Versi sudah tak lengkap
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa .
Start Desember 2023
Ending Januari 2024
Revisi 2024-2025
Budidayakan vote dan komen
Apakah seorang Gus harus menikah dengan seorang Ning? Apakah seorang Gus menika...
Sebelum membaca awali dengan Bismillahirrahmanirrahim
REVISI BAB 63 Warning : maaf alur / judul bab sedikit berbeda. Selamat menikmati
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Hari-hari sudah berlalu, tak terasa yang tadinya sehari menjadi seminggu, dan seminggu menjadi sebulan.
Tak terasa waktu yang ditunggu-tunggu telah tiba. Sudah satu hari Ziva dirumah sakit, semenjak Ziva mengatakan dirinya merasakan mules, dengan cepat umi Aisyah dan mamah linda membawa nya kerumah sakit.
Sedangkan keadaan Gus Agam sudah membaik, disana dia mendapatkan donor ginjal. Bahkan paru-paru nya sudah dikategorikan membaik.
Merasa cukup membaik, Gus Agam memilih memberhentikan rawat inapnya. Dan memilih pulang untuk menemani sang istri lahiran.
Saat ini Ziva tengah terbaring di kasur rumah sakit. Dirinya sedang menunggu waktu keluarnya bayi dalam kandungan nya itu.
Didalam ruangan tidak hanya Ziva. Ada umi Aisyah dan juga mamah lindah.
"Mules ya sayang?" tanya mama linda yang melihat putrinya berdesis sedari tadi.
"Iya mah, rasa mau bab," jawabnya
"Sabar ya sayang,"sahut umi Aisyah.
"Ziva sabar kok. Oh iya umi, mas Agam jadi pulang. Kapan datangnya?"
Semalam Gus Agam memberitahukan dirinya akan pulang ke Indonesia. Hal ini tentu membuat Ziva senang dan juga khawatir. Ziva merasa senang karena melahirkan ditemani sang suami. Dan Ziva juga merasa khawatir karena sang suami pulang dalam jangka waktu kurang dua bulan.
" Umi denger sih masih dijalan. Kita berdoa sama-sama ya," kata umi Aisyah seraya mengusap pelan tangan Ziva.
Ziva mengangguki perkataan dari mertuanya. Dirinya benar benar tak sabar menunggu sang suami menghampiri dirinya.
***
Diposisi lain, Gus Agam tengah berada dalam mobil menuju rumah sakit tempat Ziva berada.
Gus Agam dijemput oleh mas Iqbal dengan mobil Lamborghini nya. Entah mengapa, saat mas Iqbal memperhatikan dari kaca spion dalam mobil, dirinya melihat Gus Agam yang terus tersenyum disepanjang jalan.
Gus Agam yang memperhatikan mas Iqbal melihat dari kaca spion pun langsung memberikan tatapan tajam nya.
"Ngapa kamu liat tin saya terus? Saya tau saya ganteng!"