Bab 16. Athalan & Maisie

116 53 49
                                    

Jangan lupa vote sebagai tanda apresiasi pada author, okeeyyy💗

"Mencoba hal baru untuk membuat pengalaman baru dalam hidup."
-Athalan Fernando

🧜‍♀️HAPPY READING🧜‍♀️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🧜‍♀️HAPPY READING🧜‍♀️

Setiap libur, kalau tidak ke pantai yang ia sembunyikan sendiri, Athalan akan pergi ke hutan.

Seperti beberapa hari yang lalu, Athalan terus bersembunyi di balik batu besar untuk mengintip putri duyung dan peri yang amat cantik di mata.

Athalan sempat mengambil batu kristal di dalam mangkuk kecil yang ia bawa. Batu-batu kristal bertebaran di tanah dalam goa itu, sehingga goa tersebut bukannya seram, melainkan cantik.

 Batu-batu kristal bertebaran di tanah dalam goa itu, sehingga goa tersebut bukannya seram, melainkan cantik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Athalan mengambil beberapa bukan untuk bermaksud mencurinya, ia hanya ingin jadikan itu sebagai penelitian. Untuk mencari tau nama batu-batu tersebut.

Setelah beberapa lama di sana, Athalan pulang ke rumah menaiki mobil di antar oleh Om Zaki.

Athalan langsung melirik ke arah Om Zaki yang sedang fokus menyetir. "Om," panggil Athalan.

"Kenapa? mau pergi kemana lagi? biar Om anterin."

"Nggak Om bukan, Alan cuma mau cerita sesuatu yang unik," jawab Athalan dengan senyuman yang terpatri di wajahnya.

"Cerita apa? coba cerita, biar Om dengerin," balas Om Zaki dengan mata yang melirik sebentar ke arah Tuan mudanya.

"Alan kan waktu itu pernah ketemu sama per-"

Ucapan Athalan berhenti karena secara tiba-tiba telinganya berdengung sakit. "Akh! Sakit...," ringis Athalan dengan kedua telinga yang ia tutup menggunakan kedua tangannya.

"Eh? Alan kenapa? Om anterin ya ke rumah sakit kalo sakit," panik Om Zaki. Mobil yang ia kendarai langsung di berhentikan di pinggir jalan.

"Kok mobilnya di berhentiin? gak papa Om, jalan aja. Rasa sakitnya udah hilang kok."

ISI LAUTANWhere stories live. Discover now