Bab 64 | video

17.6K 1.6K 158
                                    

duhh maaf ya kalo kemaren author ga update, soalnya author ga ada kuota.  hari ini author update nih, ayo di rameinn yaa!! Jangan lupa sebelum baca klik vote+komen okeii, bisain kayak kemaren sampe 700 vote🤧 btw makasih 600k view nya😩💓

.

.

.

Sejak kejadian hari itu, Azka tidak masuk sekolah selama seminggu, wali kelas dan kepala sekolahnya pun mengerti tentang keadaannya saat ini, mungkin sekarang Azka di biarkan istirahat dan memulihkan kondisi nya terlebih dahulu, sebelum masuk kembali ke sekolah.

Di sisi lain Azka sedang diam di kamarnya, dia mendengar ada suara notif dari handphone nya. Azka langsung mengambil handphone, dan melihat ada satu notifikasi pesan di layar handphone nya, notifikasi itu terdapat satu video, entah video apa yang di kirim dari nomor yang tidak Azka kenal. Karna Azka penasaran dengan video tersebut, dia langsung membuka dan melihatnya.

Deg!

Air mata Azka tiba-tiba menetes ketika melihat video kiriman tersebut, video itu berisi kejadian beberapa hari yang lalu waktu di belakang sekolah, dia tidak tau siapa yang sudah mengirim video itu kepadanya. Azka bener-bener takut, perasaannya campur aduk, dia takut jika video itu di sebar ke murid-murid lain yang ada di sekolahannya itu, entah gimana nasibnya ketika kembali masuk ke sekolah. Mungkin Azka bakalan di omongin sama anak-anak yang lain.

Mamahnya yang baru saja mau masuk ke dalam kamar Ririn, tidak sengaja mendengar anaknya yang sedang menangis, karna mamahnya khawatir dan penasaran dengan keadaan Azka, mamahnya langsung masuk kedalam kamar anaknya itu. Azka yang melihat mamahnya masuk ke dalam kamarnya, dia langsung menghapus air matanya, dan menaruh handphone nya itu di sampingnya.

Mamah menghampiri Azka, dan bertanya kepadanya, "kamu lagi nangis dek?" tanya mamah pada Azka.

"Enggak kok mah," ujarnya tersenyum.

"Itu kenapa mata kamu merah?"

"Hehe tadi perih kena debu,"

Mamahnya dengar jelas bahwa anaknya tadi sedang menangis, namun Azka semua ini dari mamahnya itu.

"Kalo ada apa-apa, cerita ya dek ke mamah" ucap mamahnya yang langsung di angguk Azka. Setelah itu mamahnya langsung pergi keluar.

Azka kembali melihat video yang ada di handphone nya itu, dan muncul satu pesan darinya.

[Kalo video ini gak mau di sebar, gue harap lo putusin Kaden sekarang juga. Gue tunggu sampe nanti siang.]

[Kalo sampe lu ngasih tau video ini ke orang lain, awas aja lo!]

Azka lagi-lagi menangis setelah mendapatkan kembali pesan dari nomor tersebut, dia tidak tau harus cerita ke siapa saat ini, dia tidak berani menceritakannya kepada kekasihnya itu. Dia takut jika dia memberitahu tentang ini ke Kaden, pastinya video ini bakalan di sebar di sekolahannya.

Azka langsung mengirim pesan ke nomor pacarnya itu, tangannya yang bergetar dan matanya yang terus menangis, rasanya dia ingin membatalkan pesan chatnya itu, namun mau tidak mau dia harus mengirimnya sekarang, sebelum video itu disebar oleh seseorang yang tidak ia kenal.

Azka : Den, kita putus ya

..............

Kaden yang melihat notifikasi chat dari kekasihnya itu, dia langsung bergegas ke rumah Azka, kebetulan sekarang sudah jam pulang. Kaden langsung pergi ke depan kelas Echa, untuk pergi bersama kerumahnya Azka.

Sesampainya di depan rumah Azka, mereka bertiga langsung memanggil dan mengetuk pintu rumahnya.

Tok..tok..tok..

My Enemy Is Ketos (BxB) ✓Kde žijí příběhy. Začni objevovat