®17

1.6K 162 26
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.









~~~~~~
      Jimin berjalan menghampiri pemuda yang duduk sendiri di dekat pojok jendela. Tanpa kata-kata, ia melemparkan amplop coklat yang di genggamannya pada wajah menyebalkan di hadapannya.

"Ambil itu. Kau tidak perlu repot-repot membuat hal seperti itu karena aku sudah tau rencana mu" ucap Jimin penuh penekanan.

"Apa maksudnya ini Jimin-ah, rencana apa? Aku tidak mengerti" ucap Ji-hyun yang memasang wajah sok polos.

"Berhenti berpura-pura Ji-hyun ssi, aku tau kau berencana menghancurkan pernikahan ku dan merebut Jungkook"

"Hahahaha" tawa Ji-hyun mengudara di dalam kafe itu.
"Jadi kau sudah tau. Aku tidak menyangka, Jimin yang bodoh bisa berubah seperti ini"

"Sebaiknya kau hentikan semua ini atau aku tidak akan segan-segan membuat Jungkook menginjak kepala mu di bawah kakinya" Jimin menekan setiap katanya.

"Ahaha, sayang sekali aku tidak akan berhenti sebelum rencana ku berhasil" Ji-hyun menatap Jimin dengan pandangan jijik
"Aku tidak tau apa yang sudah merasuki Jungkook hingga memilih pria jalang seperti mu sebagai istrinya"

Jimin mengepalkan tangannya erat mendengar kata-kata hinaan yang terlontar dari mulut Ji-hyun.

"Aku masih ingat bagaimana dulu kau selalu memohon padaku untuk menyingkirkan Jungkook dari kehidupan mu karena kau tak mencintai pria itu dan membencinya" ia mencondongkan tubuhnya untuk lebi dekat dengan Jimin.

"Apa yang membuat mu berbalik haluan Jimin-ah? Apa kau sudah merasakan kehangatan ranjang Jung--

Brakk

"Cukup Ji-hyun ssi!" Jimin benar-benar terbawa emosi melihat bagaimana cara Ji-hyun yang ingin mengungkit tentang ia yang dulu.

Andai bisa Jimin ingin berteriak di hadapan pria ini bahwa itu bukan dirinya. Dan diapun membenci bagaimana sikap istri Jungkook yang dulu begitu bodoh.

Tidak. Tidak ada istri Jungkook yang dulu. Jungkook miliknya, sekarang dan selamanya.

"Aku sudah muak dengan sikap mu, mulai sekarang tidak ada hubungan lagi antara kita. Kau bukan lagi sahabat atau teman ku dan ku pastikan kau akan menerima balasan atas semua ini"

Jimin segera meninggalkan kafe itu dengan perasaan bercampur aduk.

Jimin benci, ia banci jika harus kembali mengingat akan kenyataan bahwa ini bukan dunianya. Apakah ia akan kembali dan meninggalkan Jungkook.

'Apa yang harus ku lakukan, aku mencintainya tuhan' batin Jimin hingga air mata tak terasa telah membasahi pipi chubby miliknya.




______
      Jungkook menghisap dan menghembuskan asap rokoknya, ia berdiri di dekat jendela kaca ruang kerjanya sembari menatap tajam pada sebuah foto yang menampilkan gambaran istrinya di sebuah kafe bersama mantan sekretarisnya.

Rewriting Destiny Where stories live. Discover now