24. Sweet Tooth

322 55 11
                                    

"I wont blame you if you hurt me later, Nay."

Naya natap Jayden pas dia ngomong gitu.

"Aku juga tau kamu belum siap untuk sebuah hubungan. Aku gak masalah sama sekali. Tapi bukan berarti aku gak ngerasain sakit. But if one day you hurt me so bad in any way, i wont blame you."

"Why would you do that to me, Jay? Im just like the other girl. Im not special at all."

"I know. Crazy how i fall in love this bad with an ordinary girl, right? Something undescribeable about this that makes me want to love you more."

Naya nyenderin kepalanya ke Jayden terus megang tangannya Jayden.

"You will regret loving me one day."

"Thats okay. At least you know that i have loved you for a while."

***

Besok paginya, Jayden dan ayahnya pergi keluar untuk beli perkakas. Ada banyak hal yang harus dibenerin dari rumahnya setelah lama ditinggal.

Naya ngerasa lebih baik secara fisik walau mentalnya memang belum sempurna. Di rumah Jayden, Naya ngebantuin ibunya masak-masak dan bikin kue.

"Hey! Luna! Jangan jilat butternya!" Ibunya Jayden marahin salah satu kucing mereka, Luna.

Kucing jenis ragdoll itu manja dan lucu banget. Naya gak pernah tau kalo Jayden pelihara kucing. Naya sendiri gak familiar sama hewan karena dari dulu gak pernah dibolehin pelihara.

Naya lagi nimbang tepung terigu. Hari ini, ibunya Jayden mau bikin soft chocolate chips cookies buat dibagiin ke tetangga.

"Kamu suka masak-masak, Naya?"

"Lumayan, Tante. Kalau baking belum terlalu sering, sih. Aku pernah coba dan gagal. Kayaknya aku gak bakat baking," ucap Naya sambil timbang bahan-bahan lainnya.

"Baking is easy, you know. You just need some love," ucap ibunya Jayden dengan nada bercanda.

"Tante dari dulu suka baking?"

"Awalnya engga. Jayden yang bikin Tante sering baking. He likes any chocolate pastry, desserts, anything. Terutama pas di London karena coklat di sana jauh lebih enak. Tante pulang bawain coklat sekardus buat dia."

"Ah, sweet tooth, ya."

"Yup! Entahlah, Tante dulu padahal gak ngidam coklat atau yang manis manis pas ngandung dia. But he grew up liking sweet things and also being the sweetest boy i know."

"Padahal dari luar dia pendiem dan dingin, ya."

"Oh really? But i guess something changed when he came here. Tante sempet ngerasain ada masa masanya dia gak ceria kayak dulu. I dont know what happened but he gets quiet at some moment. He was the happiest before. He always smile to anyone he met."

Naya jadi bengong pas nimbang gula. Memang awal kuliah, Jayden lebih banyak ngomong dan main bareng Jean dan Naya. Makanya mereka juga bisa deket.

Setelah kerja, Naya kira Jayden cuma lebih fokus aja. Ternyata emang sifatnya berubah.

"Tapi Tante gak khawatir. Mungkin memang ada hal yang mengganggu dia sampe dia jadi lebih pendiem. Soon he will be back to his real character. I see that when he with you, actually."

"Um, gimana, Tan?"

"I might be overanalyzing, but i notice he really cares about you and he often smile when you are around. Just like the Jayden i know."

Naya jadi sedikit salah tingkah. Maksudnya, Naya udah tau seberapa sukanya Jayden sama dia. Perubahan sifatnya juga Naya rasa karena sekarang mereka bisa berhubungan aja. Apa iya sampe ke orang lain juga beda?

Escapism. Where stories live. Discover now