The Malfoy Twins (Draco X Readers)

9. First Christmas in Hogwarts

Musim dingin telah tiba dimana pohon-pohon besar mulai tertutupi oleh salju dan hewan-hewan mulai memasuki masa hibernasi yang dimana hewan-hewan mulai melakukan tidur panjang hingga musim semi datang nanti.

Asrama Slytherine begitu dingin menjadi lebih dingin karena berada di bawah Black Lake yang untungnya kamar Draco dan Stella menjadi hangat karena penghangat ruangan yang terbuat dari sihir dan cincin yang mereka pakai bisa membuat mereka tidur dengan nyenyak.

Kelas Professor Snape yang menjadi lebih parah karena berdekatan dengan asrama Slytherine yang membuat ketika mereka bernafas menjadi kabut di depan mata dan para murid berusaha untuk berdekatan dengan kuali-kuali panas mereka masing-masing. Keadaannya lebih parah dari asrama Slytherine.

"Aku sungguh kasihan," kata Draco yang mulai mencari masalah lagi dalam pelajaran ramuan. "Pada semua anak yang terpaksa tinggal di Hogwarts selama liburan Natal nanti karena mereka tak diinginkan di rumahnya," ia langsung melanjutkan perkataannya sambil melihat Harry dan tertawa kecil dengan Crabbe dan Goyle membuat Stella yang mendengar itu menatap ketiga anak laki-laki itu dengan datar membuat Draco yang merasa merinding langsung menoleh dan melihat sang kakak yang begitu datar tatapannya langsung fokus pada ramuannya.

Harry yang sedang menakar bubuk tulang punggung ikan lepu tidak memedulikan mereka. Draco menjadi semakin menyebalkan sejak pertandingan Quidditch dimenangkan oleh Gryffindor beberapa hari yang lalu. Bahkan kini ia mengejek Harry dengan mengungkit-ungkit bahwa Harry tak punya keluarga.

"Jangan lupa bahwa di semester ini kita tak diinginkan di rumah seperti orang-orang yang kau ejek itu karena Muther dan Father pergi ke luar kota Coco," ucapan yang berasal dari gadis dingin yang sedang mengaduk kualinya yang membuat Draco terdiam membisu seketika. Harry tersenyum kecil melihat Stella yang seperti membelanya.

Crabbe dan Goyle cekikikan geli yang dihadiahkan pukulan perkamen oleh Draco yang sudah merasa malu dengan sindiran dari Stella yang sangat realistis itu. Lelaki bermata abu-abu itu mendengus kesal dan memandang Harry dengan sinis.

Walaupun ia tak pernah berinteraksi dengan Stella Malfoy, Harry pernah tak sengaja bersinggungan dengan Stella yang dimana gadis itu tak mengejeknya ataupun meledeknya dan Ron. Malah gadis itu hanya memberikan perkamen miliknya yang tertinggal lalu pergi begitu saja.

Ron sempat curiga saat itu yang dimana ia berpikiran bahwa Stella mungkin sama seperti Draco. Ia bahkan mengetes seperti apa sifat Stella yang ternyata jauh dari pemikiran Ron yang dimana sifat Stella begitu cuek dan cukup apatis terhadap lingkungan.

Namun melihat Stella dan Draco yang selalu bersama dimanapun membuat para murid curiga jika keduanya bukanlah sepasang saudara kembar, melainkan sepasang kekasih yang langsung dibantah oleh Stella dengan nadanya yang dingin dan datar namun menusuk.

"Aku dan Draco itu saudara kembar. Jika kalian tidak memiliki pekerjaan lain lebih baik bantu Mr. Filch yang sedang kesulitan karena perilaku menyusahkan dari si kembar Weasley yang menyusahkan itu."

Perkataan yang pedas keluar dari mulut putri sulung Malfoy membuat para murid terdiam seketika tak berani meragukan hubungan keduanya.
.
.
.

Professor McGonagall telah berkeliling di minggu sebelumnya untuk mencatat nama anak-anak yang akan tinggal di Hogwarts selama mendaftar, Harry langsung mendaftarkan diri. Begitu juga dengan Ron dan kakak-kakaknya karena Mr. Dan Mrs. Weasley akan ke Rumania menjenguk putra mereka, Charlie.

Ketika meninggalkan ruang bawah tanah pada akhir pelajaran ramuan, mereka melihat pohon cemara besar yang memblokir koridor di depan.

Terlihat sepasang kaki raksasa dengan nafas yang tersengal-sengal memberitahu bahwa Hagrid ada dibelakang pohon cemara itu, "hai Hagrid, butuh bantuan?" Ron menawarkan diri untuk membantu Hagrid.