Bab.6 Om atau Grandpa?

162 9 0
                                    

Kini mereka berempat sedang makan di tempat grill yang ada di mall ini.

"mih mau dagingnya dong" ucap Nabila sambil memberikan mangkuknya.

"Aku juga mau sayang" sahut Rony.

Dengan sigap Salma memberikan daging yang sedang digrill itu kepada bapak dan anak ini.

"Lo ga mau ul?" Tanya Salma.

"Ya mau lah gila, dari tadi gue nungguin ditawarin." Jawab Paul langsung memberikan mangkuknya.

"Dih biasanya juga ambil sendiri" ucap Salma sambil menggelengkan kepalanya.

"Oh iya babeh mamih, om ini siapa?" Tanya Nabila dengan mulut yang masih mengunyah.

"Telan dulu makanannya bil" suruh Rony yang dibalas anggukan, patuh banget Bocil satu ini.

"Ngakak sumpah Paul! Lo dipanggil om! Mana spontan lagi" Ucap Salma sambil tertawa ngakak, seumur-umur baru Salma dengar ada bule yang dipanggil om. Memang random Nabila itu.

"Emang dia mah udah cocok jadi om-om sayang" sahut Rony yang ikut tertawa.

"Nistain aja terus. Baim salah apa?" Ucap Paul dengan sebal. Woy bahkan baru kali ini paul mendengar ada orang memanggilnya om.

"Maaf Nabila salah ya? Tapi om bule ganteng kok" ucap Nabila merasa bersalah, yang membuat Salma mengelus punggu Nabila.

"Ga salah nab, cuman meleset dikit!" Jelas Salma membuat Nabila bingung.

"Emang harusnya apa?" Tanya Nabila.

"Harusnya grandpa nab hahaha" jawab Rony sambil tertawa dan membuat Salma ikut tertawa kencang.

"Oh gitu, oke. Hallo grandpa!" Diangguki mengerti oleh Nabila, dan ia langsung menyapa Paul.

Paul yang mendengar itu ingin sekali menangis, woy masih muda lohh bule satu ini. Mana belum ketemu jodoh masa dipanggil grandpa.

Tatapan dan ucapan polos yang keluar dari bibir Nabila membuat Salma dan Rony semakin tertawa kencang.

"Hahaha..  khm khm bukan nab, tadi kakak bercanda dia itu teman kita" Salma berusaha berhenti dari tertawa dan menjelaskannya.

"Tapi rambutnya mirip kakek-kakek tau" sahut Nabila yang sedari tadi salfok dengan rambut putih itu.

Mendengar hal itu membuat Salma kembali tertawa sedangkan Rony berusaha untuk tidak tertawa.

"Huss ga boleh gitu Nabila." Ucap Rony tegas, padahal aslinya menahan tawa itu.

"Maaf" ucap Nabila merasa bersalah.

"Kalau mau ketawa, ketawa aja sih Ron. Jangan ditahan" ucap Paul dengan wajah jutek. Tak lupa mencebikkan bibirnya

Jadilah Salma dan Rony tertawa kembali, bahkan sekarang diikuti Nabila yang tertawa juga.

"Om atau grandpa ini lucu yaa kalau kesal " ucap Nabila dan diangguki Rony dan Salma.

"Eh tapi kalian belum jawab pertanyaan Nabila" ucap Nabila.

"Jadi dia ini Nyoman Paul nab, bisa dipanggil kak Paul. Paul ini teman kak Rony sama kakak" jelas Salma dan diangguki Nabila.

"Hallo kak Paul! Maaf ya buat yang tadi" sapa Nabila dengan senyum dan dibalas senyuman tampan oleh Paul.

"Gapapa Nabila. Kita bisa jadi teman" Jawab Paul sambil memberikan tangannya untuk diajak tos.

"Boleh-boleh kak" ucap Nabila semangat.

Yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepala.

Kisah KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang