Bagian 1

1.9K 58 0
                                    

WARNING TYPO ⚠️







Renza kini tengah berjalan di koridor  sekolahnya sambil berjingkrak jingkrak sambil memakan permen yang ada di mulutnya. Renza balik menuju kelasnya dan duduk anteng di bangku samping Nazen.

"ren lo tau ga kemarin anak geng cobra itu rusuh di jalan raya tau , tp kapten mereka beruntung karena ga di tangkap polisi" cerita si Nazen.

"Lalu apa urusannya sama aku?" tanya Renza.

"aduhh, maksud Nazen itu, renza jangan sampe ya Deket apalagi terlibat sama anak geng motor sekolah kita apalagi kak Jeffery"

"kenapa kak Jeffery?"

"Lo ga tau? dia kan ketua geng motor cobra ren aduhh, semua anak kelas 11 dan 12 kebanyakan itu anak geng motor jadi renza harus hati hati ya" peringatan Nazen

"ya elah ren mah juga ga tertarik sama mereka na, udah ah mood ku lagi bagus jangan di buat hancur" gerutu renza dengan gelengan kepada Nazen .

"iya iyaa"

Kelas pun memulai pelajaran lagi setelah bell masuk berbunyi. semua murid belajar dengan tenang tanpa ada kegaduhan sedikit pun. Renza merasa mengantuk saat pelajaran sudah berganti guru, dimana guru itu memang suka sekali berdongeng tanpa jeda ,hingga murid di sana merasa sangat bosan.

Akhirnya bell istirahat ke 2 pun berbunyi Nazen dan renza pun keluar menuju kantin untuk membeli makan siang. Di perjalanan dia bertemu dengan Hekal dan kak marel yang tengah berdiri di belakang kerumunan orang entah apa yang terjadi disana.

Mereka mendekat dan bertanya kepada Hekal apa yang tengah terjadi di depan sana .

"ehh hekal itu di depan ada apa sih?" tanya Nazen.

"Ga tau katanya ada orang berantem" balas Hekal juga tak melihat siapa yang tengah berkelahi itu.

Renza dengan tubuh mungilnya menyelinap masuk kedalam kerumunan untuk melihat apa yang terjadi di depan sana.

"ehh ren mau kemana astaga anak itu" teriak Nazen yang melihat renza memasuki area kerumunan.

Renza pun kini sudah berada didepan di antara orang orang itu dan melihat ada kakak kelas yang renza saja tak mengetahui namanya tengah berkelahi dengan saling meninju satu sama lain.

Mereka yang tengah berkelahi tiba tiba terfokus kan pada bocah mungil yang tengah melihat ke arah mereka.

"Oke biar adil, kita balapan nnti malam" ajak pria itu.

"Oke , siapa takut? apa taruhannya?" tanya pria satunya lagi.

"Kau lihat, anak itu akan menjadi taruhan kita, siap pun yang menang boleh mendapatkan nya" tunjuk si pria kepada renza yang berdiri terbengong melihat dirinya di tunjuk.

"hah?" pekik renza heran.

"Oke deal, tunggu nanti malam, sekarang semua nya bubar" mereka pun bubar meninggalkan ketiga orang yang terbengong di tengah.

"renzaa astaga anak ini, apa yang kamu lakukan !!" pekik Nazen kaget saat tau renza me jadi taruhan keduanya.

"Nana, kak ekal??" renza pun berbalik menengok ke arah teman nya itu.

"hei bocah, kau datanglah nanti malam sebagai bahan taruhan, jika tidak tanggung resiko mu" ucap si pria lalu pergi dengan banyak memar di wajahnya.

"HEH BAJINGAN JANGAN KAU JADIKAN TEMAN KU SEBAGAI TARUHAN , DASAR KAKEL GILAAA" teriak Nazen yang tak terima.

Sang pelaku hanya mengangkat tangannya seolah menyuruh mereka pergi dari sana. Dengan kesal Nazen, renza , Hekal , dan marel pun pergi melenggang ke kantin keburu jam istirahat itu habis.

TARUHAN? || [ NOREN ]✓Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon