2. Perihal Dulu

188 26 2
                                    

Enjoy❤️❤️❤️

******

"Bang, lo bisa bantuin gue gak?"

Aditya tengah menikmati secangkir kopi bersama Bang Beni di sebuah cafe. Sengaja Aditya ajak untuk bertemu meski sedang libur, karena topik yang akan dia obrolkan juga bukan soal pekerjaan.

Ya, itung-itung quality time juga dengan manager nya itu.

"Pantesan, tumben lo ngajak ketemu. Biasa juga libur gak bisa di ganggu."

Aditya tersenyum tipis. Ada benarnya juga ucapan Bang Beni itu.

"Bantu apaan emang?"

"Bantu gue cari rumah, Bang."

Bang Beni yang sedang meneguk kopi nya itu tersedak.

Memang ucapan Aditya ada yang salah ya?

"Tiba-tiba!? Lo gak niat minggat dari rumah kan?"

"Ck, nggaklah, Bang. Gue baru kepikiran aja soal rumah. Masa iya gue married belum ada tempat tinggal."

"Lo mau married!?"

"Ya mau lah, Bang."

Ini Bang Beni kenapa sih?

"Njir, Dit! Kenapa ngedadak? Kemarin-kemarin gue tanya lo masih gak siap katanya."

Aditya menghela nafas, "Gue emang mau married, Bang. Tapi ya gak sekarang-sekarang. Senggaknya gue udah punya persiapan dulu kan?"

"Oh, ngomong dong."

Untung yang di depan nya ini adalah managernya yang baik hati dan tidak sombong.

"Jadi gimana? Bisa bantu?"

Bang Beni mengangguk, "Boleh, lo tinggal bilang cari type rumah yang gimana. Nanti gue bantu cari."

"Gue juga bingung sih, belum ada gambaran."

"Coba lo diskusi sama Lyony dulu. Biar gimana juga dia juga harus suka kan sama rumah kalian nanti?"

"Emang gue bakal nikahnya sama Lyony ya?"

Aditya tahu, itu pertanyaan yang bodoh.

Tapi ya memang itu yang ada di pikiran nya.

"Lo gak usah ngada-ngada ya. Udah sekelas Lyony gitu, kurang apa lagi, Dit? Lo tau, fanboy nya dia tuh bukan cuma dari Indo, tapi udah sampai luar negeri."

Ya justru itu. Semakin di ingatkan Aditya justru semakin berpikir keras. Lyony yang begitu, apa pantas bersanding dengan Aditya?

"Inget, Dit. Yang baik gak akan datang dua kali. Jangan di sia-siain."

******

Sorenya, Aditya menjemput Lyony dan mengajaknya ke rumah orang tua Aditya. Kata Lyony, dia senang jika berada di rumah ini.

"Lyony itu orangnya selalu ceria ya, Rai? Mama senang liatnya." Ucap Mama Aditya, sambil memandangi Lyony yang sedang bersama Bila di dapur.

Sebenarnya Aditya sudah melarang, karena dia tahu betul Lyony itu tidak pernah menyentuh peralatan dapur. Tapi gadis satu itu tetap memaksa.

Alhasil, Aditya hanya menunggu dan memperhatikan dari tempatnya sekarang.

"Dia emang gitu, Ma, dari pertama Raigan kenal. Makanya waktu kuliah dulu banyak yang naksir." Jawab Aditya jujur.

"Termasuk kamu?"

Aditya melirik Mama nya, "Apa sih, Ma?"

"Jujur aja, Aigan. Atau dulu kamu sukanya ke temenmu yang dulu? Siapa itu namanya? Sa- Salena bukan?"

Adlytari: Kisah Aditya, Lyony dan MentariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang