‼️ FANFICTION ‼️
"Kalian tau adegan pembunuhan? Iya, adegan dimana seseorang melakukan tidak keji dan tidak bermoral dengan berbagai cara kepada sang korban sampai korban nya mati, bagaimana menurut kalian tentang orang yang melakukan adegan pembunu...
Author disini mau ngasih info kalau mulai Sabtu besok dan seminggu kedepan author bakalan tidak update dulu, dikarenakan author akan lebih fokus belajar buat UTS..
Jadi, setelah UTS baru author akan lanjut lagi dengan timing update yang telah diperbarui selama seminggu akan ada 2 bab yang di update, untuk harinya akan di random.
Terima kasih atas pengertiannya! Semangat berpuasa bagi yang beragama Islam! 🙌
Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Halilintar berlari dengan gesit menghindari dedaunan dan akar-akar pepohonan yang mencuat keluar, matanya terus senantiasa mengikuti gerak orang asing didepannya ini, sialan larinya begitu cepat dan tepat, seolah-olah orang didepannya ini begitu mengerti seluk beluk hutan ini.
"WOI, BERHENTI!" Halilintar berteriak di sela-sela larinya, namun tetap saja orang itu terus berlari tanpa menghiraukan teriakannya.
Saat sedang fokus berlari, akar salah satu pohon yang mencuat membuatnya terjatuh.
BRUKK
Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
Halilintar bangun sembari misuh-misuh, karena akar itu ia kehilangan jejak orang tadi, badannya juga rada sakit, dan sekarang ia baru sadar kalau entah dimana keberadaan nya ia sama sekali tidak tau, di tengah-tengah hutan tanpa penerangan cahaya apapun, bahkan tidak ada bulan maupun bintang di langit. Posisi ia pun jauh dari rumah karena Halilintar tidak menemukan posisi rumah Kirana.
Halilintar merogoh saku celananya dan menemukan benda pipih itu, beruntung handphone nya masih ada daya jadi ia bisa mengandalkan senter dan penerangan dari handphone.