Meet Jaehyun's Family

253 39 5
                                    

SUASANA hening melanda. Taeyong yang tadi membawa Jaehyun berlari dari kejaran Ten, tiba-tiba diam tak mengeluarkan sepatah kata sejak mereka memasuki mobil. Hal itu tentu saja membuat pria Jung kebingungan.

"Lee,"

Tidak ada jawaban.

Kening Jaehyun pun berkerut. Lantas lengannya terangkat, kemudian mendaratkan tepukan kecil di kening remaja Lee.

Tak!

Tepukan itu pun berhasil menyadarkan Taeyong yang ternyata sejak tadi melamun. Kini alis remaja itu menukik tajam menatap yang lebih tua.

"Aku memanggilmu tapi kau sepertinya melamun sejak tadi. Ada apa?"

Mendengar itu, perlahan raut Taeyong berubah. Murung, entah apa sebabnya. Pandangan remaja itu juga beralih ke arah jendela tanpa membalas pertanyaan pria yang menyetir disampingnya.

Jaehyun pun hanya bisa menghela nafas seraya membelokkan stir. Tidak lagi bersuara, dan hening melanda hingga akhirnya ia memberhentikan mobilnya tepat didepan toko buku paman Jongdae.

Sebelum keluar dari mobil, Jaehyun menyempatkan memandang ke arah Taeyong yang sama sekali tidak bergerak meski tahu sedang berada didepan toko buku favorite remaja itu.

Sebenarnya, apa yang ia fikirkan?

Mengesampingkan rasa penasaran, Jaehyun memasuki toko buku tersebut untuk menjemput Jinhyeong yang ia titip sebelum ke sekolah Seobom tadi.

Bunyi lonceng pintu berbunyi. Suara sepatu Jaehyun terdengar memasuki toko buku tersebut, tapi kemudian suara sepatunya terhenti.

Jaehyun diam untuk beberapa detik sebelum pandangannya menoleh ke arah sudut dinding toko.

Ada beberapa kenangan disana. Ia pun teringat pada anak lelaki yang dahulu pernah ia marahi ketika mencoret dinding itu.

Tanpa sadar, kedua sudut bibir Jaehyun terangkat membentuk senyum kecil. Lantas melangkah mendekati sudut dinding toko dan berjongkok ketika sampai disana.

Nampak coretan pada dinding yang sedikit pudar. Tangannya sontak terangkat menyentuh coretan bergambar kucing di dinding itu. Ada juga deretan hangul berantakan yang membentuk nama mereka berdua.

Jaehyun merasa ada sesuatu yang bergejolak didalam hatinya. Seperti kerinduan, tapi entah rindu yang seperti apa.

"Jae?"

Suara itu seketika membuat Jaehyun tersadar dan dengan segera berdiri dari posisi jongkoknya.

"Oh, paman.."

Jongdae melirik dinding yang dibelakangi oleh Jaehyun sebelum tersenyum kecil. "Merindukannya?"

Mendapat pertanyaan yang tiba-tiba itu, cukup membuat Jaehyun terkejut.

Sebelum menjawab, ia terlebih dulu mengambil alih Jinhyeong dari gendongan Jongdae yang sudah sejak tadi meminta untuk di gendong olehnya.

"Aku hanya ingin melihat-lihat gambarnya, tapi ternyata itu sudah memudar."

"Kau bisa memintanya untuk menggambar itu kembali."

Seketika Jaehyun terdiam. Tak membalas selain hanya bisa menatap yang lebih tua dengan tatapan yang sulit di artikan.

Jongdae yang melihat keterdiaman si Jung pun, kini menggelengkan kepala. "Sejak dulu kau sibuk menyangkal perasaanmu pada bocah itu, Jae. Padahal sudah jelas, kau telah jatuh hati padanya bahkan sejak ia berusia 7 Tahun. Dan itu bukan hal yang aneh, cinta memang suatu hal yang tak bisa kau tentukan jatuhnya kepada siapa."

Little Nanny《Jaeyong》Where stories live. Discover now