Chapter XXX : Kemarahan

60 4 0
                                    

Jangan lupa vote sama komen 💭

"Karena lo gak akan pernah bisa sempurna, jadi... jadilah yang terbaik dengan versi lo."

🥀

19 Februari 2024

Adya terbangun ketika suara adzan terdengar berkumandang. Tatapannya jatuh pada jam tangan yang berada di pergelangan tangannya.

04.40 AM

Setelah mengusap wajahnya lembut, ia lantas berjalan gontai menuju kamarnya, di saat ia menuruni satu persatu tangga, ia bertemu dengan Bi Ira yang sepertinya akan mengambil sayur-sayur segar di Rooftop.

"Neng? Neng semaleman tidur di atas?" Kaget Bi Ira di balas anggukan kepala gadis itu.

"Saya mau mandi dulu, Bi." Setelah mendapat anggukan dari Bi Ira, Adya segera memasuki kamarnya dan mandi.

Ia hanya melepas charger yang tersambung dengan handphonenya sejak semalam, memang ia sengaja mengisi baterai agar tidak di ganggu.

Tanpa membuka hp miliknya, gadis itu bergegas turun ke bagasi tanpa sarapan.

Bi Ira yang sudah terbiasa hanya menghembuskan helaan panjang melihat ketidak pedulian sosok putri majikannya itu.

Seperti biasa, Adya tidak pernah sekalipun tidak membuat siswa-siswi VHS kagum bukan main atas dirinya.

Tampilannya yang badass di tambah dengan mobil mewahnya itu selalu menjadi magnet bagi pada kaum hawa ataupun kaum adam yang diam-diam mengaguminya.

Rambutnya yang diikat kuda membuat leher jenjangnya terlihat, dan beberapa helai anak rambut menutupi keningnya.

Seperti biasa... rok- yang kalau kata Aksa- kekecilan, baju yang pas dibadan, dasi yang tidak terpasang, dan sepatu tipe boots kulit yang memiliki hak 5 cm.

Amburadul! Komentar Aksa ketika melihat kakak kelasnya satu itu.

Dengan segera ia menahan Adya sebelum memasuki gerbang. Dan apa yang dilakukan oleh Aksa itu mengundang sebelah alis Adya terangkat.

Decakan terdengar keras dari bibir ketua OSIS VHS. "Rapiin dulu tu baju, pakai dasi, topi dibawa, itu juga rok lo....." cerocos Aksa sambil menunjuk rok Adya.

".....masih kekecilan, walau turun beberapa senti, tetap aja itu melanggar norma kesopan di sekolah! Minimal sampai lutut, paham 'kan lo?" Geram lelaki itu.

Sayang, kakak kelasnya itu malah hanya berdehem dan berniat kembali memasuki wilayah VHS. Untung Aksa sigap berdiri dihadapan gadis itu.

"Lo gak boleh masuk kalau belum rapi." Tegas cowok itu membuat Adya lantas berbalik arah menuju toilet yang hanya terdapat dua bilik, yaitu 1 bilik cewek dan 1 bilik cowok.

Dengan malas ia memasuki toilet cewek dan segera memperbaiki penampilannya, untung ia membawa dasi di dalam tas.

Setelah ia rapi, dengan segera kembali berjalan ke arah para anggota OSIS yang berjaga di depan gerbang.

Semuanya berjalan lancar sampai Viola lewat di depannya tanpa menatapnya sedikitpun.

"Vi," panggil Adya tak dihiraukan gadis itu.

Who is she? [TAMAT]Where stories live. Discover now