16

150 21 8
                                    

Annyeong yeoreobundeul!✨🧚🏻‍♀️

Jangan lupa untuk tekan ✯ dan juga komen Yap, terimakasih(⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)(⁠ ⁠˘⁠ ⁠³⁠˘⁠)⁠♥

HAPPY READING 👻✨
-

Di sore hari menjelang malam yang seharusnya sudah tak ada seorang pun mahasiswa di kampus Travis, Travis justru masih berada di kampusnya untuk mengerjakan tugas di perpustakaan kampus karena hari ini restorannya libur. Travis kira hanya tinggal dia seorang, namun dugaannya salah. Travis tak sengaja melihat seorang perempuan yang tengah berjalan di koridor kampus seorang diri dan membelakanginya. Dalam hati Travis berharap jika yang dia lihat bukanlah hantu. Ya, sudah pasti bukan hantu karena terlihat dengan jelas jika perempuan itu menapakkan kakinya di lantai koridor. Tetapi tetap saja Travis takut karena cara jalan perempuan itu sudah seperti manusia tak bernyawa.

Bruk!

Travis terkejut melihat perempuan itu terjatuh. Dengan keberanian seadanya, Travis memutuskan untuk menghampiri perempuan itu. Pria itu berjongkok di samping tubuh perempuan itu, dan terlihat dengan jelas wajah pucat perempuan yang ternyata adalah kakak tingkatnya. Travis tak terlalu mengenalnya, namun dia tau jika kakak tingkatnya yang satu ini jarang bersosialisasi dengan mahasiswa-mahasiswi lain.

"Duh, ini gue harus gimana? Gue aja kagak kenal dia."monolog Travis kembali berdiri dan melihat ke sekitarnya yang sangat sepi. Entah kemana perginya satpam yang biasanya berjaga di pos satpam.

"Gak mungkin gue bawa ke rumah, Vicky kan lagi sensitif banget. Ntar dikira gue selingkuh lagi."

"Shhh.."

Travis sedikit tersentak mendengar suara rintihan yang berasal dari kakak tingkatnya yang ternyata tak sepenuhnya pingsan.

"Eh, kak."

Perempuan itu mengubah posisinya menjadi duduk. Travis tentu saja membantunya karena tubuhnya terlihat begitu lemas.

"Kak, boleh saya hubungi keluarga kakak? Kakak keliatan gak enak badan,"tawar Travis. Jujur saja dia tak harus melakukan apa untuk menolong kakak tingkatnya itu.

"Gak usah.. saya bisa sendiri, kok."tolak perempuan itu yang kini tengah memegangi pelipisnya.

"Aca!"teriak seseorang yang membuat pandangan keduanya teralihkan. Seorang wanita setengah baya dengan hijab dan pakaian yang sangat tertutup itu menghampiri mereka.

"Bibi.."

"Aca, ayo pulang. Ngapain kamu masih disini? Bibi khawatir.."ucap wanita itu langsung membantu perempuan yang dipanggil Aca itu untuk berdiri.

"Bi, kita pulang aja ya,"pinta Aca saat bibi nya itu hendak bertanya kepada Travis. Dia tak mau bibi nya itu salah paham dengan Travis.

Kedua perempuan itu akhirnya pergi dan tersisa Travis seorang diri ditengah koridor kampus yang sepi ini.














































Ceklek..

Travis masuk kedalam kamarnya dan meletakkan tasnya di atas meja belajar. Setelah itu dia keluar kembali menuju dapur karena telah menebak jika istrinya pasti tengah sibuk memasak di dapur.

"Masak apa_"

"Mandi dulu, baru tanya makan apa."balas Vicky cepat.

"Siap ibu negara!"

Vicky menata makanannya di piring, baru setelahnya membawanya ke ruang tamu yang biasa mereka gunakan untuk makan karena tidak ada ruang makan. Wanita itu membuka ponselnya dan melihat-lihat media sosialnya yang tengah ramai dengan berita perselingkuhan. Entah sudah ke berapa kali, akhir-akhir sepertinya tengah musim selingkuh karena setiap kali melihat berita lambe turah, yang keluar pastinya selalu perselingkuhan, perselingkuhan, dan perselingkuhan. Sudah seperti hal lumrah saja. Terlebih lagi ketika seorang artis berselingkuh, tidak ada pemboikotan sama sekali dan tetap bebas berkeliaran di televisi.

"Emang dasarnya semua cowok sama aja,"kata Vicky.

"Gue beda ya,"sahut Travis yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi telah lengkap dengan kaos coklat kesayangannya dan celana bahan sebatas lutut.

"Gak nanya."balas Vicky.

"Belum juga gue cubit ginjal lo,"gemas Travis. Travis duduk di hadapan Vicky dan menarik piring yang telah diisi dengan nasi dan lauk makanan yang dimasak dengan cinta, ea cinta.

"Nyenyenye, udah cepet makan."ucap Vicky yang menunggu Travis memakan lebih dulu.

Makan malam pasutri itu dipenuhi dengan obrolan. Travis yang menceritakan beberapa hal random dan Vicky terkadang menceritakan bagaimana kebosanannya. Dia juga menceritakan bagaimana bertemunya dia dengan teman SMA nya yang membuatnya terlambat pulang ke rumah.

"Kalo gue jadi Vanya pasti gue udah minggat.."celetuk Travis.

"Minggat minggat, pikirin tiga anak dia."balas Vicky.

"Hehe, tapi buset dah anaknya udah tiga? Ngebut amat."ujar Travis tentu saja terkejut mendengar Vanya yang telah memiliki tiga orang anak padahal dia baru menikah empat tahun yang lalu.

"Gue juga kaget dengernya, tapi semoga aja nantinya ketiga anaknya Vanya bisa ke urus,"

"Suaminya bule?"tanya Travis.

"Iya, tapi dia bukan orang Amerika, kalo gak salah Canada atau mana lah."

"Oh.."

Makan malam berakhir. Saat Vicky hendak membereskan piring yang mereka gunakan, Travis telah menghentikannya.

"Udah gue aja, lo langsung ke kamar aja."ujar Travis.

"Tumben,"kata Vicky.

"Gue gak bantu salah, gue bantu malah dibilang tumben."balas Travis.

Vicky terkekeh kecil,"Makasih ya suamiku yang ganteng, udah mau bantu aku beresin piringnya."

"Sama-sama istriku yang cantik."ucap Travis.

"Ini beneran gue langsung ke kamar?"tanya Vicky memastikan.

"Iya Vickyyyy, udah ke kamar, gue mau cuci piring nih."balas Travis yang telah berdiri dan hendak pergi ke dapur untuk membersihkan alat makan yang telah mereka gunakan.

Vicky tak langsung beranjak untuk pergi ke kamarnya, wanita itu memandangi punggung tegap Travis dan menerbitkan sebuah senyum tipis, "Mungkin di awal aku akan mengira semua ini kesialan, tetapi ternyata ini cara Tuhan mempertemukan kami. Haru, kita mungkin memang tak ditakdirkan untuk bersama, namun sekarang aku bisa menerimanya. Karena kakakmu hadir walaupun dengan cara yang tak diduga."

-

'✨MISTAKE✨'

"Jangan salahkan dan selalu berharap pada takdir, karena kita tak tau apa yang nantinya akan hadir."

Thanks for reading ❤️

Maaf bila masih ada banyak kesalahan karena my brain sedang ngadat idenya 😢😔 okelah, seperti biasa jangan lupa vote dan komennya, terimakasih

See youuuuu🦋✨

To be continued..

MISTAKE [TRAVICKY]Where stories live. Discover now