaya bahasa dapat membantu memahami makna yang lebih dalam atau gambaran yang ingin disampaikan oleh penyair.

5. Tinjau pemilihan kata-kata
Perhatikan pemilihan kata-kata yang digunakan dalam puisi. Tinjau apakah ada kata-kata yang memiliki makna khusus atau pengulangan kata-kata yang menciptakan efek tertentu.

6. Perhatikan nada dan suasana
Tinjau nada atau suasana yang tercipta dalam puisi. Apakah puisi tersebut menyampaikan perasaan gembira, sedih, atau melankolis? Perhatikan juga penggunaan ritme, nada, dan pengulangan kata-kata yang dapat memberikan kesan tertentu.

7. Terjemahkan makna puisi ke dalam pemahaman Anda sendiri
Setelah menganalisis elemen-elemen puisi, cobalah untuk menginterpretasikan puisi tersebut dalam konteks pemahaman Anda sendiri. Bagaimana puisi tersebut mempengaruhi Anda sebagai pembaca? Apa yang ingin disampaikan oleh penyair melalui puisi ini?

8. Diskusikan dengan orang lain
Jika memungkinkan, diskusikan puisi dengan orang lain, seperti teman atau kelompok diskusi sastra. Mendengar perspektif orang lain dapat memberikan wawasan baru dan memperluas pemahaman Anda tentang puisi tersebut.

Ingatlah bahwa analisis puisi adalah proses subjektif dan terbuka untuk interpretasi yang berbeda. Penting untuk menghormati beragam pendapat dan interpretasi dalam menganalisis puisi.

Nah sampai sini teman-teman jika ada pertanyaan jangan ragu untuk mengetik di kolom komentar, sampai jumpa di pertemuan berikutnya 🤗👋

SASTRAWhere stories live. Discover now