Kode?

2 0 0
                                    

Pagi harinya Kinara tersadar dari tidurnya, untung saja tidak terlambat bangun lagi. Tetapi ia menyadari kenapa pakaiannya tidak berganti. Setelah tersadar, ternyata seingatnya ia semalam bersama Langit. Sesegera mungkin ia bersiap untuk pergi ke kampus.

"Nak, ini sudah ditungguin temannya, cepetan kasian lho ini sudah tunggu lama daritadi" ucap ayah Kinara

Kinara pun segera pergi menuju sumber suara, ternyata di depan rumahnya sudah ada keberadaan Langit.

"Mobil kamu kan ditinggal di rumah Langit, hari ini kamu berangkat sama Langit ya sayang" jawab Ibu Kinara

"Tapi Kinara bisa berangkat pakai taksi online kok" ucap Kinara

"Jangan, kasihan itu Nak Langit sudah menunggu daritadi, sudah sekarang kamu cepetan berangkat ya, hati-hati", terang ayah

"Om kalau begitu saya dan Kinara izin berangkat dulu ya, permisi", jawab Langit dengan sopan

Kinara yang melihat perbedaan sikap Langit ketika berbicara dengan kedua orang tuanya berbanding terbalik ketika berbicara dengan Kinara.

Selama perjalanan Kinara dan Langit tak banyak bicara, tak terasa Langit dan Kinara sampai di Kampus. Kinara menjadi pusat perhatian setelah turun dari mobil milik Langit. Terlebih ketika kedua sahabatnya melihat kejadian tersebut.

"Kok lo tiba-tiba berangkat bareng Langit?" tanya Mona

"WHAT? LO JADIAN SAMA DIA!" teriak Laura yang membuat semua mata tertuju pada mereka bertiga?

"Sstttt, Gue ga jadian ya! Yang kalian liat ga kaya yang kalian pikir ya! Gue ga mau kali jadian sama cowo kaya Langit", tegas Kinara

Langit dan kedua temannya tiba-tiba sudah masuk kelas, keadaan kelas makin ramai. Apalagi setelah mereka tahu kalau Kinara dan Langit berangkat bersama.

"Cielahh yang abis jemput pacar baru", ucap Sakti

"Akhirnya Langit Move on setelah bertahun-tahun", sambung Aresh

"Doain aja, bentar lagi juga Kinara jatuh cinta sama gue", jawab Langit

Kinara yang mendengar perkataan mereka memutar bola mata dengan malas, sedangkan kedua sahabatnya heboh dengan kalimat yang keluar dari mulut Langit.

"Gue si Yes, Ra", usil Mona

"Gue juga Ra", sambung Laura

"Kalian gausah mulai, Dia bukan tipe gue!", tegas Kinara

Tetapi, entah kenapa ia merasa perkataannya sangat bertentangan dengan dirinya, sebenarnya memang Langit adalah tipenya, tetapi dia tidak suka sikap menyebalkan Langit.

Waktu pulang kampus pun tiba, tadinya Kinara sudah bersiap untuk pulang sendiri. Supaya tidak banyak orang yang curiga kedekatannya dengan Langit. Terlambat Langit sudah lebih dulu tiba di hadapannya.

"Masuk Kinara, inget gue ga terima penolakan", pungkas Langit

"Ishhhh kenapa harus lo lagi sih?", kesal Kinara

"Mungkin kita tu sudah di takdirkan untuk selalu bertemu dan bersama" jawab Langit

"Heh kok lo jadi sok deep banget sih, gue gaakan baper sama lo", jawab Kinara menepis ucapan Langit

"Yaudah kita lihat saja nanti", balas Langit

Kinara pun akhirnya masuk ke dalam mobil milik Langit. Awalnya ia berpikir akan di bawa pulang ke rumah langit untuk mengambil mobilnya yang sengaja ditinggal sana. Tetapi Langit bilang mobilnya sudah dibawa supirnya ke rumahnya. Dengan bingung Kinara enggan bertanya ke mana mereka akan pergi.

"Tenang lo ga akan gue culik, gue Cuma mau ajak lo makan sebagai tanda terima kasih gue karena lo udh mau ngerjain tugas gue", ucap Langit seakan-akan ia tahu apa yang sedang dipikirkan Kinara

"Lo bisa baca pikiran orang ya, Lo dukun?", jawab Kinara

"Masa gue gatau apa yang ada dipikiran calon cewe gue," jawab Langit

"MIMPI", tegas Kinara

Sesampainya di Mall mereka pun makan di sebuah resto, tanpa disengaja ternyata di resto tersebut Langit bertemu dengan sumber traumanya. Syala ada di sana, ini kesempatan dia buat melawan rasa itu. Ia tidak berniat menjadikan Kinara sebagai pelampiasan, tetapi memang keadaannya yang membuat lama kelamaan ternyata dia memiliki perasaan dengan Kinara. Tetapi, Langit masih takut memulai hubungan baru.

"Lo kenapa diem aja? Sakit? Kalau sakit mending kita pulang saja. Gue juga belum laper kok", ucap Kinara yang menyadari perubahan Langit

"Gue gapapa Kinara, di sana ada mantan gue, gue benci liat dia ada disini", jawab Langit

"Mau pindah saja? Daripada lo ga nyaman disini", kata Kinara

"Engga, gue gamau terlihat lemah di depan cewe yang sudah ngehancurin kehidupan gue", tegas Langit

"Kalau lo ga sanggup gapapa ko Lang, ga semuanya harus lo paksain. Bilang ya kalau memang lo ga nyaman", tutur Kinara

"Iya Kinar..", balas Langit

Syala yang menyadari kehadiran Langit, menghampiri mereka berdua. Syala yakin kalau Langit belum sepenuhnya melupakannya. Tetapi, siapa wanita yang duduk bersama Langit apa mungkin dia kekasih barunya. Segudang pertanyaan muncul dikepala syala.

"Hai Langit sudah lama ga ketemu, ini kamu bareng sepupu kamu?", ucap Syala

"Bukan ini cewe gue, gausah ganggu kita berdua", jawab singkat Langit

Syala yang dapat perlakuan seperti itu dari Langit pun merasa malu, akhirnya dia pun kembali ke mejanya.

"Ra.. Lo ga nyaman ya sama perkataan gue barusan? Maafin gue ya Ra", tutur Langit

"Gue ga masalah ko Lang, Cuma gue ga expect lo bakal jawab kaya tadi", jawab Kinara

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 24 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

LANGIT MILIK KINARAWhere stories live. Discover now