Second Meeting And Job Offer

421 72 5
                                    

LEE TAEYONG memasuki kelas dengan langkah sempoyongan di pagi hari yang seharusnya menjadi waktu awal semangat. Remaja itu benar-benar berbeda dengan siswa lainnya. Ia teramat kusut untuk memulai hari.

"Oh My Little Nanny!"

Suara itu melengking didalam kelas, mengusik indra pendengaran Taeyong yang menjadi sasaran atas panggilan itu. Taeyong hanya meringsut menutupi wajah di lipatan kedua lengan diatas meja.

"Tumben kau datang sepagi ini, Lee." ucap remaja yang bername-tag Lee Youngheum kepada Taeyong. Ia lebih dikenal dengan nama Ten.

Remaja itu duduk dibangkunya tepat didepan meja Taeyong dengan raut binar. Namun seketika ia mengerutkan kening begitu melihat tak ada respon dari sang sahabat.

"Hey Lee! Apa kau tidur?" tanyanya, menggoyangkan bahu remaja itu berulang kali.

Hingga akhirnya Lee Taeyong mengangkat kepala, dan nampaklah raut kelelahan disana.

"Oh My God! Apa kau tidak tidur selama sebulan?!" kejutnya. Wajah Taeyong benar-benar seperti mayat hidup.

Sang empu menghembuskan nafas kasar seraya menyandarkan punggung. "Aku tak tidur karna Nenek mengomeliku sampai subuh."

Ten semakin mengerutkan kening. "Kenapa?" apa alasan Nenek Lee mengomeli sahabatnya ini?

Taeyong tak menjawab. Melainkan menghela nafas, lantas teringat kembali; bahwa semalam dirinya telat pulang karna dipaksa membantu pria yang sama sekali tidak dikenalinya untuk menidurkan kedua bayi pria itu.

Mengingat hal itu berhasil membuat wajah Taeyong mengerut sebal. Pasalnya si pria semalam mengatakan meminta bantuan, namun kenyataannya yang menidurkan dua bayi itu hanyalah dirinya sendiri, sedang pria itu hanya duduk santai disofa.

"YA LEE!"

Teriakan kesal itu membuat Taeyong tersadar. Lagi-lagi ia menghela nafas. Harinya buruk, seharusnya Ten tidak mengusiknya!

"Jawab aku!" Ten sudah nampak begitu kesal.

"Semalam aku telat pulang." jawab Taeyong.

"Hah? Memangnya kau kemana lagi kemarin?"

Ten mengingat jelas kemarin mereka pulang bersama. Dan berpisah karna arah rumah mereka yang berbeda. Tapi ia yakin bahwa sang sahabat langsung pulang ke rumah, mengingat betapa lelahnya Taeyong karna menerima hukuman dari Chanyeol ssaem kemarin.

Tak ada jawaban dari Taeyong. Hingga ketika Ten ingin kembali membuka mulut, suara ricuh terdengar didalam kelas mereka.

Reflek, Ten menolehkan kepala. Lantas mendapati Kim Mingyu; anak kelas sebelah yang populer bagi sebagian besar siswa dikelasnya.

Kening Ten mengerut begitu melihat Mingyu melangkah ke arah mereka. "Ada urusan apa brandalan ini?"

"Lee Taeyong,"

Suara Kim Mingyu itu menyapa, Taeyong tak menanggapi sedikitpun. Ia tak punya tenaga untuk itu. Tapi kemudian Taeyong merasakan rangkulan pada bahu.

"Hey, apa berandalan dari Seowon mengejarmu kemarin?"

Mendengar bisikan itu, dengan cepat kepala Taeyong menoleh ke arah Kim Mingyu. Ini dia, Taeyong ingin tahu para bajingan itu kenapa mengejarnya kemarin.

"Ah sepertinya benar," Kim Mingyu tertawa renyah melihat raut remaja Lee. "Mereka ternyata benar-benar mengincarmu setelah aku mengakui bahwa kau kekasihku, itu–"

BUG!

Satu bogeman dilayangkan oleh Taeyong, tentunya memotong ucapan Kim Mingyu. Hal itupun membuat seisi kelas—termasuk Ten, memekik terkejut.

Little Nanny《Jaeyong》Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora