Desperate

927 55 11
                                    

Ali kembali memastikan seatbelt Raib terpasang dengan baik. Pintu ILY belum tertutup, di sana kembar ceros itu berdiri menatapnya sendu. Pembicaraan mereka tentang takdir ceros tak berlangsung lama, Ali sadar Ia adalah seorang yang keras kepala yang takkan mudah digoyahkan tanpa pembuktian ilmiah, namun entah kenapa Ia tetap merasa tidak nyaman. Seakan-akan semua ini berhubungan, seakan-akan takdir itu benar, bahwa tak sadarnya Raib adalah karena benih-benih cinta yang seharusnya tak muncul  di antara mereka.

"Kami pergi dulu" Ali berucap singkat. Lalu segera menuju daratan.

Lama Ali berputar-putar dalam mode menghilang di udara. Ia tak tahu harus kemana. Buntu, tak ada sedikipun ide dalam otak jeniusnya jalan untuk menyembuhkan Raib. Setelah beberapa menit, Ia memutuskan untuk kembali ke klan Bulan. Ia akan mengunjungi perpustakaan Av, mencari keberadaan klan Orez. Hanya itu satu-satunya yang terpikir oleh otak jeniusnya

Portal menuju klan Bulan telah terbuka. Bukan hal yang sulit sebenarnya, Ali telah mendapatkan full akses keluar masuk klan bulan tapi entah kenapa kali ini kapsul Ali berada dalam dimensi transisi portal dalam waktu yang lama. Biasanya Ia hanya melewati dimensi itu beberapa detik dan kapsulnya telah menembus gerbang portal klan bulan.

BOOM

Ali masih memastikan titik koordinatnya saat sebuah granat ditembakkan langsung, telak mengenai badan ILY, membuat kapsul itu hampir terbalik namun Ali segera menguasai situasi. Ia diserang, entah oleh siapa dan parahnya mereka sedang berada di dalam dimensi portal, tak ada tempat untuk kabur. 

Ali mengaktifkan radar ILY, terhitung ada 3 pesawat yang mengikutinya.

BOOM

BOOM

Ali terus menghindar, memacu kapsulnya lebih cepat. Ia tak punya waktu melakukan serangan balasan. Beberapa bagian luar ILY telah hancur terbakar, lampu  warning telah menyala menandakan ILY hampir kehabisan daya. Ali terus memacu kapsulnya, berharap segera mencapai ujung dimensi itu.

BOOM

Ali tak melihatnya. Pesawat itu sepertinya dalam mode menghilang, lalu muncul di depannya dan langsung menembak. 

BOOM

Pada saat bersamaan, tiga pesawat di belakangnya juga ikut menyerang. "Ali segera keluar dari sini" suara ILY menggema panik, diikuti lampu warning pesawat yang terus menyala "Pesawat akan meledak" Tertulis di display ILY.

Ali berpikir cepat, 1 tembakan akan cukup membuat Ia dan Raib hangus terbakar. Di saat-saat terakhir, sebelum granat terakhir tiba di ILY. Ali mengaktifkan mode beruang nya, melompat ke belakang kemudi, melepaskan seatbelt Raib dan merengkuh gadis itu dalam tubuh besarnya.

BOOM

Ali bisa merasakan bulu-bulunya terbakar, puing-puing pesawat yang meledak menusuk kulitnya, dan sensasi jatuh dari ketinggian yang memualkan. Ali mengeratkan pelukannya dan menutup mata.

Inikah akhir mereka?

Flashback

Raib menatap Ali yang sedang fokus mengemudi. Mereka baru pulang dari nonton. Ini hari ulang tahun biang kerok itu, dan dia memaksa Raib menemaninya ke bioskop. Namun sedari tadi, semenjak keluar dari bioskop Ali tak sedikitpun bersuara. Raib sedikit banyak merasa bersalah, Ia sengaja mengundang Master Batozar dan Miss Selena tanpa sepengatahuan Ali dan Ia takut Ali marah karena hal itu. 

"Salah biang kerok itu juga, ngapain maksa ditemenin nonton" Batin Raib dalam hati. Masih tak ada yang bersuara. Raib sungguh tak terbiasa dengan Ali yang pendiam tapi Ia juga gengsi untuk meminta maaf. 

Mobil Ali telah sampai di depan gerbang rumah Raib. Raib perlahan melepaskan seatbeltnya, sekali lagi menatap Ali yang sedikitpun tak menatapnya.

"Kamu marah karena aku ngajak Master Batozar dan Miss Selena?" Raib akhirnya bersuara. Ali diam, masih mempertahankan wajah datarnya. Raib cemberut, merasa dicuekin.

After SagarasWhere stories live. Discover now