Ghosting

116 11 50
                                    

Song inspiration :
TXT-Ghosting
.
.
.
.
.

Happy Reading ^_^

.
.
.
.
.

Pagi ini Soobin sudah tiba di venue untuk menghadiri acara fansign dari artis solo kesukaannya.

Penampilan Soobin cukup sederhana namun membuatnya terlihat cute. Ia mengenakan pakaian berwarna putih dengan motif emoji senyum dan celana jeans biru muda. Jari-jarinya pun dihiasi dengan aksesoris cincin warna-warni.

Di venue, terlihat ada banyak sekali moawajjunie-nama fans klub Yeonjun, yang menggunakan pakaian nyentrik. Banyak yang cosplay jadi karakter di film-film atau kartun , ada juga yang mendadani dirinya dengan pita agar terlihat cantik.

Soobin menjadi sedikit sedih, kecil kemungkinan Yeonjun akan mengingatnya. Tapi tak apa, Soobin akan menikmati setiap momennya nanti, kapan lagi ia bisa berinteraksi sangat dekat dengan idolanya.

Tak terasa kini giliran Soobin untuk maju. Jantungnya mulai berdebar-debar, tangannya pun mulai gemetar, tapi ia mencoba agar tidak gugup.

Soobin kini telah mendudukkan dirinya di hadapan Yeonjun.

"Haloo, aku Yeonjun. Namamu siapa?", sapa Yeonjun ramah sembari melambaikan tangan.

"Aku Soobin, kak", Soobin membalas sambil menunjukkan senyum terbaiknya.

"Ah, jadi namamu Soobin ya? Nama yang cantik, persis seperti orangnya", Yeonjun mengedipkan matanya sekilas ke Soobin.

Tangan Soobin semakin gemetaran, bahkan kini jantungnya berdegup semakin kencang, rasanya jantung seperti ingin keluar dari dadanya.

Ia memegangi dadanya sekilas lalu menarik nafas perlahan dan dirinya mulai lebih stabil.

Yeonjun sampai tertawa melihat reaksi Soobin, "Haha, kamu terlihat gugup sekali Soobin, santai saja. Anggaplah aku temanmu atau mungkin pacarmu". Ucapan manis Yeonjun membuat pipi Soobin terasa panas, dapat Soobin yakini pipinya sangat merah saat ini.

Soobin mengeluarkan album miliknya dari tas dan meletakkannya di meja. Yeonjun segera membuka album itu dan menandatanganinya. Selama proses ini, Soobin hanya diam saja.

"Ini fansign pertamamu ya? Kamu terlihat sangat gugup. Semangat ya, Soobin", Yeonjun menggenggam tangan Soobin yang menganggur di meja.

Soobin sedikit tersentak, namun ia kini tersenyum sangat lebar hingga lesung pipinya terlihat dan mata yang hanya tinggal segaris. "Iya kak, mohon bantuannya ya".

Astaga betapa manis dan lucunya Soobin, pikir Yeonjun. Namun ia mencoba tetap fokus agar dapat memberikan fan service yang terbaik.

"Nah Soobin, ada yang mau kamu sampaikan padaku?", Yeonjun menatap Soobin dengan intens.

"Tolong berikan aku kata-kata penyemangat kak, akhir-akhir ini aku sedikit kehilangan motivasi berkuliah", curhat Soobin sedikit, bahkan kini bibirnya telah mengerucut tanpa ia sadari.

Yeonjun terkekeh pelan, "Baiklah, aku tulis disini ya", Yeonjun menunjuk halaman terakhir dari album itu. Soobin hanya mengangguk, dan asik menikmati ketampanan Yeonjun dari jarak dekat.

"Waktu anda sudah habis, silahkan bergeser", perintah manager Yeonjun pada Soobin.

Soobin sedih dan hal itu terlihat dari raut wajahnya yang tidak seceria tadi. "Hei, tak apa, kita akan bertemu lagi lain kali. Sampai jumpa, Soobin", seru Yeonjun.

Setelah Yeonjun mengembalikan album milik Soobin, mereka berjabat tangan sekilas, dan Yeonjun mengacak-acak rambut Soobin akibat gemas.

+×+

Oneshot - YeonbinOù les histoires vivent. Découvrez maintenant