Boyfriend

109 6 8
                                    

2005

Senin pagi seperti biasanya, Ziandra mengikuti upacara bendera di sekolah sebelum mulai pelajaran. Kebetulan saat berbaris di kelasnya dia selalu berada pada barisan belakang karena dia yang paling pendek di kelasnya. Sedangkan Gerald selalu berada pada barisan depan di kelasnya karena dia yang berpostur tubuh paling tinggi di kelasnya. Ziandra bisa melihat punggung Gerald dari belakang karena saat mereka berbaris di lapangan bahkan barisan mereka juga berdekatan karena diatur sesuai kelas. Sesekali Ziandra melihat ke depan agak ke kanan untuk melihat Gerald dari belakang.

Ziandra kembali mengingat kejadian kemarin siang saat Gerald datang ke toko bersama Debby. Dalam hatinya Ziandra masih ingin tahu lebih apakah Gerald dan Debby benar-benar ada sesuatu atau mereka berdua hanya sekedar kenal dan sekedar teman. Ziandra juga jadi ingat dengan Jenny. Mereka berdua juga kebetulan teman sejak SMP dan sekarang di SMA juga masih menjadi teman akrab, malahan bisa dibilang teman dekat. Meskipun kadang-kadang Jenny menghilang dari kehidupan Ziandra yang entah kemana perginya.

Ziandra kembali memikirkan rencananya untuk menjauhi Gerald, seperti yang ia fikirkan kemarin. Hari ini ia kembali berdebat dengan dirinya sendiri. Ia merasa tidak adil kalau hanya gara-gara melihat Gerald bersama Debby, lalu ia menjauhinya. Sedangkan kemarin Gerald bahkan kembali lagi ke toko untuk membeli pakaian yang ia pilih sendiri, bahkan sebenarnya dirinya juga yang memilihkan untuk Gerald. Ziandra semakin bingung dengan keputusan apa yang sebaiknya ia ambil. Tapi sudah beberapa hari ini Ziandra sendiri menyadari kalau semakin lama ia semakin menyukai Gerald. Dia sendiri tidak tahu dia menyukai Gerald sebagai apa. Mungkin hanya sebagai teman atau menganggap Gerald seolah seperti saudaranya. Karena memang Ziandra selama ini belum pernah merasakan mempunyai teman laki-laki, juga belum pernah merasakan bagaimana mempunyai saudara laki-laki baik itu kakak, adik, atau sepupu yang seumuran yang bisa ia ajak cerita. Adik kandungnya sendiri yang laki-laki bahkan masih kecil, masih kelas 3 SD saat ini.

Ziandra mengingat kembali saat ia merasa kasihan pada Gerald untuk mengantarnya pulang malam-malam. Lalu pada akhirnya ia meminta izin pada papanya supaya Gerald boleh menginap di rumahnya. Ziandra sadar itu bukan rasa kasihan. Itu lebih mengarah kepada rasa peduli dan khawatir kalau Gerald akan kenapa-kenapa. Ziandra juga merasa lebih tenang jika sedang bersama Gerald, meskipun Gerald sering membuatnya kesal.

Sekali lagi Ziandra melihat ke tempat Gerald berdiri. Gerald masih berdiri tegap menghadap ke depan. Hanya punggungnya berbalut seragam sekolah warna putih saja yang terlihat olehnya.

"Tinggi sekali", ucapnya dalam hati.

Memorinya kembali saat Gerald tidak memakai bajunya saat menginap di rumahnya. Terbayang kembali tubuh Gerald yang putih bersih dan berotot. Ziandra membayangkan chest dan abs Gerald yang sudah terbentuk indah sekali, lengannya yang kokoh dihiasi biceps, karena itu ia memalingkan wajah dan pandangannya saat itu, karena tidak ingin Gerald mengetahui kalau ia menikmati apa yang ia lihat.

"Ah... Sedang memikirkan apa aku ini? Ini kan di sekolah!", ucap Ziandra dalam hati.

Ziandra segera membuang memori itu jauh-jauh, ia kembali melihat ke depan ke arah pembina upacara, tapi tetap saja ia tidak bisa melihatnya karena pandangannya terhalang oleh barisan teman-teman sekelasnya. Kembali ia melirik ke depan kanan dan melihat punggung Gerald. Kali ini Ziandra tidak ingin mengingat dan membayangkan hal yang tadi baru saja terlintas di fikirannya.

Saat upacara selesai Ziandra langsung menuju kelasnya dengan menghindari Gerald, tidak ingin terlihat oleh Gerald. Ziandra langsung mendudukkan badannya di kursinya karea memang terasa lelah sekali berdiri sejak tadi pagi di lapangan. Seperti biasa, setelah upacara selesai masih menunggu kedatangan guru yang akan mengajar di mata pelajaran pertama. Sekilas ia melihat Gerald melewati depan pintu kelasnya di koridor.

The Perfect 30 (Match)Место, где живут истории. Откройте их для себя