4. Sempurna [cry]

104 16 1
                                    


Semuanya akan dikatakan sempurna jika tuhan mengambil salah satu sumber kebahagiaan darinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semuanya akan dikatakan sempurna jika tuhan mengambil salah satu sumber kebahagiaan darinya. -Boboiboy

.

.

.

.

'WARNING' chapter ni mengandung sedikit bawang. :)


Zee memutuskan untuk mengawasi Boboiboy dari jauh, tapi tidak dengan idenya yang bersembunyi dibalik semak-semak.

"Ayah.. Kenapa ayah tak datang tengok boboiboy disini.." Lirih boboiboy.

"Ayah..? Jadi boboiboy tengah rindu kat amato agaknya" Zee mendengar hal itu.

"Dah lama ayah tak datang jumpa boboiboy, boboiboy rindu macam dulu-dulu.."

"Macam mane agaknya mamah dan ayah sekarang, mesti lagi cantik dan gagah kan..?"

Bruk!

"Siapa disana!?" lamunan boboiboy yang sedang memandang bulan diatas sana terpecah.

Itu zee, ia akan sempat berteriak kecil saat bersembunyi didalam semak dikarenakan terdapat ulat-ulat kecil yang berada disemak.

"Zee?.. Kenapa kau tak balik lagi, bukankah aku dah suruh ochobot hantar kau balik" Tanya boboiboy.

"Hmm, aku memang dah balik bersama ochobot. Tapi.. Aku tengok kau termenung je tengah-tengah malam macam ni, aku khawatir kat kau" Jelas zee.

"Aku dah cakap, jangan risau aku oke, mari duduk sini" Boboiboy menepuk tempat disebelahnya sambil tersenyum.

Azizi mengangguk, menuruti kata boboiboy. Dia merasa cukup nyaman ketika berada disamping boboiboy.

"Kau dengar semua yang aku cakap tadi ke?" Boboiboy bertanya pada zee.

"Hampir kesemuanya" Singkat zee.

"Jangan cakap siapa-siapa, aku tak nak semua tau, terlebih lagi dengan tok aba" Pinta boboiboy.

"Tak lah, lagipun apesal kau rindu dengan orangtua kau. Selama ni aku kira diorang pernah jumpa kau sebelumnya"

Zee mengira bahwa sebelumnya amato dan mara pernah menjenguk boboiboy, karna tak mungkin jika bertahun-tahun tak ada kabar sama sekali.

Apakah ini ada sakut paut atas yang direncanakan amato hari tu, dia kata 'biarlah dia berdikari, dia perlukan misi yang lagi besa' lepastu amato entah pergi kemana.

"Kapan kita bersama-sama macam dulu lagi zee, boboiboy rindu. Rindu masa sebelum ayah dan mamah jalankan misi" Boboiboy bersandar dibahu zee.

Zee tidak keberatan, jujur saja boboiboy cukup ringan.

"Aku tahu perasaan kau boboiboy, aku rasakan macam kau setelah aku pindah kebumi dan jauh dari ayah dan bunda" Keduanya mulai terisak.

"Kira-kira mereka tengah lakukan apa kat sana ye zee.., diorang bahagia ke? Kenapa tak ajak boboiboy sekali. Boboiboy rindu diorang, rindu dekapan diorang.." Air matanya jatuh tepat disweater zee.

"Janganlah menangis boboiboy. Ada aku, tok aba, ochobot dan kawan-kawan yang lain disamping kau untuk temani kau. Kau hebat..kau dah cukup 'berdikari' bahkan melapaui.." Zee meluapkan semua emosi pada dirinya.


"Berdikari? Apa maksudnya" Boboiboy tertegun.

"Mase tu.." Zee menceritakan tentang amato yang berada diangkasa lepas, mungkin ini berat bagi azizi untuk menceritakannya kepada boboiboy. Namun jika melihat boboiboy seperti ini, hati azizi bagaikan terkena sayatan pisau yang memiliki 3 mata pisau diujungnya.

Sebelum menceritakan kesemuanya tentang amato, zee menyuruh boboiboy untuk pulang kerumahnya agar tok aba tak cemas tentang mereka berdua.

Sesampainya disana, boboiboy masih termenung dengan pandangan melihat kebawah. Sesekali tok aba dan ochobot bertanya kepada zee.

"Kenape boboiboy tu termenung je zee?" Tanya tok aba.

"hmm, boboiboy teringat masa dia dulu tok. Boboiboy berkali-kali cakap rindu dengan orangtua dia" Jelas zee.

"Haishh kasian boboiboy" Dercak ochobot.

"Kau bisa tenangkan boboiboy dulu zee? Atok akan buatkan makanan tuk korang berdua, sedari tadi korang belum makan kan" Suruh tok aba.

"Saya akan cuba tok" Zee mengangguk.

Zee mulai menaiki anak tangga satu persatu menuju kamar boboiboy dan juga disampingnya juga ada kamar yang disediakan untuk zee, dengan nuansa galaxy didalam kamar boboiboy membuat zee teringat kembali tentang orangtuanya.

"Boboiboy, aku masuk.." Zee mengetuk pintu kamar boboiboy.

Melihat boboiboy sudah duduk dibangsal kasurnya, membuat zee juga duduk disampingnya.

Tok! Tok! Tok!

"Atok masuk ya.." Tok aba datang membawakan 2 buah piring yang berisikan makanan.

"Kau kene makan boboiboy, kalau tak atok, ochobot dengan zee sekali risau nanti" Bujuk tok aba.

"Boboiboy akan makan tok, tapi nanti.." Lirih boboiboy.

"Kalau macam tu, atok tinggal dulu. Jangan lupa istirahat yang cukup" Suruh tok aba pada zee dan boboiboy.

Tok aba pun keluar dari kamar boboiboy, yang menyisakan zee dan boboiboy didalamnya. Kembali lagi pada boboiboy, zee mengambil piring yang berisi makanan tadi.

"Kau kene makan boboiboy, lepas ni kau tidur jangan pikirkan hal yang macam-macam dulu" Zee menyendok makanan boboiboy.

Setelah dirasa boboiboy lelah, dia hanya menurut untuk makan lepastu dia harus tidur. Dengan membiarkan kesedihan itu larut dalam mimpinya, itu yang dikatakan zee.

Inilah pisau dimaksud dengan 3 mata spirap diujungnya pisau jagdkommando

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Inilah pisau dimaksud dengan 3 mata spirap diujungnya pisau jagdkommando. Yang jika terkena benda itu, lukanya tidak akan bisa diobati atau dijahit, lukanya akan berbentuk bulat maupun lubang.


To be continued...

Mungkin dari gambar pisau tu korang dapat sedikit spoiler untuk chapter kedepannya, selamat berhipotesis spisis hihihi.

 SUNNOVA [S] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang