XIII

650 100 14
                                    

♥♥♥♥♥

Tanpa Edit. Ingatkan Yuuki kalau ada Miss Ty ya.

♥♥♥♥♥

♥♥♥♥♥

♥♥♥♥♥

Jaejoong yang selama beberapa hari belakangan memakan bubur cair yang ringan dan merasakan sakit pada pinggang dan bagian tertentu tubuhnya menatap benci dan mengutuk si pelakunya ketika mereka bertemu.

Dan karena Jaejoong tidak bisa mempersiapkan semua keperluan kepindahan Karam, ia meminta orang lain untuk melakukannya. Rumah mewah dan besar sesuai selera Karam telah dibeli dengan uang Jaejoong, pelayan dan pengawal adalah mereka yang biasanya melayani Karam ditambah beberapa orang lagi. Perabotan dan hal-hal lainnya telah disiapkan dengan hati-hati dan teliti.

Meskipun Karam memohon untuk tetap tinggal tetapi Jaejoong berkeras mengeluarkan adiknya tersebut dari dalam istana. Ia ingin Karam mengintropeksi dirinya sendiri agar tidak memiliki perasaan dan pikiran menyimpang terhadap saudaranya. Jaejoong ingin Karam melupakan perasaan tersebut sehingga ia mendorong Karam sampai pada ambang batasnya.

Kereta berisi pakaian dan keperluan Karam sudah berbaris didepan pintu gerbang istana. Beberapa kereta lain berisi para selir Karam. Karam sendiri enggan masuk ke dalam kereta, ia terus menatap Jaejoong dengan mata merah bengkak.

"Ck..." Yunho berdecak kesal. Ia menghampiri Karam dengan enggan. "Kau tahu? Jika kau tidak kunjung pergi aku akan mencabik-cabik saudaramu!"

"Kau berani?!" kemaran menyala dimata Karam.

"Pergilah! Jangan kembali!" ucap Yunho. "Jika kau tetap tinggal, aku akan menggorok leher saudaramu. Jika kau pergi aku akan mempertahankan keangkuhannya."

"Kau benar-benar pria brengsek!"

"Itulah aku..."

Karam menatap Yunho penuh kebencian. Ia dengan marah naik kedalam kereta dan iring-iringan kereta pun meninggalkan istana satu persatu.

Yunho tersenyum puas. Bagaimanapun garis bawah Karam adalah Jaejoong. Meskipun ia mengancam Karam, orang itu tidak akan pernah gentar, tetapi jika Yunho menggunakan Jaejoong sebagai senjata, Karam akan lunak dan menyerah dengan sendirinya.

♥♥♥♥♥

Raja muntah darah dan tidak sadarkan diri setelah melepaskan kepergian Karam. Jaejoong dituntut untuk bertanggung jawab dengan segera naik tahta.

Jaejoong yang kesal mencibir dan mendatangi ayahnya. Mengancam. "Jika Ayah tidak bangun akan ku kubur hidup-hidup dengan tanganku sendiri!" ancam Jaejoong.

"Yang Mulia, tolong jangan kasar. Yang Mulia Raja benar-benar sedang sakit." Ucap Kasim tua, pelayan setia sang raja.

Jaejoong mendengus kesal. Ia menjadi mudah tersinggung karena rasa tidak nyaman pada bagian tertentu tubuhnya karena ulah Yunho. Ia belum menemukan cara membalas Yunho karena disibukkan oleh kepindahan Karam serta beberapa hal lainnya.

Raja terbatuk-batuk, tampak semakin parah dan dramatis.

"Oh, Ayah tidak mau menyerah dan ingin terus berpura-pura dihadapanku?" Tanya Jaejoong. Ia memang melihat wajah pucat ayahnya tetapi selain dirinya siapa yang mengenal ayahnya lebih baik? Jaejoong mendengus kesal. "Baik. Ayah yang meminta. Naik tahta kan? Akan ku lakukan. Siapkan saja dekrtitnya!" Dengan kesal Jaejoong berjalan pergi.

Begitu suasana hening, sang Raja membuka matanya. Duduk dengan tegak, tidak lagi merebahkan dirinya. Raja yang semula tampak sakit-sakitan dan sekarat tiba-tiba menjadi sehat dan tampak bersemangat. "Apakah putraku mengatakan setuju?"

"Yang Mulia, haruskah anda melakukan hal tersebut Yang Mulia?" Tanya si kasim. "Hamba melihat Yang Mulia Pangeran sedikit marah."

"Jangan khawatir." Raja menerima teh dari kasim setianya. "Kapan anakku itu tidak marah padaku? Justru kalau Jaejoong tersenyum padaku, aku bisa mati karena kaget." Ucap sang Raja.

♥♥♥♥♥

"Jika kau berani menyentuhku lagi, akan ku kirim kau ke medan perang dan membusuk disana!" ancam Jaejoong ketika Yunho duduk tenang dihadapannya sambil menikmati camilan malam. Ia kesal pada ayahnya tetapi lebih kesal lagi melihat wajah Yunho yang sudah membuat tubuhnya begitu sakit dan nyeri.

"Ya... oh, ayah menitipkan tonik untukmu." Ucap Yunho dengan tenang.

"Tonik apa?" Jaejoong curiga.

"Tonik untuk orang hamil."

Jaejoong meraih sumpitnya, mencengkeramnya kuta-kuat dan hendak menusukkannyya pada Yunho tetapi ia tidak mau ditinggal mati Yunho begitu saja, ia hanya bisa menelan kekesalannya dan mencoba bersabar.

Lihat saja! Ia akan memberi pelajaran suami sialan yang sudah membuat tubuhnya merasa sakit seperti ini!

♥♥♥♥♥

♥♥♥♥♥

TBC

♥♥♥♥♥

♥♥♥♥♥

Friday, January 19, 2024

11:51:23 AM

NaraYuuki

Selir Pangeran Jaejoong ✔️Where stories live. Discover now