Bintang di China

1 0 0
                                    

Lihat ikannya tenggelam mas!

Itu ikannya berenang bodoh!

Dua insan yang dulunya saling sayang, dulunya mabuk kepayang, bermimpi bersama akan masa depan yang ceria, tapi apa daya, kalau beda akal bisa apa ?

Yang satu pintar sampai hampir gila, hilang akal berkala.

Yang satu tak jelas otaknya dimana, kalau jalan tak pakai mata, pakai hati katanya.

Kisah cinta dua sejoli gila, dipertemukan oleh pengkhianatan dan kesepian, terpaksa bersama karena takut sendirian, namun tak semua cerita cinta berakhir bahagia, kisah cinta ini salah satunya.

7 bulan berlalu, bagi yang satu terlalu cepat berlalu, bagi satunya dua puluh tahun rasanya.

Lucu kan ya ? Dua orang bersama tapi waktu dan rasa bisa beda !

Yang satu makin gemuk dan bahagia, yang satu kurus kering dan berang!

Ku beri kau 7 bulan! Kesempatan terakhir bagimu sayang, ku cinta padamu tapi jika tubuh dan badan ini harus jadi korban, ku perlu pikir panjang!

Tapi mas, cinta ku padamu bagai Tuhan pada umatnya! Kan ku paksakan kehendak ku karena aku tahu kamu butuh aku!

Kisah cinta dua sejoli gila, dipertemukan oleh pengkhianatan dan kesepian, terpaksa bersama karena takut sendirian, namun tak semua cerita cinta berakhir bahagia, kisah cinta ini salah satunya.

Satunya tak kuat lagi, satunya makin keras berdiri.

Aku hampir mati, tak mampu lagi, terserah mau mu, aku peduli padamu, cinta padamu, tapi demi Tuhan tak mampu aku.

Jleb, darah mengucur, bagai pengorbanan Ishak oleh Abraham, tanda cinta radikal, tanda cinta tanpa akal, tanda cinta yang bukan untuk manusia.

Kisah cinta dua sejoli gila, dipisahkan oleh obsesi and ketakutan, berpisah sepihak karena beda kehendak, benar adanya tak semua cerita cinta berakhir bahagia, kisah cinta ini salah satunya.

The Voices Inside My HeadWhere stories live. Discover now