TCR-25

667 55 0
                                    

Ya, mereka sepakat untuk merahasiakan hubungan mereka saat di kantor. Mereka benar-benar harus bersembunyi untuk sekedar bisa bergandengan tangan di kantor. Beruntung, posisi Raya di kantor adalah sekretarisnya, jadi ia bisa memanggil Raya ke ruangannya, beralasan untuk membahas sesuatu, padahal karena ia ingin bertemu dengan Raya.

Ia masih belum bisa berbicara dengan papinya, karena belum menemukan waktu yang tepat untuk membahasnya. Pada akhirnya sampai saat hubungan mereka berjalan selama 2 minggu lamanya, mereka masih berpacaran diam-diam.

To: Raya♥️

Mau makan siang apa?

Abimanyu mengirimkan pesan kepada Raya. Ah, sejak hari itu ia mengubah kontak Raya yang awalnya di beri nama, "Raya Sekretaris", sekarang menjadi "Raya♥️". Ia tahu jika itu sangat lebay, tapi yaa ia memang sangat mencintai Raya.

Raya ♥️

Apa pun boleh. Memangnya, kita akan makan bersama?

To: Raya♥️

Hm, tentu saja. Kalau begitu, aku akan memesan makanan terlebih dahulu.

Raya♥️

Siap bosku!
Eh, maksudnya sayangku hehe.

Abimanyu tertawa pelan, Raya memang selalu bisa membuat kehidupannya sangat berwarna. Ah, ia benar-benar sangat tidak sabar untuk melihat kekasihnya itu. Ia ingin memeluknya sekarang juga.

Ia sengaja memesan makanan 30 menit sebelum waktu makan siang. Agar saat makan siang, ia bisa segera makan dengan Raya. Meski tidak setiap hari, karena kekasihnya juga perlu bersosialisasi dengan orang lain. Sejak awal, ia memang tidak ingin membuat Raya terkekang.

Ia hanya ingin Raya merasakan kenyamanan dalam sebuah hubungan yang sangat wajar.

Raya♥️

Makanan kamu sudah tiba.

Itu pesan dari Raya. Semenjak Raya bekerja sebagai sekretarisnya, ia memang bertugas mengurus semua hal tentangnya. Termasuk, makanan yang akan ia pesan akan datang kepada Raya, dan ia akan mengantarkan ke ruangannya.

Tok ... Tok ....

"Masuk!" ujarnya dari dalam, saat pintu ruangannya di ketuk dari luar.

Kemudian pintu ruangannya terbuka, dan sosok Raya masuk dengan membawa dua buah papper bag berisi makanan, serta minuman yang di pesan oleh pria itu.

Abimanyu tersenyum lebar, Raya juga sama. Setelah pintu ruangan itu tertutup, Abimanyu menghampiri Raya dan mengambil barang yang di bawa oleh Raya.

Raya tidak segera keluar dari ruangannya, Abimanyu tentu tidak akan menyia-nyiakan situasi itu. Pria itu bergegas meletakkan barang di tangannya itu ke atas meja, dan menghampiri Raya.

"Kamu tidak sedang sibuk memangnya?" tanya Raya saat Abimanyu mendekat dan memeluknya dengan sangat erat. Menghirup dalam-dalam aroma dari tubuhnya, seolah mereka sudah sangat lama tidak bertemu.

"Minggu ini, kita kencan yuk!" serunya.

Raya terkekeh pelan, "Kenapa tiba-tiba mengajak kencan?"

Pria itu masih memeluk dirinya. "Memangnya tidak boleh? Ayolah, kita tidak bisa terus sembunyi-sembunyi seperti ini.” keluhnya.

Raya menghela napas pelan, membalas pelukan Abimanyu. Ia juga lelah, terus bersembunyi seperti ini. Tapi, ia juga merasa takut, jika sampai hubungan mereka terekspos. Apakah ia sungguh pantas menjadi wanita dari anak pemilik perusahaan ini?

Takdir Cinta Raya [TERBIT] ✓Where stories live. Discover now